Waktu menunjukkan pukul setengah 7 pagi, dengan sangat sangat terpaksa, hanni baru saja selesai mandi. Si wanita jurnalis kini memakai celana bahan hitam serta kemeja putih.
Hanni terduduk dipinggiran kasurnya dengan sebelah tangan mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil, dan sebelah tangannya lagi tengah mengscroll layar handphonenya. Matanya menatap teliti begitu mendapati akun Instagram yang menampilkan seseorang disana.
"ah, dia toh pelempar pertama Doosan..."gumam hanni tersenyum tipis sambil menekan salah satu unggahan video liputan berita.
"Dai Minji, menjadi first pitch Doosan, club terbaik sepanjang masa ini mengundang Minji sebagai...."
Senyuman Hanni mengembang, ia terus membaca artikel tentang first pitch Doosan bulan lalu, tentang club baseball Tokyo, serta perlombaan yang akan datang. Sampai mata Hanni menemukan tag postingan Minji disalah satu artikel, jari Hanni dengan ragu menekan tag itu hingga masuk ke postingan si pemain baseball.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanni refleks meneguk Salivanya sendiri,"w-why she's so handsom-"
"PHAM HANNI!!!!"
Si Pham terlonjak kaget, ia dengan panik menyimpan handphone nya dibalik bantal dan langsung berlari keluar dari kamarnya menuju pintu masuk apartemennya, ia mengintip dan ternyata ada Danielle yang sudah berkacak pinggang didepan pintu.
Hanni dengan perlahan membuka pintu apartemennya hingga terlihatlah Danielle Marsh.
"H-Hai"sapa Hanni kikuk.
Danielle mendengus,"ya Tuhan, kamu ngapain sih? Aku daritadi tekan bel ga keluar keluar, giliran aku teriak aja baru keluar!"sungut Danielle yang langsung menyelonong masuk.
Si pemilik apartemen menutup kembali pintu lalu menyusul Danielle.
"aku baru selesai mandi, and tadi dia telpon jadi aku ga denger suara bel"jelas Hanni dengan bumbu kebohongan, sembari meraih sereal dan susu di kulkas dan menaruhnya dihadapan Danielle.
"Cepat makan, Danielle yang lapar itu menyebalkan"ujar Hanni sedikit sinis.
Danielle berdecak,"kamu tau? Hyein bolos sekolah lagi , daritadi aku telpon tapi ga diangkat"
"kira kira apalagi alasannya nanti?"balas Hanni terkekeh, si Pham berjalan meraih sisir rambut diatas meja ruang tv.
Hanni menggeleng pelan, hyein adalah sepupu Danielle, namun hyein dititipkan orangtuanya ke Danielle karena mereka ada tugas diluar negeri. Jadi, Danielle lah yang mengurusnya.
"oh iya, kemarin kamu digantiin kamera apa?"Danielle kembali bersuara.
