bab. 24

550 68 34
                                    




















langkah kaki ye dingzhi masuk terlebih dahulu ke aula pertemuan, bersama baili dongjun yang ada di dalam dekapannya

perjamuan sudah berlalu beberapa waktu yang lalu, mereka sangat kesiangan, melihat ini baili dongjun jadi merasa tidak enak, walau secara langsung bukan salahnya

semua orang yang melihat ketua sekte mereka datang pun berdiri dan memberi salam

baili dongjun melihat bahwa orang-orang disini adalah tetua dan beberapa pengawal di bagian kiri dan kanan tianwaitian

paling mencolok menurut nya adalah orang di sisi kanan dekat tiang penyangga, tentu saja itu adalah sikong changfeng yang sedang mengobrol dengan zi yuji

"bangun lah" ucap nya saat sudah duduk di atas singgasana, sedang baili dongjun berdiri di sampingnya menatap para tetua di bawah yang sudah kembali duduk di kursi mereka

"kenapa masih berdiri, duduk dongjun" tarik pelan tangan dongjun untuk duduk di sampingnya

"ini kan singgasana ketua sekte, apa tidak apa-apa aku duduk di sini?" bisiknya pelan

"kau istri ketua sekte, ingat status mu dongjun" 

padahal hubungan keduanya masih sebagai calon pengantin, tapi kenapa ye dingzhi selalu mencap baili dongjun sebagai istrinya? emangnya mereka pernah menikah sebelum ini

"hari ini perjamuan sebelum kita ke ibu kota" dongjun mengangguk, dia baru saja ingin menanyakan ada apa ini hingga mengadakan pertemuan di aula

sebelumnya baili dongjun telah di beritahu mo qixuan tentang dia yang akan ke ibu kota untuk melaksanakan pernikahan dengan sang calon kaisar

ternyata hari dia ke ibu kota adalah hari ini "apa keluarga ku akan datang?" tanyanya pelan

"tentu saja, bagaimana mungkin aku tidak mengundang mertua ku" tatapnya pada dongjun yang sedang memakan kue di atas meja

"apa benar kita akan melangsungkan pernikahan 2 hari lagi?" dingzhi mengangguk penuh yakin, dia mendekatkan wajahnya

"apa tidak sabar untuk malam pertama istriku?" sontak saja dongjun mendorong dada dingzhi yang hampir bersentuhan dengan tubuhnya

"yun ge liat sekitar, banyak yang memperhatikan kita" ucapannya ini hanya kedok, padahal dia berusaha untuk menahan diri agar tidak salah tingkah dan membuat malu

entah kenapa setelah kembali dari ibu kota ye dingzhi lebih suka mengatakan seluruh isi pemikirannya,

itu sebenarnya bagus dan ga apa-apa, tapi pemikiran ye dingzhi begitu mesum, frontal, dan genit. sebenarnya dia belajar dengan siapa hingga bisa se blak-blakan ini?

"baik, aku akan menuruti perkataan istri ku" lihat, lihat, sudah tidak terhitung beberapa kali dalam hari ini dingzhi memanggil dongjun sebagai istrinya

...

setelah mengisi perut di perjamuan tadi, baili dongjun pun di perintahkan ye dingzhi untuk segera berkemas karena mereka akan segera pergi ke ibu kota

barang-barang baili dongjun memang tidak banyak akibat saat datang dari tianwaitian hanya membawa pedang abadi saja

dan saat ini dirinnya berada di dalam kereta kuda seorang diri, mereka di pisahkan dalam kereta sesuai tata krama yang sudah ada  bertahun-tahun lamanya

samping kereta baili dongjun, terdapat sikong changfeng yang menaiki kudanya, dengan tombak panjang di tangannya dia melihat ke sekitar

di belakang kereta kuda terdapat banyak prajurit yang mengawal, tentu nya agar menjaga keselamatan calon kaisar dan permaisuri mereka

Devil Absorbs Heart || YeBailiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang