Bab 3 🔞

119 8 4
                                    

Mobil Keluarga Aiemkhumchai

Pon Pov

Saat ini aku dan kedua orang tuaku sedang dalam perjalanan pulang dari rumah Keluarga Hemmawich.

Drr.. Drr..

Aku merasakan ponselku bergetar dan segera membukanya. Ternyata itu pesan dari Benz.


Benz

Hei Pon.. Bagaimana pertemuan kedua Keluarga yang kamu jalani hari ini? Serukah?

Pon

Yeah.. Lumayan.. Jika kamu ingin tahu ceritanya kamu telepon aku saja.

Benz

Ok.. Aku telephone sekarang ya..

Pon

Jangan sekarang.. Aku masih di jalan bersama-sama kedua orang tuaku. Nanti saja kalau sudah sampai rumah aku akan mengirimkan pesan padamu.

Benz

Ok.. Aku menunggu pesanmu dan hati-hati di jalan..


Setelah benz mengirimkan pesan itu, aku kemudian mematikan ponselku lagi dan kembali menatap keluar jendela.

Tetapi..

Drr.. Drr..

Ponselku kembali bergetar lagi.

Aizz.. Siapa lagi yang mengirimkan aku pesan? Apakah Benz lagi? Tidak bisakah dia menunggu sampai aku pulang dulu?

Aku memikirkan itu dan mengeluarkan ponselku.


P’Sai

Hm.. Pon, apakah kamu sudah sampai rumah?


Huh? P’Sai mengirimkan aku pesan? Ada apa? Bukankah kita baru berpisah beberapa menit yang lalu? Apakah dia merindukan aku?

Aku memikirkan itu dan segera menggelengkan kepalaku karena tadi P’Sai mengatakan bahwa dia sudah memiliki orang yang dia sukai.


Pon

Belum Phi.. Aku masih di jalan. Ada apa?

P’Sai

Ow.. Phi hanya ingin bertanya, apakah besok kamu ada acara? Mau pergi dengan Phi keluar?

Pon

Besok.. Sepertinya aku tidak memiliki acara apapun.. Phi mau mengajakku kemana?

P’Sai

Kamu mau pergi kemana?

Pon

Kok Phi malah bertanya balik kepadaku? Bukankah Phi yang mau mengajak aku jalan-jalan heheh.. 😁

P’Sai

Phi sudah lama tidak jalan-jalan makanya Phi bertanya kepadamu. Phi tidak tahu biasanya kamu suka pergi kemana. Jadi kamu mau kemana?

Pon

Aku bisa pergi kemana saja, terserah Phi saja. Aku ikut saja.. Tetapi.. Kita lihat besok saja enaknya pergi kemana Phi.. Bagaimana?

P’Sai

Baiklah.. Kalau begitu besok Phi akan menjemputmu jam 10 pagi ya..

Pon

Phi tahu alamat rumahku?

P’Sai

Phi tadi sudah bertanya kepada Mae Rin dan sudah di berikan alamat lengkapnya. Kalau Phi nyasar besok Phi akan meneleponmu..

Pon

Ok.. Kalau begitu sampai jumpa besok
Phi.

P’Sai

Hm.. Hati-hati di jalan dan kabari Phi jika kamu sudah sampai di rumahmu.

Pon

Ok.


Aku kembali mematikan ponselku dan tersenyum sambil menatap jendela. 😊

“Dari tadi kamu sibuk sekali bermain ponselmu Luk.. Dengan siapa kamu berkirim pesan?”

Aku mendengar suara Mae memecahkan keheningan mobil ini.

“Hm.. Dengan Benz dan P’Sai, Mae..”

“Oh.. Apa yang Sailub katakan?”

“Besok P’Sai ingin mengajak Pon jalan-jalan..”

“Bagus.. Jangan menolaknya dan terima ajakannya..”

“Hm.. Sudah Pon terima ajakannya dan dia mengatakan akan menjemput Pon jam 10 pagi di rumah..”

“Baiklah.. Pergi dan berbicaralah dengan Sailub lebih banyak untuk saling mengenal Mae dan Pho tidak masalah jika kamu pergi bersama-sama dengannya.."

“Krap Mae..”

Aku hanya mengatakan itu dan kemudian kami terdiam lagi.

---

Rumah Keluarga Hemmawich

Sailub Pov

Saat Pon dan Keluarganya sudah pergi meninggalkan rumah kami dan aku ingin kembali ke kamarku, Mae segera menahanku.

“Sai.. Besok ajaklah Pon jalan-jalan keluar denganmu dan berbicaralah dengan dia lebih banyak lagi untuk lebih saling mengenal..”

“Hmm.. Iya Mae..”

The Twists and Turns of MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang