Ahyeon, Haram dan Asa turun dari mobil, berpamitan pada kedua kakak mereka kemudian berjalan memasuki sekolah. Asa dan Ahyeon terlihat asik berbincang sementara Haram berjalan di belakang mereka seraya membaca buku di tangannya. Gadis berkacamata minus itu terlalu asik dengan bacaannya hingga tak menyadari bahwa kedua kakaknya telah berbelok dan ia masih berjalan lurus hingga tanpa sengaja menabrak seseorang dengan cukup keras.
"Yakk! Matamu sudah empat mengapa masih menabrak?" Haram membungkuk berulang kali
"M-maafkan aku Sunbaenim"
"Kau ini junior menyebalkan!"
Brugh!
Gadis itu terjatuh cukup keras hingga kacamatanya terlepas dan tanpa sengaja terinjak oleh murid lainnya. Seketika para gadis di sana tertawa mengejek Haram yang terlihat sendu memegangi kacamatanya.
"Rasakan! Itu karma yang memang harus kau terima, kutu buku!"
Haram menghela nafas, ia masih terduduk seraya mencoba meluruskan batang kacamatanya yang bengkok dan kaca nya yang retak, ia memakainya kemudian bangkit dan berjalan menuju kelas yang sama dengan Ahyeon sementara Asa berada di tingkat akhir Junior High School dan si kembar di tingkat awal.
"Haram-aa, mengapa lama sekali, kau dari mana dan— kacamatamu?" Tanya salah satu gadis berambut hitam, Haram tersenyum dan duduk di sebelahnya
"Aku tadi tak sengaja terjatuh, Anna"
"Jinjayo? Gwaenchana??" Anna membolak-balikkan tubuh Haram dengan wajah cemas, Ahyeon yang terduduk di barisan lain pun menoleh dan mengernyitkan dahi
"Gwaenchana, hanya tanpa sengaja aku menjatuhkan kacamataku dan terinjak"
"Pasti kau berjalan sambil membaca buku lagi" Si gadis blonde tersenyum, ia melepas ikat dan rambutnya, membenahi rambut dan kembali mengikatnya.
"Itu kebiasaan buruk Haram-aa, kau bisa saja celaka lebih dari itu"
"Nde Anna Eomma, aku tidak akan seperti itu lagi" Cibirnya dengan senyuman lebar, Anna mendelik dengan senyuman yang ia kulum
"Kau menyebalkan dalam segala hal. Mengapa kau tumbuh lebih tinggi dariku dan anak lainnya? Itu tidak adil"
"Eoh? Mengapa kau membawa tinggi badan?" Bingung Haram
"Tentu saja, sudah ku bilang bahwa kau menyebalkan dalam segala hal dan tinggi badan juga otak cerdasmu itu membuatku sebal"
"Kekeke.. Mianhae Anna, aku juga tidak tahu akan tumbuh setinggi ini"
"Mungkin kau mewarisi tinggi tiang penyangga rumahmu"
"Yakk! Kau pikir aku ini apa?" Kesal Haram, Anna tersenyum lebar
"Kau pilar bangunan oh atau— tiang lampu jalanan yang hanya terang jika malam menyapa hahaha.." Berbeda dengan Anna yang tertawa renyah, Haram justru mengartikan candaan temannya dengan artian berbeda, membuatnya tersenyum miris kemudian menundukkan kepala.
Ahyeon yang sedari tadi memperhatikan kembarannya dalam diam pun merasakan perubahan suasana hati si gadis blonde entah mengapa ia merasa sendu dan sesak melihat Haram yang menundukkan kepala dengan senyuman yang perlahan sirna. Gadis itu menarik nafas dalam-dalam kemudian mengalihkan pandangan pada seorang guru yang baru saja masuk dan memulai pelajaran.
°°°°
Di kelas lainnya, Asa tengah mencoret-coret buku gambarnya dengan pensil, belum ada guru yang masuk ke dalam kelas membuatnya dan teman-teman lain bebas melakukan apapun. Ia memilih untuk menggambar saja, gadis itu memang memiliki hobi menggambar apalagi siluet wajah seseorang. Dua orang gadis berdiri di dekat meja Asa, menatap hasil karya teman mereka dengan tatapan takjub.
![](https://img.wattpad.com/cover/379713482-288-k481344.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Babymonster Rami || So Far Away [END]
FanficCeritaku hanya sampai disitu, tak ada kelanjutannya kalian menutup paksa buku yang masih berusaha ku tulis dengan tinta kalian menghentikan cerita yang baru akan ku mulai dengan aksara penuh makna semakin ku berusaha kembali meng-eja-nya, semakin ka...