Chapter 12 : Kyros-Rea.

1 2 0
                                    

   Disebuah ruangan yang gelap dan hanya memiliki beberapa meja dan kursi, terlihat Wiser yang tengah berjalan santai disana. Wiser kemudian memunculkan bola ditangannya, disana ia melihat Rian beserta beberapa Kurcaci yang tengah menjalani kesehariannya.

("Rian, kuharap kau bisa menggunakan AR-Slasher sebaik mungkin. Kau adalah manusia kedua yang menggunakan kekuatan 'Rea', karena itu aku menaruh harapan padamu untuk menghentikan para Vesanir.") Ucap Wiser.

  Sudah sejak lama Wiser mengembangkan alat bernama AR-Slasher itu untuk dia berikan kepada manusia agar mereka bisa terlindungi. Wiser juga menciptakan alat itu untuk menghentikan para Kyros dan Vesanir yang telah menghancurkan berbagai peradaban yang mereka anggap tidak layak.

"Sejak dahulu aku selalu ingin menolong kalian, namun sumpah itu mengikatku sehingga aku tidak bisa seenaknya turun kedunia bawah. Kau adalah harapan terakhirku untuk menghentikan mereka, Rian. sebelum mereka berpindah ke alam semesta lain untuk menghancurkan peradaban lagi." Ucap Wiser.

  Sementara itu disisi Rian......

  Terlihat Rian dan beberapa Kurcaci yang kini berkumpul ditengah-tengah desa. Mereka tengah membahas tentang mimpi Rian kala pingsan selama 2 hari.

"Jadi engkau bertemu dengan Wiser lagi?" Tanya Balden.

"Ya, dia bilang padaku untuk bersiap-siap pada kemungkinan invasi dalam waktu dekat." Ucap Rian.

"Begitu ya, lalu apalagi yang diajarkan oleh Wiser?" Tanya Balden.

"Dia mengajariku tentang beberapa hal, sampai teknik baru menggunakan AR-Slasher." Ucap Rian.

"Apa saja itu?" Tanya Balden.

"Burning Dragon dan Thousand Arrow."

"Bagaimana cara kerjanya?" Tanya Balden.

"Dengan Thousand Arrow, aku dapat menembakkan ribuan anak panah secara bersamaan. Dan dengan Burning Dragon, anak panah yang kulepaskan akan berubah menjadi naga api yang akan mengejar musuhku."

"Lalu apakah kita harus memberitahu mereka?" Tanya Ballad.

"Siapa?"

"Ariana dan Zerack, mereka masih bagian dari Vesanir bukan?" Tanya Ballad.

"Aku sudah cukup percaya pada Ariana, namun tidak untuk Zerack." Kata Bara.

"Kenapa bisa begitu?" Tanya Balden.

"Ariana sudah disini selama kurang lebih hampir 2 bulan, dan dalam 2 bulan itu dia benar-benar menunjukkan jika dia cukup berpihak pada kita. Namun berbeda dengan Zerack yang baru beberapa hari bahkan kurang dari 1 Minggu, terlebih ia berhenti menyerang karena Ariana, bukan karena dia percaya pada kita sepenuhnya." Jelas Bara.

"Benar sekali, tetapi jika kita tidak memberitahu mereka, akan muncul kecurigaan mereka terhadap kita saat kita tengah bersiap-siap." Ucap Balden.

"Hmm, ini sulit." Pikir Ballad.

"Rian, bagaimana pendapatmu?" Tanya Bara.

Beberapa kurcaci disana menatap kearah Rian yang juga masih bimbang dengan hal ini.

"Sejujurnya aku juga tidak tahu, tapi aku ingin percaya pada mereka." Ucap Rian

"Namun ada kemungkinan Zerack berkhianat." Ucap Bara.

"Ah bagaimana jika begini?, awal-awal kita persiapkan berbagai jebakan disekitar desa kita untuk menghadapi invasi itu. Selama Minggu pertama anggaplah mereka belum menyerang, dan Minggu pertama ini kita gunakan untuk mengamati Zerack sembari mempersiapkan desa." Ucap Ballad.

AR-Rea : The Last Survivor on earthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang