Plakk!
Suara nyaring dari peraduan kulit wajah dan telapak tangan seorang gadis membuat ketiga gadis lainnya melebarkan mata dengan mulut yang juga terbuka lebar, Chiquita memeluk erat tubuh Asa dan menyembunyikan wajah ketakutannya di dada sang kakak. Ahyeon si pelaku utama menatap nyalang pada si korban yang terlihat menahan tangisan dengan tangan yang menyentuh pipinya yang terasa panas dan memerah.
"E-Eonnie"
"Jawab aku! Apa yang kau lakukan pada Rita Eonnie?!" Tekan Ahyeon dengan nada tingginya membuat Haram tersentak
"A-aku tidak melakukan apapun Eonnie"
"Kau bohong! Rita Eonnie tak sadarkan diri sekarang, kondisinya sangat lemah. Apa kau berniat mencelakakannya?" Haram menggelengkan kepala dengan cepat hingga air mata yang terbendung di pelupuknya seketika berhamburan.
"Eonnie hiks.. Aku takut" Asa yang hendak mengeluarkan kalimat pembelaan di paksa bungkam dan mengalihkan perhatian pada adik bungsunya, ia bergegas membawa Chiquita menuju kamar sang adik.
Haram menatap kecewa pada Asa yang jelas tahu apa yang terjadi beberapa saat lalu, ia menundukkan kepalanya saat tatapan Ahyeon kembali menusuknya.
"Haram-aa, bisakah kau hidup dengan damai? Mengapa kau selalu membuat ulah dimana pun kau berada?"
"Aku tidak—"
"Seluruh murid di sekolah tahu jika kau terus saja menyulut amarah Kang Yuna yang membuatnya menyerangmu!" Si gadis menggigit bibir bawahnya seraya menggeleng pelan menolak tuduhan sang kakak kembar
"Selama ini mungkin kau melihatku hanya diam tapi di balik diamku, aku memperhatikanmu. Kau juga terlalu dekat dengan gadis Amerika itu, dia membawa pengaruh tak baik untukmu"
"Ani, Anna gadis yang baik Eonnie" Sanggahnya cepat, Ahyeon terkekeh sinis
"Lupakan tentang Anna dan bisakah kau hidup dengan damai tanpa membuat kami semua kerepotan olehmu?" Haram menatap lekat kedua manik hitam Ahyeon yang tak sedikitpun memancarkan rasa kasih sayang kemudian melirik Aurora yang hanya diam namun tatapannya menyiratkan rasa kecewa padanya.
"Eonnie, apa aku di izinkan untuk bicara kali ini?"
"Apalagi yang ingin kau bicarakan? Kau ingin membela tingkahmu? Kau menyembunyikan perilaku buruk di balik topeng kepolosanmu? Atau kau ingin menceritakan kisah sendu agar aku mengiba padamu?"
Deg!
Berulangkali Ahyeon memukul kuat jantung si gadis dengan ucapan dan tuduhan yang jelas tak ia lakukan. Haram menelan air liurnya dengan susah payah, tenggorokannya terasa tercekik membuatnya sulit untuk mengeluarkan sepatah kata pun. Ia menarik nafas panjang dan memberanikan diri untuk kembali menatap Ahyeon dengan tatapan yang dipenuhi luka dan kecewa, Haram berdehem kecil kemudian tersenyum tipis.
"Geurae Eonnie, jika kau memang menginginkan itu. Aku akan mematuhi ucapanmu, aku tidak akan pernah lagi merepotkan kalian, aku akan diam, aku tidak akan melakukan pembelaan" Ia menjeda kalimatnya dan kembali menarik nafas panjang, "Kalian bisa mengabaikan dan menganggap aku tak pernah ada di keluarga ini"
Setiap kata yang terlontar dari bibir Haram mengandung nada gemetar dan keputus asaan, tatapan tajam Ahyeon tiba-tiba saja melemah saat melihat dan merasakan jelas kesakitan dari tatap sayu adik kembarnya.
"Keluarga Park itu 8, berisikan kedua orang tua dan enam gadis yang sempurna. Aku hanya akan mengingat itu, Eonnie. T-terimakasih"
Haram menundukkan kepala bermaksud memberi rasa hormat pada Ahyeon dan Aurora kemudian berbalik masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya. Ahyeon dan Aurora masih berada disana dengan sekujur tubuh yang terasa membeku dan otot-otot yang terasa ngilu.
![](https://img.wattpad.com/cover/379713482-288-k481344.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Babymonster Rami || So Far Away [END]
FanficCeritaku hanya sampai disitu, tak ada kelanjutannya kalian menutup paksa buku yang masih berusaha ku tulis dengan tinta kalian menghentikan cerita yang baru akan ku mulai dengan aksara penuh makna semakin ku berusaha kembali meng-eja-nya, semakin ka...