Sudah 2 hari Tsukasa memasang wajah murung setelah kejadian itu. bahkan Roommates-nya, Souma Pernah melihatnya terlihat gusar. (Name) Merasa bersalah, pasalnya pada kesan pertamanya dengan Tsukasa menjadi hancur berantakan. (Name) Akhirnya mengundang Anggota Knights ke Apartemennya. Atas izin sang Kaisar, ia mempersiapkan segala kebutuhan mereka selama 5 hari kedepan.
“Semoga saja ini berhasil” Ujar (Name) yang kini menyusun 5 Futon pojokan kamar tamunya.
Setelah menyusun semua futon itu, ia menyiapkan bekal dan kotak besar berisikan Karage buatannya. (Name) Memutuskan untuk menaiki bis karna kakinya keseleo saat mengejar Tsukasa, dengan bantuan tongkat untuk berjalan ia perlahan membawa barangnya dan menuju lift.
“Huft...”
“Joou-chan, Butuh bantuan?”
(Name) Terkejut karna ia sama sekali tidak menghubungi orang-orang yang dikenalnya. Tanpa basa-basi, Rei menggendong (Name) Ala Bridal style dan membawanya menuju Lobby apartemennya.
“Rei-san Aku bisa sendiri”
Rei seolah tuli dan melanjutkan kegiatannya sampai memasukkan (Name) kedalam Taksi. (Name) Pasrah, ia hanya terdiam sembari menatap keluar jendela mobil. Sementara di Ensemble Square, Leo dan ke 3 membernya berada di ruang latihan. Mereka telah melakukan pemanasan dan kini tengah menunggu kehadiran Tsukasa dan (Name).
“Tsukasa-chan... Sudah 2 hari ini jadi aneh”
“Padahal Tsukipi Sudah membujuknya untuk akur dengan (Name)-Chan”
Mereka semua sebenarnya kesal melihat interaksi antara (Name) dan Anggota Fine. Leo yang mengenal Produsernya sedari SMP itu menjelaskan bagaimana kisah hidup (Name), mereka bertiga paham akan kondisi (Name) hanya Tsukasa lah yang belum mengetahui Kisah (Name) karna saat itu Ia menghilang dan kembali kesesokan Harinya. Walau Leo sudah membujuknya, tetap saja ia hanya terdiam dan membisu. Sakuma muda berdiri dari duduknya dan berjalan keluar aula.
“Kuma-Kun mau kemana?”
“Aku mau membeli soda”
Ritsu pergi begitu saja, sementara ketiga member tersisa menatap koper yang mereka bawa sedari tadi. Ritsu berjalan gontai menuju Vending Machine terdekat namun pandangannya menangkap Sosok yang tak asing menuju ke arahnya.
“Succhan~”
“Ritsu-senpai... Kenapa disini?”
“Aku mengantuk, jadi aku membeli soda”
Saat Ritsu berhasil mendapatkan sodanya, ia mengajak Tsukasa menuju Ruangan mereka. Baru beberapa langkah, atensi mereka teralihkan oleh suara benda yang terjatuh.
“S-sakit”
Keduanya menghampiri sumber suara, Ternyata itu (Name) yang terjatuh karna kesulitan berjalan.
“(Name)-Chan!/Onee-sama!”
Ritsu membantu (Name) Berdiri sementara Tsukasa membereskan dokumen yang berserakan serta Kotak makan besar yang ia bawa. Ritsu memapah (Name) perlahan sampai mereka berada didepan Ruang latihan.
“(Name)-Chan!”
Leo menghampiri (Name), menggendongnya ala bridal dan mendudukkannya dikursi. Leo mengecek pergelangan kaki sebelah kanan (Name) yang nampak semakin membengkak, dengan lembut Leo membuka perbannya dan mengompres dengan air dingin.
“besok pakai kursi roda saja yah?”
(Name) hanya mengangguk, akhirnya mereka melakukan latihan. Setelah selesai latihan, para anggota Knights mencari sosok Produsernya yang hilang ntah kemana. Namun atensi mereka terpaku pada sebuah kotak makan besar dengan Notepad diatasnya.
“Eichi-nii memanggilku sebentar. Makanlah, aku membuatkan kalian Karage dengan 3 saus. Lalu ditasku ada makanan manis untuk Kasa-Kun. Aku harap ia tak marah padaku (✿^‿^)”
Leo langsung membuka kotak besar itu, didalamnya terdapat 6 porsi Karage dan 3 tempat saus besar. Setelah itu ia mengambil tas (Name) dan menemukan tempat makan kecil. Didalamnya terdapat sandwich buah dan sebuah Notepad.
“Suou~ ini dari (Name) harus dimakan lho~”
Tsukasa menerima tempat makan itu, ia langsung duduk bersama Arashi dan yang lainnya. Mereka memakan makan siang mereka dan tak berselang lama, seseorang membuka pintu ruangan itu.
“Oya~ lagi istirahat rupanya”
“Aniki? Kenapa kesini?”
“Aku mengantar Joou-Chan, Tenshouin-kun baru saja membelikannya kursi roda agar Joou-Chan tidak banyak bergerak”
(Name) Masuk kedalam dengan bantuan seseorang. Dia adalah rekan Rei, Oogami Koga tengah mendorong kursi roda (Name) secara perlahan. Tsukasa menghampiri (Name) dan berlutut dihadapannya.
“Onee-sama, maaf aku tak bermaksud... Aku hanya... Anu...”
“Aku tau kau cemburu karna aku berinteraksi dengan sainganmu bukan? Seharusnya aku yang meminta maaf padamu, Kasa-Kun”
Tsukasa menatap gadis didepannya, Gadis itu tersenyum dan bergerak kearah Tsukasa. Ia memeluk pemuda Bersurai Merah itu dan merentangkan kedua tangannya kearah member tersisa. Leo tersenyum lebar dan ikut memeluk mereka, Ritsu dan Arashi menyusul diikuti dengan Izumi diakhir. Rei dan Koga Meninggalkan mereka, (Name) mengelus surai mereka satu persatu.
“Leo-Kun kamu pasti menceritakan kisah ‘itu’ pada mereka ya?”
Leo tertawa dan mengelus surai gelap (Name).
“tentu saja, karna aku tak mau membuat (Name) kesulitan seperti dulu. Sekarang kita adalah keluarga! Hahaha”
“un! (Name)-Chan sendiri kan yang menyuruh kami memanggilmu senyaman mungkin? Itu sudah menandakan kalau kita adalah keluarga”,ucap Arashi seraya mencubit pipi (Name).
“Baiklah, Mou! Ara-nee nanti bedakku luntur~”
Suara itu membuat seluruh anggota Knights tertawa. Izumi mencubit hidung Produsernya dengan gemas, sementara Ritsu menertawakan ekspresi (Name) yang aneh. Pemandangan itu tak sengaja terlihat oleh Eichi yang tengah berdiri bersama seseorang.
“Paman lihat, ia sudah melupakan kesedihan dan tekanannya. Aku rasa Leo juga mengerti tugasnya”
Pria berambut hitam itu tersenyum getir.
“Terimakasih Eichi, aku akan menemui seseorang setelah ini. Biarkan aku sedikit lama disini”.
Eichi pamit meninggalkan Pamannya, sementara itu Leo yang menyadari kehadiran seseorang segera berdiri dan menghampiri orang itu.
“Paman Itoshi, Lama tak berjumpa”
“Leo yah? Selamat Siang”
“Ayo paman masuk saja, (Name) pasti senang paman datang”
Leo menarik orang itu masuk, anggota Knights lainnya membantu (Name) duduk dikursi rodanya.
“Tou-san?! Kenapa disini?”.
“selamat Siang, ah~ Tou-san ada urusan dengan paman Richard... Tou-san juga sudah mendengar semuanya dari Eichi”
Tsukasa tanpa aba-aba langsung berdiri dihadapan Tuan Itoshi dan membungkuk.
“sebelumnya maaf, Sayalah yang membuat Onee-sama jadi seperti ini. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya”
Ayah (Name) mendekati Tsukasa dan menepuk pundaknya.
“Jadi, kamu putranya Kolegaku ya? Mirip sekali dengan Suou yang kukenal”
Kelima orang disana terkejut, bahkan Leo sampai terbelak tak percaya. Tuan Itoshi adalah salah satu kenalan kepala Keluarga Suou, bahkan tak jarang kedua keluarga itu saling mengundang untuk acara makan malam.
“Tunggu... Jangan bilang Kasa-Kun itu...”
“Ara~ kau mengingatnya? Dia ini anak seusiamu yang tersesat ditaman saat kau sedang berkuda”
(Name) Mengingat kejadian itu, kejadian saat dia kelas 1 SMA. Ia menemukan Tsukasa Tersesat di taman belakang Perkarangan rumahnya. Kalau saja refleknya tak bagus, sudah dipastikan Tsukasa masuk rumah sakit karna tertabrak kuda kesayangannya, Edersons.
“nah sudah saatnya ayah pergi, malam ini kalian akan menginap di Apartemen Putriku kan? Tolong jaga putriku baik-baik, siapa tau setelah ini aku akan mendapatkan calon menantu”
(Name) Memerah dan hanya menatapi sang Ayah pergi.
“Baiklah jam kerja kita masih panjang, belum lagi Live kalian yang akan diadakan 7 hari lagi, ja-“
Ucapan gadis itu terputus saat melihat kelima member itu memerah. Bahkan Leo mematung seraya mengerjapkan matanya berkali-kali. (Name) Menepuk wajahnya dan mengeluarkan Harisen dari Tasnya. Melihat hal itu mereka semua kembali berlatih.
#Name PoV
Hari ini benar-benar memalukan, Ayahku seenaknya berkata seperti itu. Memangnya aku bisa memilih dari 5 orang ini? Sungguh aku menyukai mereka semua karna mereka adalah 5 orang yang melengkapi elemen yang kusukai. Aku juga tak menyangka Eichi-Nii akan mempertemukan aku dengan mereka. Apalagi Leo-kun yang sudah lama kukenal.
Mereka berlatih, melakukan job desk mereka dengan baik. Bahkan aku tak kesulitan mengurus mereka, Tapi kenapa Produser mereka yang sebelumnya pergi? Kudengar dari Eichi-Nii ia menghianati Knights dengan mencuri beberapa ide Leo-Kun untuk dijual kepada Idol lain.
“Kuma-kun gerakannya masih salah tuh!”
“Uuh~ Secchan juga salah”
Ku hampiri keduanya dan ku genggam kedua tangannya.
“Kalau gerakan tadi sulit bagaimana kalau kalian bertukar posisi. Lagu ini... Yang jadi Centernya itu Ara-nee kan? Menurutku bagian ini lebih baik Ara-nee berpasangan dengan Zumi-kun. Agar sesuai pada saat Rekaman, Jadi Kasa-Kun dan Rit-kun bisa disesuaikan dengan alurnya, bagaimana?”
Leo sempat berfikir, setelah itu ia menyetujuinya.
“berarti urutannya akan sesuai dengan urutan saat bernyanyi? Dan bukan di selang-seling?”
“Betul sekali, lagipula saat syuting 3 hari mendatang aku kepikiran kalau koreo ini akan membuat kameramen kesulitan jika Kasa-Kun dengan Ara-nee”
Mereka menerima saranku dan langsung mempraktekkannya, Zumi-kun dan Rit-kun tampak terkejut karna mereka kini jauh lebih mudah melakukan koreografi yang kusarankan. Akhirnya mereka melanjutkan latihan mereka dan menyelesaikan setiap koreo untuk syuting MV terbaru mereka. Waktu menunjukkan pukul 5 sore, kami semua sudah bersiap menuju Apartemenku. Sebenarnya dalam Ensemble Square hal seperti ini tidak diperbolehkan karna setiap Idol memiliki Room mereka masing-masing. Namun dengan koneksi Eichi-Nii kami diizinkan melakukan hal ini.
Kami sudah sampai di apartemenku, Leo perlahan membawa masuk Kursi rodaku sementara yang lain memasukkan barang mereka satu persatu.
“Nah kalian akan tidur di kamar tamu, aku sudah siapkan Futon dan keperluan lainnya. Sekarang kalian mandilah. Disini ada 2 kamar mandi yang bisa dipakai, didapur dan dikamar tamu.”
Mereka memahami perkataanku dan memasuki Ruang tamu, aku memasuki kamarku dan menguncinya. Perlahan berdiri dan melipat Kursi rodaku secara perlahan, kuhampiri sebuah meja yang terdapat Foto masa kecilku.
“Ibu, Onii-sama... Tadaima”
Aku berucap seraya mengecup foto kedua orang yang telah meninggalkanku. Lalu aku bergegas mandi dan bersiap untuk memasak makan malam.
________________________ To Be Continued _____________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Produser kami adalah seorang Princess
FanficEnsemble Square Tempat dimana seluruh Idol berbakat berkumpul dan berkarya. Seorang Gadis Bernama Itoshi (Name) baru saja memulai karirnya sebagai produser bertemu dengan Sepupunya, Tenshouin Eichi dan sepakat untuk bekerja dibawah naungan "New Dime...