Happy
R
E
A
D
I
N
GSudah 3 jam lamanya Gabriel, shilla dan rio menunggu kabar tentang keadaan ify dari luar ruang ICU . Gabriel mondar mandir didepan pintu, shilla masih tetap menangis dan duduk ditempat yang sudah disediakan rumah sakit, dan rio hanya duduk diam sambil menutup wajah menggunakan kedua tangannya frustasi.
Rio sudah menghubungi tante alyn, cakka dan alvin . Rio sudah menceritakan inti dari permasalahan, karena rio belum sanggup menceritakan semuannya . Diseberang sana rio dapat mendengar keterkejutan dari 3 orang tersebut, dan mengatakan akan segera datang ke rumah sakit.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu mereka keluar juga . dokter yang menangani ify keluar ditemani suster dibelakangnya . Gabriel memang yang paling dekat pun, segera menghampiri sang dokter.
"Dok gimana keadaan adik saya ?" Tanya gabriel to the point . Sontak rio dan shilla ikut berdiri dan menghampiri dokter daud.
"Dia mengalami koma.." Sahut dokter daud disertai wajah sedihnya. Shilla yang mendengar itu langsung menangis.
"Ya sudah saya permisi dulu.." Pamit dokter daud dan segera pergi ke ruangannya.
Gabriel langsung memeluk shilla dan membelai rambut shilla lembut, shilla yang masih menangis membiarkan saja tanpa memberontak . Rio yang sempat melihat kejadian itu menjadi kesal sendiri, bukan karna cemburu, tapi ia tak habis bagaimana bisa mereka masih bermesra-mesraan disini sementara ify sedang koma, memperjuangka hidupnya antara hidup dan mati.
"Lebih penting pacar yaa.." Sindir rio pelan, shilla dan gabriel yang masih bisa mendengarnya langsung melepaskan pelukan mereka.
Tante alyn, alvin dan cakka datang dengan tergesa-gesa . Mereka juga sangat hawatir dengan keadaan ify . Tante alyn menghampiri gabriel, alvin dan cakka menghampiiri rio yang menyandar didinding rumah sakit dengan keadaan yang sangat berantakan . Bajunya terdapat noda darah ify, rambutnya sudah tidak beraturan, dan nampak wajah rio yang frustasi.
"Yo.." Tegur alvin seraya menepuk pundak rio pelan . Rio mendongakan kepalanya melihat kearah alvin disampingnya sudah ada cakka.
"Gimana keadaan ify ?" Tanya alvin hawatir . Rio menggelengkan kepalanya pelan.
"Dia koma vin.." Jawab rio berbisik dan hanya bisa didengar alvin dan cakka yang memang dekat dengan rio . Alvin dan cakka nampak terkejut
Alvin sudah memejamkan matanya kuat dan menyandarkan tubuhnya kedinding disamping rio . Cakka juga sama seperti alvin, tapi penglihatannya tertuju pada sosok yang ia kenal sedang duduk dihadapannya sambil menangis. Seseorang yang sangat dicintai sahabatnya, siapa lagi kalo bukan shilla..."Shilla...." Panggil cakka . Shilla yang merasa namanya dipanggil mendongakan kepalanya menuju ke sumber suara . Ia kaget saat melihat siapa orang memanggilnya.
"Lo ngapain disini ?" Tanya cakka bingung . Semua orang yang berada disitu melihat mereka berdua . Termasuk rio dan gabriel.
"Gu..gu..gue.." Jawab shilla gugup
"Terus itu siapa ?" Tanya cakka sambil menunjuk gabriel yang juga menatap cakka bingung. Shilla juga ikut menghadapkan penglihatannya pada gabriel.
"Gue..."
"Ini gabriel kakaknya ify.." potong shilla yang bikin gabriel menatapnya bingung . Cakka pun hanya manggut-manggut.
"Kayaknya lo kenal banget ya sama ify.." Tambah alvin membuka suara, yang merasa ada yang tak beres dari cara menjawab shilla. Rio hanya melihat adegan ini dengan santai.
"Gue sahabatnya ify.." Jawab shilla, alvin mengernyitkan kening menatap shilla.
"Kok ify gak pernah cerita yaa.." Gumam alvin . Tapi shilla hanya tersenyum masam menanggapi ucapan alvin. Gabriel hanya diam saja dengan apa yang dilakukan shilla . Sekarang ia lebih menghawatirkan keadaan adiknya .