BAB 3 : AWAL YANG BURUK

25 11 17
                                    

Hari ini, di kelas 11 IPA 1 kedatangan sebuah murid baru. Murid itu pindahan dari SMA Taruma Negara. Tak heran, jika semua siswa di kelas itu sibuk membicarakan murid baru tersebut. Karena-kan SMA Taruma Negara adalah salah satu SMA terpopuler di negeri ini.

"Perkenalkan nama gue Jevanka Klaeyrin Adishaka, biasa dipanggil Aeyrin. Gue murid pindahan dari SMA Taruma Negara. Sama bokap di pindahin ke SMA ini karena ada urusan pekerjaan, gitu aja sih. Salam kenal." ucap siswi itu dengan senyuman manis yang terukir dibibirnya.

"Baik Aeyrin, silahkan duduk dibangku kosong belakang Keyla, ya!" ujar Bu Dessy, sembari menunjukkan ke arah bangku kosong yang dimaksud, dan di jawab dengan sebuah anggukan oleh siswi tadi.

Kini pelajaran dimulai, semua siswa sedang fokus memperhatikan Bu Dessy yang sedang menjelaskan materi Fisika di depan.

"Apakah semua sudah paham dengan apa yang telah saya jelaskan di depan? Kalau masih ada yang gak paham boleh tanya ke saya, tenang aja saya gak gigit kok." jelas Bu Dessy.

"Gak ada?" tak ada sahutan dari murid yang ada dikelas itu.

"Kalau begitu saya kasih soal ulangan bab 3." DEGH!! Semua murid langsung melotot, seolah-olah terkejut dengan perkataan yang baru saja Bu Dessy lontarkan.

"Kenapa semua melotot kayak gitu? Kalian paham apa tidak sama materi yang baru saya jelaskan?" tanya Bu Dessy lagi, kepada semua murid dikelas itu.

"Eh ... Anu Bu, anu ... Kita tadi gak kedengeran, soalnya kelas sebelah berisik, Bu." jawab Gevan, sembari menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal.

"Emang iya kelas sebelah berisik?" KLONTANG! Baru saja Bu Dessy menanyakan jawaban dari salah satu muridnya. Suara galon dari kelas sebelah pun menggema, yang membuat Bu Dessy kini beranjak pergi keluar melihat keadaan kelas sebelah.

Saat Bu Dessy membuka kelas 11 IPA 2, tepatnya dikelas Zeva. Suara ribut dari semua siswa yang ada disana, membuat Bu Dessy semakin marah.

"Woey Tono, kembaliin hp gue!" omel salah satu siswi disana.

Dari sekian banyaknya siswa dikelas itu, mereka semua masih tak sadar akan keberadaan Bu Dessy yang sedang berdiri di ambang pintu kelas, dengan amarah yang akan meledak.

"WOI, WOI, WOI ... SEMUANYA DIAM! ADA BU DESSY DIDEPAN PINTU KELAS!" teriak Marvel, sang ketua kelas yang baru saja menyadari keberadaan Bu Dessy.

Mendengar itu, semua siswa langsung bingung dengan keadaan kelas mereka yang kini seperti kapal pecah. Terdapat sebuah galon yang menggelinding ke jendela dan juga semua peralatan kebersihan berceceran dimana-mana, karena telah dibuat mainan oleh gang si Marvel.

Seketika Bu Dessy memasuki ruang kelas itu dengan raut wajahnya yang sudah tidak mengenakan untuk dipandang. Mereka semua langsung menunduk setelah melihat Bu Dessy dengan raut wajah seperti itu, karena ketakutan.

"Kalian tahu kan, fasilitas dikelas ini telah terpenuhi dari pihak sekolah?" tanya Bu Dessy dengan nada yang dingin tetapi tidak kejam.

"Tahu, Bu..." jawab mereka semua serempak.

"Terus, kenapa kalian buat mainan HAH?! SAYA LAGI MENERANGKAN MATERI DI KELAS SEBELAH, SAMPAI SAMPAI GAK ADA YANG BISA MENDENGAR SUARA SAYA. Kalian tahu kenapa? YA KARENA KELAS KALIAN!" sentak Bu Dessy penuh amarah.

THE NIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang