chapter 06

1 0 0
                                    

Alana kini berada disebuah cafe tempat nongkrong anak-anak muda atau lebih tepatnya tempat ia bertemu dengan Roland secara rahasia

Alana tengah bimbang harus bilang apa nanti ketika bertemu Roland

Ia masih mencintainya tetapi disisi lain ia juga akan menikah

Alana seakan ingin menangis dengan takdir yang mempermainkannya

Tiba-tiba sebuket bunga mawar berada di depannya. Ia mendongkak dan melihat wajah Roland yang nampak rapih namun ruat wajahnya tak bisa menutupi

Bahwa pria itu akhir-akhir ini nampak kacau

"Roland?."ucap Alana sembari berkaca-kaca

Lantas ia berdiri dan memeluk Roland

Dan sepertinya ini merupakan pelukan terakhirnya kepada pria ini

Alana gadis itu menangis mengingat perkataan ibu Roland

Ia sepertinya tidak akan bisa untuk selalu bersama Roland

Roland pria itu juga membalas pelukan Alana dengan begitu erat seakan gadisnya itu takut pergi darinya

Beberapa menit berlalu moment saling melepas rindu pun selesai

Keduanya kini tengah berhadapan dengan tatapan sendunya

Seakan ada beberapa pertanyaan dan beberapa kata² yang ingin disampaikan lewat tatapan itu

Alana mulai membuka suara

"Roland maaf aku rasa hubungan kita hanya sampai disini saja."ucap Alana sembari menunduk menahan tangisnya

Bagaimana pun setengah tahun itu lumayan lama baginya

Hari-hari bersama Roland bahkan kehidupan nya mulai tidak monoton ketika ia menganal Roland

"Tidak Alana jangan berbicara seperti itu."

"Aku sudah memutuskan untuk mengikuti permintaan kedua orangtuaku. Dan aku akan menikah 6 hari lagi."

"Bagaimana bisa kamu menyetujuinya? Apakah kamu langsung berpaling ketika kamu mengetahui calon suami mu. Apakah calon suamimu itu diatas aku Alana, jawab!."

"Aku tidak tahu Roland."

"Bagaimana mungkin kamu tidak tahu Alana!!."Roland dengan tempramen kasar dan kerasnya itu lagi-lagi membentak Alana

"alana jangan membuangku dan mengikuti permintaan ayahmu untuk menerima pria asing itu. Kau tau, aku sangat menyayangimu, bahkan ibuku juga telah merestui hubungan kita."ucap roland pria bersurai hitam kecoklatan

"kau tenang saja roland, aku akan menceraikannya setelah aku menikah nanti."

"kenapa kau tidak mencegahnya?."

"kau tau kan sifat ayahku bagaimana." Ucapnya sembari memeluk tubuh roland

"Tetapi aku tidak ingin kamu dimilikin seutuhnya oleh pria yang akan dijodohkan denganmu."

"Kamu tau aku sangat mencintaimu aku tidak akan jatuh cinta Roland!."

"Tetapi aku tidak ingin barang bekas! Nanti kau akan menjadi barang bekas pria it_____

Plakk

Alana menampar Roland karena ucapan pria itu yang menyakitkan

Bisa-bisa nya Roland menyamainya dengan sebuah barang

"Aku tarik ucapanku lagi!!!. Dan hubungan kita berakhir!." Ucap Alana final

Memang disatu sisi ia sangat mencintai Roland namun akhir-akhir ini Roland selalu bersikap kasar dan bermulut tajam

"Alana maaf kan aku!! Tolong jangan memutuskan hubungan ini."ucap Roland prustasi

Sedangkan alana terus berjalan menghampiri mobilnya

"Bilang kepada ibumu bahwa aku tidak bisa menepati janji itu maaf, dan terimakasih Roland untuk semuanya hiks."ucap Alana memasuki mobilnya

Ia menangis sambil mengemudi

Perkataan Roland masing terngiang dipikirannya

Ia mengingat momen-momen bahagia bersama Roland namun tak ayal iya juga mengingat sikap kasar Roland kepadanya

Bahkan kepada orangtuanya tempo lalu

Sungguh Alana bingung. Ntah jalan apa yang harus ia pilih dan jalani

Ia jadi terbesit pemikiran agaimana jika calon suaminya nanti  berkepribadian buruk atau apa. Bahkan ia belum mengetahui pria yang akan dijodohkan dengannya

Apakah pria itu sekrang bapak-bapak sepantaran ayahnya atau bagaimana

Sungguh Alana semakin prustasi apalagi mengingat pernikahannya sebentar lagi

Ia membenci pria asing itu yang membuat kedua orangtuanya tidak menerima Roland dan membuat Roland bersikap kasar kepadanya

Alana sangat membenci pria itu. Ia akan membuat perhitungan jika nanti sudah menjadi istrinya

ALANA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang