rumor atau hal² dunia/alam lain?

21 10 0
                                    

Happy reading, hope you like it😉
janlup vote ya😉

Setelah mereka berdua menyelesaikan pembayaran, Giselle berjalan kembali untuk mengambil alat-alat lukisnya. Saat dia mengangkat kanvas dan perlengkapan lainnya, matanya secara tak sengaja menangkap sosok pria berjubah yang berdiri di sudut warung. Tatapannya tertuju pada pria misterius itu, yang sebelumnya terlihat memperhatikannya dengan intens. Namun, saat Giselle menatapnya, pria itu langsung memalingkan wajah, menyembunyikan diri di balik tudung jubahnya.

Rasa heran seketika menguasai Giselle.
"Siapa dia?"
gumamnya dalam hati. Tidak biasa ada seseorang yang begitu mencurigakan, apalagi di desa kecil mereka. Giselle merasa ada sesuatu yang aneh dengan pria itu, tapi dia tidak bisa memastikan apa itu. Perasaan tidak nyaman mulai muncul, meskipun dia mencoba menyingkirkannya.

Di tengah kebingungannya, Zaiden yang baru saja menyelesaikan pembayaran dan mengambil keranjang makanannya mendekati Giselle.
"Kau baik-baik saja?"
tanya Zaiden dengan nada lembut, sambil menepuk pundaknya dengan penuh perhatian. Dia menyadari bahwa ada sesuatu yang membuat Giselle tampak sedikit bingung.

Giselle tersentak ringan dari lamunannya, dan dia menoleh ke arah Zaiden dengan senyum tipis yang berusaha menyembunyikan rasa aneh tadi.
"Oh, aku baik-baik saja. Hanya...," ucapnya, sambil sekilas melihat kembali ke arah pria berjubah itu, tapi sosoknya sudah menghilang.

"Ada sesuatu yang mengganggumu?" Zaiden bertanya lagi, melihat tatapan aneh di wajah Giselle.

Giselle menggelengkan kepala pelan. "Tidak, hanya... aku pikir melihat seseorang yang aneh di sana tadi,"
jawabnya, meskipun dia merasa tidak ingin mempermasalahkannya lebih jauh. "Tapi mungkin itu hanya imajinasiku."

Zaiden tersenyum sambil menggeleng.
"Mungkin kau terlalu banyak memikirkan hal-hal aneh sejak kita membicarakan tentang dunia lain tadi,"
candanya, mencoba mengurangi ketegangan yang dirasakannya.

Giselle tertawa kecil, meskipun di dalam hatinya, perasaan ganjil itu belum benar-benar hilang.
"Mungkin kau benar. Ayo kita pulang,"
katanya, berusaha mengalihkan pikirannya dari sosok pria misterius itu.

Mereka kemudian melangkah keluar dari warung, membawa alat-alat lukis dan keranjang makanan mereka, kembali menuruni jalan setapak menuju desa di bawah.
Saat Giselle dan Zaiden melangkah keluar dari warung, pria berjubah itu tetap berada di dalam, memperhatikan mereka dengan tatapan tajam.

Sementara itu, Giselle dan Zaiden melanjutkan perjalanan mereka, berjalan di jalan setapak yang menuju desa di bawah. Udara malam yang sejuk menyelimuti mereka, dan suasana di sekitar terasa tenang. Namun, ada sesuatu yang berbeda malam itu. Sepanjang perjalanan, mereka sering kali mendengar bisikan orang-orang di sekitar. Orang-orang yang kebetulan mereka lewati sedang membicarakan tentang alam lain, makhluk-makhluk aneh, dan hal-hal yang tampak mustahil.

"Sungguh, kau mendengar cerita tentang makhluk-makhluk itu, kan?" kata seorang wanita yang mereka lewati.

"Ya, katanya makhluk dari alam lain sering muncul di hutan ketika malam tiba. Beberapa orang bahkan mengaku melihat cahaya aneh di bukit!"
balas seorang pria dengan nada berbisik penuh ketakutan.

"Apakah kamu mendengar itu zai?"
Giselle bertanya, ekspresi herannya semakin terlihat saat suara-suara bisik-bisik tersebut terus terdengar di telinganya.

"Kenapa orang-orang terus membicarakan hal-hal yang... tidak mungkin? Tentang alam lain, makhluk-makhluk aneh. Aku benar-benar tidak mengerti."

Zaiden tersenyum mendengar kebingungan Giselle. "Kau pikir itu tidak mungkin?" tanyanya sambil melirik Giselle dengan tatapan penuh rasa penasaran.

sellreen(Giselle and Gareen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang