Bab 64 : Cara Baru Yang Manis

15 1 0
                                    

Cahaya pagi menembus tirai tipis kamar Xienna, memberikan kehangatan lembut pada ruangan itu. Xienna perlahan membuka matanya, dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah Xyon yang tersenyum hangat tepat di hadapannya.

"Pagi, sayangku," sapa Xyon lembut.

"Ah!" Xienna tersentak kaget, pipinya langsung merona merah. Ia tidak menyangka akan disambut dengan pemandangan seperti ini di pagi hari.

Xyon terkekeh melihat reaksi menggemaskan kekasihnya. "Maaf mengejutkanmu. Aku hanya tidak sabar menunggu kau bangun."

Di meja samping tempat tidur, semangkuk sup kentang hangat telah tersedia. Aromanya yang menggugah selera mengisi ruangan.

"Waktunya sarapan," Xyon mengambil mangkuk itu dan duduk di tepi ranjang. "Aku sudah meminta koki istana membuatkan sup spesial untukmu."

Xienna mengangguk lemah, mencoba untuk duduk dengan bantuan Xyon. Namun saat ia bergerak, rasa sakit tiba-tiba menyerang tenggorokannya. Ia terbatuk keras, dan setetes darah mengalir dari sudut bibirnya.

"Xienna!" Xyon panik, segera mengusap darah itu dengan sapu tangan. Matanya menyiratkan kekhawatiran mendalam. "Tidak apa-apa, jangan memaksakan diri."

Setelah batuk Xienna mereda, Xyon memandangi mangkuk sup di tangannya, berpikir sejenak. Kemudian sebuah ide muncul di benaknya.

"Aku punya cara lain," ujarnya sambil tersenyum lembut. "Percaya padaku?"

Xienna mengangguk pelan, masih mengatur nafasnya.

Xyon mengambil sesendok sup, namun alih-alih menyuapkannya langsung ke mulut Xienna, ia meminumnya sendiri. Sebelum Xienna sempat kebingungan, Xyon mendekatkan wajahnya dan mencium lembut bibir Xienna, memindahkan sup hangat itu ke mulutnya.

Mata Xienna melebar kaget, pipinya memerah sempurna. Namun ia harus mengakui, cara ini membuatnya lebih mudah menelan tanpa rasa sakit.

"Bagaimana?" tanya Xyon setelah memberikan suapan pertama. "Lebih baik?"

Xienna mengangguk malu-malu, matanya tidak berani menatap Xyon langsung. Tangannya menggenggam erat selimut untuk menyembunyikan kegugupannya.

"Kalau begitu, kita lanjutkan," Xyon tersenyum, mengambil sesendok sup lagi. "Buka mulutmu, sayang."

Sarapan pagi itu berlangsung dengan cara yang tidak biasa. Setiap suapan diantarkan dengan kelembutan dan kehati-hatian. Xyon memastikan setiap tetes sup sampai ke mulut Xienna tanpa menyakiti tenggorokannya.

Rantai-rantai spiritual yang hanya bisa dilihat Xyon berpendar hangat, seolah ikut berbahagia melihat kedekatan mereka. Meski Xienna tidak menyadarinya, jiwanya beresonansi dengan setiap sentuhan Xyon.

"Terima kasih," Xienna mengisyaratkan dengan tangannya setelah sup itu habis.

Xyon mengusap lembut pipi Xienna yang masih merona. "Apapun untukmu. Aku akan melakukan apapun untuk membuatmu nyaman."

Di luar jendela, burung-burung berkicau riang menyambut pagi yang cerah. Namun bagi Xyon dan Xienna, dunia seolah berhenti berputar, terpaku pada momen manis yang mereka bagi bersama.

Pagi itu menjadi saksi bagaimana cinta bisa mengubah hal sederhana menjadi momen yang tak terlupakan. Dan bagi Xyon, melihat senyum malu-malu Xienna adalah hadiah terindah yang bisa ia dapatkan.

The Villain Is Obsessed With Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang