Chapter 3 : Gadis Misterius.

4 2 0
                                    

Pagi itu aku membuka kedua mataku. Kulihat disekitarku masih sepi, tidak ada tanda-tanda mereka hendak menyerang ataupun mendekat. Sunyi dan tenang, suara daun dan dahan yang tertiup angin segar kala itu seolah memberitahuku jika hari ini adalah hari yang damai.

"Syukurlah mereka tidak menyerang. Oh iya, jika dipikir-pikir kapan terakhir kali aku bisa tidur setenang ini?" Ucapku sembari menggaruk kepala belakangku.

Kulihat dihadapanku daging rusa yang kemarin kupanggang masih tetap pada tempatnya. Aku tersenyum dan langsung mencabut tusukan daging rusa itu dan mulai melahap daging rusanya. Ah nikmat sekali pagi tanpa gangguan mereka, kuharap ini bisa bertahan sedikit lebih lama. Kulihat kesekitarku yang masih kosong, tempat ini sunyi. Aku tidak merasakan sedikitpun keberadaan mereka, AR-Slasher juga tidak memberi reaksi sedikitpun. Aneh sekali, biasanya mereka bahkan tidak membiarkanku tidur walaupun hanya 3 jam.

Aku akhirnya menghabiskan sisa daging rusa itu ditengah hutan, pagi itu matahari bersinar cerah menandakan jika sudah saatnya untukku beraktivitas. Tapi apa yang harus kulakukan saat mereka tidak ada disini?, Uhh aku juga bingung memikirkannya. Daripada aku tidak melakukan apapun, lebih baik aku berkeliling di hutan ini mencari sumber air minum. Ya aku tahu sungai disini masih tergolong tercemar karena sampah yang dibuang sembarangan 5 tahun lalu, tapi tidak ada salahnya berharapkan?.

Kuambil AR-Slasher yang kusandarkan di pohon lalu berjalan menyusuri hutan yang lebat itu. Aku sendiri sudah sering berpindah-pindah lokasi dan tempat tidur selama 5 tahun ini, alasanku melakukannya tidak lain adalah karena aku ingin menghindari kejaran mereka.

 Aku sendiri sudah sering berpindah-pindah lokasi dan tempat tidur selama 5 tahun ini, alasanku melakukannya tidak lain adalah karena aku ingin menghindari kejaran mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Rian Sucipto setelah 5 tahun)

"Hutan ini cukup lebat." pikirku sembari melihat kesekitar.

Hutan yang rindang nan hijau itu benar-benar memberiku ketenangan dengan keindahannya. kudengarkan suara sungai mengalir yang menenangkan disekitar sini. Akupun bergegas menuju sumber suara, seperti dugaanku benar-benar ada sungai disana

"Sungai ini terlihat cukup jernih, bahkan aku bisa melihat bebatuan didalamnya. Semoga saja ini layak untuk diminum sehingga aku tidak kehausan." Pikirku sembari berjalan ke pinggiran sungai.

Aku pun meraih air ditangan kananku dan mulai meminumnya sedikit. Dari rasanya, seharusnya ini air yang cukup bersih dan layak untuk diminum, sehingga akupun meraih botol minuman di pinggangku dan mengambil air dari sungai tersebut. Botol minumku sendiri tidak terlalu besar sehingga hanya muat untuk setengah liter air saja.

"setidaknya aku tidak perlu khawatir untuk beberapa jam kedepan." pikirku sembari meletakkan botol minuman itu disekitar pinggangku.

Setelahnya aku membasuh wajahku dengan air di sungai itu untuk menghilangkan rasa kantuk yang masih tersisa dimataku.

"Ah~, segar sekali." pikirku.

Aku berdiri lagi dan kembali menyusuri hutan yang rindang itu. Matahari tidak bersinar terik pagi itu, angin sepoi-sepoi menggoyangkan beberapa pepohonan dan menciptakan sebuah suara yang menenangkan. Senang sekali hatiku merasakan ketenangan ini, ketenangan yang sudah lama kurasakan. Angin sejuk kala itu berhembus tidak terlalu kencang, sehingga membuat merasa nyaman dengan kondisi kala itu.

AR-Rea : The Last Survivor on earthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang