- Reborn for the King -Udara pagi terasa hangat dengan hembusan angin lembut yang menyapa para pekerja kantoran yang mulai mengisi lobi gedung tinggi itu. Rayana berjalan di samping Chitta, langkah mereka selaras, berbaur dengan ritme kesibukan kota yang tak pernah berhenti.
"Kau baik-baik saja? Masih merasa pusing setelah pingsan waktu itu?" tanya Chitta, menoleh dengan tatapan khawatir sambil menggandeng lengan Rayana, seolah takut temannya bisa roboh kapan saja.
Rayana tersenyum tipis, menghirup aroma kopi yang semerbak dari kafe kecil di sudut lobi. "Aku sudah baik-baik saja."
"Aku senang mendengarnya." Chitta menatapnya sejenak sebelum lanjut berbicara dengan nada ceria. "Kabarnya Pak Jevano baru saja kembali dari perjalanan bisnis luar negeri. Katanya hari ini dia akan langsung mengecek beberapa proyek."
"Oh? Dia... sudah kembali?" gumam Rayana, lebih pada dirinya sendiri.
Sejak pertemuan pertamanya dengan Jevano, pria itu langsung pergi untuk perjalanan bisnis yang panjang. Waktu berlalu begitu cepat, dan kini kabar kepulangannya tiba-tiba mengguncang perasaannya. Hidup Jevano tampak begitu sibuk, selalu dipenuhi jadwal yang ketat, sementara Rayana sendiri tak tahu mengapa pria itu terus membayangi pikirannya sejak pertemuan singkat itu.
Chitta meliriknya dengan senyum nakal. "Ya, Jevano. Kau belum pernah benar-benar berbicara langsung dengannya, kan? Dia itu... agak sulit ditebak. Tapi auranya... wow, sangat kuat," ucapnya dengan nada menggoda.
Rayana hanya tersenyum tipis, menahan diri untuk tidak mengungkapkan lebih banyak. Chitta tentu tak tahu bahwa Jevano sempat menghampirinya beberapa hari lalu, meski pertemuan itu terasa singkat dan membingungkan.
Saat mereka melangkah lebih dalam ke lobi, mata Rayana tiba-tiba menangkap sosok yang dikenalnya—Jevano, berjalan bersama sekretarisnya. Dengan setelan jas hitam rapi dan langkah tegas, Jevano tampak berbicara serius. Namun di tengah percakapan, tatapannya mendadak tertuju pada Rayana.
Jantung Rayana berdetak lebih cepat. Ada sesuatu di balik sorot mata pria itu—sesuatu yang dalam, misterius, dan... familiar? Ia tak mampu menjelaskannya.
Mata mereka bertemu. Dalam beberapa detik yang terasa seperti selamanya, dunia di sekitar mereka seakan melambat. Rayana bisa merasakan kehadiran Jevano begitu kuat, seakan menghentikan semua suara di lobi yang ramai. Cahaya matahari pagi yang masuk melalui kaca besar lobi menyoroti mereka berdua, seolah memisahkan mereka dari kenyataan.
Rayana buru-buru menundukkan kepala tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Itu adalah respons refleks yang ia pelajari sebagai bentuk sopan santun di kantor, tapi kali ini, gestur sederhana itu terasa begitu dalam maknanya.
Jevano hanya sedikit menganggukkan kepala tanpa mengalihkan pandangan, tatapannya tetap lekat, membuat Rayana merasa seperti sedang dihakimi sekaligus dilindungi.
"Rayana? Kau kenapa diam saja?" suara Chitta membuyarkan lamunannya.
Rayana tersentak, wajahnya berubah sedikit merah. Ia kembali ke realitas. "Oh, tidak apa-apa. Ayo kita ke atas," jawabnya cepat, melangkah menuju lift sambil berusaha mengatur napasnya yang mendadak terasa berat.
Chitta menggeleng sambil tersenyum, menyadari kegelisahan yang coba disembunyikan Rayana. "Kau harus terbiasa bertemu bos besar. Siapa tahu nanti kau dipanggil ke ruangannya."
Saat pintu lift tertutup dan mereka naik ke lantai kantor, Rayana masih merasakan jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Perasaan aneh itu tak kunjung hilang—sesuatu tentang Jevano yang tak bisa ia abaikan begitu saja. Tapi kenapa? Kenapa pria itu terasa begitu dekat, begitu familiar, seolah ia telah mengenalnya jauh sebelum mereka pernah bertemu? Itu masih menjadi pertanyaan yang tak terjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn for the King | NoRen
FanficRenjun, seorang ratu yang dihormati namun hancur oleh pengkhianatan orang-orang terdekatnya, mengucapkan janji yang akan mengubah nasibnya selamanya. "Aku akan terlahir kembali untuk bersamamu, Raja Jeno." Kini, di era modern, Renjun terlahir dalam...