Materi KPP

1 1 0
                                    

#Macam-macam Majas#

*
Contoh Majas Perbandingan

1. Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran.

Contoh: Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah.

2. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan antara manusia dengan benda mati, seolah-olah benda tersebut memiliki sifat layaknya manusia.

Contoh: Deburan ombak memecah karang.

3. Majas Metafora
Majas metafora ini merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda.

Contoh: Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya.

4. Majas Metonimia
Majas metonomia ini menyatakan suatu hal dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan (misalnya sebuah merek dagang).

Contoh: Jamaah haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda.

5. Majas Asosiasi
Majas asosiasi digunakan untuk membandingkan perasaan atau emosi dengan suatu objek, simbol, atau situasi yang berbeda.

Contoh: Suara hujan mengingatkanku pada kesegaran dan ketenangan.

6. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang menggunakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.

Contoh: Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.

7. Majas Simile
Majas simile adalah majas yang digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda, menggunakan kata 'seperti' atau 'sebagai'.

Contoh: Kulitnya putih seperti salju.

8. Majas Antonomasia
Majas antonomasia biasanya menggunakan nama atau gelar yang mewakili orang atau sesuatu yang lebih spesifik, untuk menyampaikan ide atau perasaan secara implisit.

Contoh: "Bapak Proklamator" mengacu pada Soekarno sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia.

9. Majas Pars Pro Toto
Majas pars pro toto adalah majas yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.

Contoh: Dari tadi pagi, ia tak menampakkan batang hidungnya.

10. Majas Totem Pro Parte
Majas totem pro parte adalah majas yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal hanya sebagian objek saja.

Contoh: Indonesia mengalahkan Malaysia dalam pertandingan sepakbola tadi malam.

11. Majas Eufimisme
Majas eufinisme adalah majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau merugikan.

Contoh: Saat ini sedang dibahas penyesuaian tarif tol.

*
Contoh Majas Sindiran

12. Majas Ironi
Majas sindiran ini digunakan dengan cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang sebaliknya.

Contoh: Suaranya sangat merdu sekali seperti kaset kusut.

13. Majas Sarkasme
Majas sarkasme ini bisa dikatakan sebagai majas sindiran yang kasar.

Contoh: Putih benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya.

14. Majas Sinisme
Majas sinisme ini lebih bersifat mencemooh atas ide atau pemikiran.

Contoh: Kamu sudah pintar 'kan? Kenapa masih bertanya kepada aku?

15. Majas Satire
Majas satire adalah gaya bahasa yang mengandung penolakan, kritik, atau sindiran terhadap suatu gagasan, kebiasaan, atau ideologi. Namun, penyampaiannya dibalut dengan komedi atau sebagai bahan candaan.

Contoh: Ya Tuhan, soal semudah ini saja kamu tidak bisa menyelesaikannya?

16. Majas Innuendo
Majas innuendo digunakan untuk menyindir seseorang dengan cara mengecilkan fakta yang ada.

Contoh: Tak perlu takut, disuntik rasanya hanya seperti digigit semut kecil.

*
Contoh Majas Penegasan

17. Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada kalimat yang sudah jelas (sebenarnya tidak diperlukan).

Contoh: Dia sudah turun ke bawah.

18. Majas Repetisi
Majas repetisi ini merupakan majas pengulangan kata, frasa, atau klausa untuk mempertegas maksudnya.

Contoh: Awas, tunggu kedatanganku besok! Tunggu!

19. Majas Retorika
Majas retorika ini berbentuk kalimat tanya, namun tidak memerlukan jawaban. Tujuan kalimat tanya tersebut sebagai penegasan akan suatu hal.

Contoh: Siapa yang tidak ingin terlahir kaya raya?

20. Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan pada awal kata.

Contoh: Beli baju biru bersama Budi.

21. Majas Metonomia
Majas metonomia adalah majas yang menggunakan kata atau frasa untuk mewakili suatu objek. Kata yang digunakan biasanya masih terkait dengan objek tersebut.

Contoh: Yonas dikenal sebagai anak kutu buku di sekolahnya.

22. Majas Simbolik
Majas simbolik adalah majas yang menggunakan simbol atau lambang untuk mengekspresikan suatu ide atau perasaan.

Contoh: Mawar merah simbol dari cinta yang romantis.

23. Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas penegasan yang menggunakan pengulangan kata. Pengulangan ini memiliki struktur, ritme, atau gaya yang sama untuk menekankan ide atau perasaan.

Contoh: Siang hari adalah untuk bekerja, malam hari adalah untuk beristirahat.

24. Majas Tautologi
Majas tautologi adalah gaya bahasa berupa pengulangan gagasan, pernyataan, atau kata-kata secara berlebihan dan tidak perlu. Majas tautologi merupakan contoh dari redundansi bahasa.

Contoh: Saya percaya, yakin, dan mengimani kalau Tuhan selalu bersama kita.

25. Majas Kiasmus
Majas kiasmus merupakan gaya bahasa yang berisi pengulangan, sekaligus kebalikan (invers) dari susunan antar kata dalam satu kalimat.

Contoh: Sering ditemukan dalam keseharian kita, orang pandai merasa dirinya bodoh, namun orang bodoh merasa dirinya pandai.

*
Contoh Majas Pertentangan

26. Majas Litotes
Majas litotes merupakan majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri.

Contoh: Silakan datang ke gubukku yang kumuh.

27. Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang menggunakan dua kata berlawanan untuk mengungkapkan suatu pertentangan.

Contoh: Dia adalah cahaya dalam kegelapan, juga bayangan dalam cahaya.

28. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara kenyataan dengan fakta yang ada, tapi pada kenyataannya mengandung kebenaran.

Contoh: Daerah ini tandus, tetapi penduduknya makmur.

29. Majas Anakronisme
Majas anakronisme adalah majas yang mengandung ketidaksesuaian antara suatu peristiwa dengan waktu seharusnya.

Contoh: Di zaman sekarang, bayi baru lahir sudah bisa mencari uang.

30. Majas Sinekdoke
Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian untuk seluruh bagian, atau sebaliknya.

Contoh: Semua mata tertuju padaku, membuatku gugup selama pertunjukan.

31. Majas Oksimoron
Majas oksimoron adalah gaya bahasa yang mengandung kata-kata berlawanan dalam satu kalimat.

Contoh: Kini, di hatiku bercampur baur antara perasaan cinta dan benci.

32. Majas Kontradiksi Interminus
Majas kontradiksi interminus adalah gaya bahasa yang mengandung sangkalan dari pernyataan yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Contoh: Semua peserta lomba sudah siap, kecuali perempuan itu.

Memorial KPPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang