03. Dasar Tiran!

1 0 0
                                    

Setelah Sheilla diobati pada luka yang diakibatkan benturan sebelumnya, ia bertanya pada Taufan mengapa Taufan menuduh [Name] padahal kemarin [Name] hanya sibuk membully dirinya.

"Entahlah, tapi bukankah kau lebih suka [Name] diperlakukan seperti ini?" Taufan

Sheills bungkam, terdiam sejenak mendengar ucapan Taufan. Ada benarnya juga ucapan lelaki tersebut, namun tetap saja hati nurani Sheilla tidak bisa menerimanya.

"Huft... Kalau kau mau menjebak seseorang, seharusnya kau pilih dengan kondisi yang tepat" ucap Sheilla kemudian pergi meninggalkan  Taufan, yah tentunya Taufan juga tidak menggubris ucapan yang dianggap tidak berguna baginya.

[Name] melaksanakan hukumannya yaitu hormat bendera selama satu jam. Bukankah itu terlalu berat? Namun itu hukuman yang setimpal dengan kelakuan [Name] selama ini. Hukuman ini ia jalani dengan ikhlas namun hal yang tak bisa ia ikhlas kan adalah ketika ia yang tidak salah malah difitnah dan ia pun kena hukuman yang seharusnya diberikan pada pelaku asli.
Lama-lama jengkel juga [Name] kepada Taufan, pertemuannya membawa [Name] kepada kesialan. Kenapa orang-orang lebih percaya perkataan si badai itu? Padahal [Name] sudah jujur, tetap saja ia selalu sial.

Bendera Pusaka Sang Merah Putih Berkibar,cuaca hari ini sangatlah panas, cahaya terik matahari membuat [Name] silau. Sudah 50 menit ia berdiri mematung dibawah matahari yang panas. Bayangan hitam muncul dari belakang, [Name] mengira itu adalah kepala sekolah. Ia tak berani menoleh ke belakang dan tetap pada pendirian nya, padahal rasanya sudah mau pingsan. Namun ia tetap menguatkannya. Sosok bayangan itu terus berdiri di belakang [Name] sampai 10 menit dan hukuman selesai dijalankan selama
1 jam (60 menit).

Prokprok! Suara tepuk tangan sebagai tanda kagum kepada [Name] yang mampu berdiri di sana. [Name] menoleh ke belakang, ia salah menebak. Ternyata Taufan lah yang memperhatikannya selama 10 menit.

"Very great! Tidak sangka kau bisa tahan berdiri di sini selama satu jam"—komentar Taufan kepada [Name] , tawa kecil [Name] mendengar pujian Taufan. "Hal kecil seperti ini sangat mudah untuk dilaksanakan"

"Biasanya perempuan tidak kuat karena stamina nya sangat rendah, tapi kau? " Taufan

"Aku berbeda dari mereka yang dimanja"[Name] melangkahkan kakinya untuk pergi, Taufan mencegahnya. [Name] terhenti dan menoleh ke arah Taufan dengan tatapan dingin.

"Jangan lupa membersihkan tempat pot pecah tadi" ucap Taufan sambil tersenyum tanpa ada rasa bersalah.

"Dasar tiran!"-[Name]

"Kau juga, memangnya aku tidak tahu kelakuanmu selama ini diluar sekolah?"Ucap Taufan mengelilingi [Name].

" Trouble maker, grup yang bukan sekedar pencari masalah namun mereka sudah ditugaskan untuk memata-matai orang yang dianggap bahaya

Dan Trouble maker itu adalah Taufan, Blaze juga Thorn. Sosok paling menyebalkan di sekolah sampai kakaknya saja pusing menggagas kalian.

Benar begitu bukan? " [Name]

"Yup, karena itu jangan cari masalah denganku" Taufan

"Haa? ~ memang aku takut dengan bajing*n sepertimu? " Taufan

Aura dingin tercipta dari pembicaraan mereka, benar-benar terlihat seperti musuh. Sebelum meninggalkan Taufan, gadis itu sempat mengatakan.

"Satu lagi, kalau kau tidak suka denganku jangan sesukanya melibatkan ku dengan urusan mu!" [Name] pun pergi meninggalkan Taufan. Lelaki itu terkekeh pelan melihat [Name] yang baru saja mengatakan hal tersebut.

"Pft.. Justru sebaliknya.. Semakin ku menyukaimu semakin ingin ku melibatkanmu" Taufan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 12 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE TYRANT || TAUFAN X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang