"Fy lo mau es krim gak ?" Tawar rio, ify yang mendengar nama es krim mengangguk mantap seperti anak kecil
Rio terkekeh melihat tingkah ify"ya udah, yukkk.." Ajak rio dan sudah jalan duluan dan disusul ify dari belakang.
*****
"Kamu mau es krim apa shill ?" Tanya gabriel seraya nagkit dari duduknya.
"Samain aja yel.." Jawabnya singkat sambil tersenyum . Gabriel mengangguk dan beranjak untuk memesan es krim untuk shilla dan dirinya.
Sambil menunggu pesanan shilla lebih memilih untuk mainin hp nya sambil bersenandung kecil .Ify dan rio yang baru datang langsung memilih tempat yang paling sudut . Saat mau duduk ify tidak sengaja melihat shilla yang lagi duduk sendiri.
"Kak shilla.." Panggil ify dan rio langsung menghampiri shilla .
Shilla yang merasa namanya di sebut mendongakan kepalanya.
Shilla kaget saat melihat siapa yang baru saja ia lihat, bukan ify, tapi orang yang datang bersama ify . shilla menjadi panik sendiri ketika orang tersebut menghampirinya bersama ify."Hay shill, ngapain disini ?" Tanya rio lembut . Ify menatap mereka bergantian.
"Kalian saling kenal ?" Tanya ify
"Bukan kenal lagi, tapi sangat dan sangat kenal.." Cerocos rio . Yang bikin ify cemburu dan terlihat jelas dari wajah rio bahwa ia sangat senang bisa bertemu dengan shilla.
"Sahabat ?" Tanya ify ragu.
"Dia pacar gue fy ?" Shilla sudah menutup matanya takut melihat tatapan tajam ify . ify kaget, mulutnya terbuka dan menatap tajam kearah shilla disertai mata yang sudah berkaca-kaca. Rio bingung melihat reaksi ify dan shilla.
Dari jauh gabriel sudah bisa menebak apa yang terjadi disana . Mungkin ini sudah waktunya untuk mengakui semuanya. Dengan secuil keberanian gabriel menghampri mereka.
"Shill.." Panggil gabriel pelan . Semua mata mengarah pada gabriel .
"Kak iyel.." Gabriel melihat ify yang sudah mengeluarkan air mata.
"Maaf.." Ucap gabriel . Ify menggelengkan kepalanya setelah itu langsung pergi begitu saja . Rio yang memang belum tau apa-apa menjadi bingung sendiri.
"Ini ada apa ?" Tanya rio yang sudah angkat suara. Tapi shilla maupun gabriel tak ada yang berani buka suara dan memilih bungkam.
"Shill, ini siapa ?" Tanya rio pada shilla sambil menunjuk gabriel yang dari tadi diam saja.
"Lo siapa ?" Tanya rio pada gabriel yang sudah merasa tidak enak.
"Heh?! Jawab.." Bentak rio sambil mendorong tubuh gabriel .
"Sudah yo.." Lerai shilla yang melihat rio mendorong tubuh gabriel.
"Jangan bilang kalian..." Ucap rio . Shilla mengangguk pelan yang sudah mengerti apa yang berada di fikiran rio.
Rio sudah mengepal tangannya kuat, rasanya ia ingin sekali memukul gabriel . tapi rio tidak sebodoh itu dan lebih memilih untuk menahan emosinya ."Bajingan lo berdua..." Ucap rio tajam, setelah itu pergi dari situ . Setelah kepergian rio shilla terduduk sambil terisak, perasaannya menjadi campur aduk . Gabriel hanya bisa terduduk lemas sambil mengacak-ngacak rambutnya frustasi.
*****
Ify memilih untuk pulang kerumahnya . Ia tak ingin melakukan sesuatu untuk sekarang ini . Dan lebih memilih mengurung diri dalam kamar.
Sudah 3 hari ify belum mau keluar kamar . Bi dewi hanya mengantarkan makanan kekamar ify . Gabriel juga tak beda jauh dengan ify, sekarang ia lebih pendiam dari biasanya .
Rasa benci ify terhadap shilla muncul saat ia tau semua yang ia sayang lebih menyayangi shilla . Gabriel kakaknya, berubah menjadi orang yang kasar, keras kepala dan bahkan ia merasa tak punya seorang adik dan lebih memilih shilla pacarnya sendiri . Rio, orang yang sangat ia cintai bahkan rio cinta pertamanya ternyata merupakan pacar shilla, yang tentu saja seseorang yang sangat dicintainya . Ify dapat melihat dari reaksi sikap rio saat bertemu dengan shilla .