Ruang Makan Rumah Pon
Pon Pov
“Pon.. Besok Sabtu kamu harus ikut Mae untuk bertemu dengan Keluarga Hemmawich dan Mae tidak menerima alasan apapun darimu atau Mae akan menyita mobilmu. Kamu mengerti?!”
Saat aku sedang sarapan di atas meja makan, aku mendengar Mae mengatakan itu kepadaku dan bila Mae sudah mengatakan dengan nada mengancam artinya aku tidak bisa membantah.
“Iya Mae.. Aku sudah selesai sarapan.. Pon pergi dulu..”"Setiap Mae berbicara kamu selalu saja segera pergi.. Kamu mau pergi kemana? Bukankah hari ini kamu tidak ada jadwal apapun?"
"Pergi menemui Benz.. Mungkin akan jalan-jalan sampai malam.."
Sebenarnya aku tidak memiliki janji dengan Benz dan aku juga tidak tahu apakah dia libur hari ini atau tidak.. Tetapi hanya nama Benz saja yang bisa aku gunakan untuk menghindari ocehan Mae.. Maaf kan aku Benz.. 🙏
Aku mengatakan itu di dalam hatiku dan segera berdiri dari kursi yang aku duduki, lalu segera mengambil tasku serta kunci mobilku untuk segera keluar dari rumah karena bila aku terus berada di rumah maka Mae tidak akan berhenti meminta aku untuk menikah. 😑
“Hati-hati di jalan Pon.. Jangan ngebut-ngebut dan ingat perkataan Mae..”
“Khrap Mae..”
Bruk!
Aku segera menutup pintu rumah dan berjalan ke garasi mobil.
---
Mobil Pon
Pon Pov
Bruk!Huf.. Kenapa Mae selalu saja merusak hari liburanku dengan mengatakan ingin menjodohkanku dengan para koleganya. Aku benar-benar sudah bosan dan muak dengan semua ini. 😑
Semoga saja ini adalah yang terakhir kali dan sesuai dengan kriteriaku.
Brumm..
Aku menyalakan mobilku dan memanaskannya sebentar sebelum mengarahkan mobilku ke luar garasi rumahku dan pergi restoran langganku karena aku masih merasa lapar.
Saat aku sedang mengendarai mobilku, aku mendengar suara ponselku berbunyi.Aizz.. siapa lagi yang ingin mengganguku? Apakah Mae lagi?
Aku melihat ponselku dan ternyata itu adalah Benz. Aku segera mengangkatnya dengan menggunakan speaker yang tersambung di mobilku.
“Hallo my besti Ponnie ah.. Kamu ada dimana sekarang?”
“Aizz.. Sudah ku katakan berhentilah memanggilku dengan sebutan yang menjijikan itu Benz.. Kenapa kamu menanyakan aku dimana? Ada urusan apa? Aku sedang menyetir saat ini..”
“Ouih.. Galak sekali.. Kamu mau pergi kemana? Bukankah hari ini kamu libur? Apa ada yang membuatmu marah?"Yeah.. Benz sudah hafal dengan sikapku dan dia juga tahu jadwalku karena kami bekerja di agensi yang sama.
"Aku mau makan di restoran Wabi Sabi.. Iya sedang libur sekarang.. Biasalah siapa lagi selain Mae yang ingin menjodohkanku lagi.. Apakah kamu libur? Mau menemaniku?"
"Iya.. Aku sedang libur.. Ok.. kita bertemu di restoran ya.."
"Iya.. Oh ya.. Jangan ajak pacarmu karena aku sedang merasa muak.."
"Hahah.. Tenang saja, Garfield sedang tugas ke luar kota selama dua hari makanya aku meneleponmu dan ingin menganggumu.."
"Dasar kampret!! Kamu kira aku ban serep mobil apa? Jika tidak ada Garfield maka kamu ingat padaku dan jika ada Garfield kamu bahkan tidak ingat padaku sama sekali.."
"Hahaha.. Makanya cepatlah mencari kekasih supaya kamu tidak merasa kesepian.."
"Aizz.. Sudahlah.. Aku mau fokus menyetir dulu.. Sampai ketemu.."
"Ok.. Hati-hati menyetirnya.."
Setelah itu Benz memutuskan sambungan telepon kami.
Yeah.. Aku dan Benz adalah sahabat sejak sebelum kami sama-sama bekerja sebagai aktor di agensi Change 2561.
Ah.. Sepertinya aku lupa memperkenalkan diriku.. 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twists and Turns of Marriage
Fiksi PenggemarIni adalah lika liku perjalanan cinta SailubPon.. Dari perjodohan, pernikahan, konflik dan apakah akhirnya akan happy end? Yuk langsung baca aja.. aku gk mau banyak kasih clue 🤣