3.Menikah

438 16 4
                                    

Mora duduk di depan meja rias dengan MUA yang berada di belakangnya, wajahnya nampak ditekuk karena hari ini pagi ini dia akan menjadi seorang istri. Ya pada akhirnya pernikahan Mora dan Raynard dilaksanakan minggu ini, 1 minggu terasa cepat bagi Mora, tiba-tiba saja dia akan menjadi seorang istri dari musuhnya sendiri.

"Wah kamu cantik sekali, serius pasti tuan Raynard terpesona dengan nona." puji Rika, mua yang meriasa Mora.

"Terpesona? Raynard musuh aku Tan." ucap Mora.

"Biasanya berawal dari benci jadi cinta." kata Rika.

"Ih, amit-amit dah Tan, Raynard tuh orangnya nyebelin aku sering banget WAR sama dia." seru Mora, membuat Rika terkekeh merasa geli sendiri.

"Tante cuma mau do'ain aja semuga kalian langgeng, percaya deh sama Tante kalian pasti akan saling mencintai." ucap Rika.

"Iya Tan makasih ya, oh ya ini kapan aku turunnya." tanya Mora.

"Tunggu Bunda kamu ya, santai aja nggak sabar pengen ketemu calon suami." tanya Rika, membuat Mora memutar bola matanya malas.

Untuk acara pernikahan sendiri memang tidak banyak yang diundang hanya keluarga besar dan juga teman-teman orang tuanya, acara pernikahan dilaksanakan dikediaman Dirgantara yang artinya dilaksanakan dirumah Raynard.

'Ceklek'

Pintu terbuka menampakkan bunda Clara yang terlihat cantik, walaupun aslinya memang cantik.

"Nda." panggil Mora, dan berdiri mendekati sangat Bunda, walau agak susah untuk berjalan karena Mora menggunakan kebaya.

"Putri Bunda cantik sekali, Bunda yakin kamu akan bahagia kedepannya karena Bunda sangat tau Raynard, inget pesan Bunda walaupun kamu dijodohkan tapi kamu tetap lah seorang istri yang wajib menjalankan kewajiban mu, jangan pernah membantah apa yang suami mu bilang, jadilah istri yang baik, Bunda dan Ayah hanya ingin kebaikan buat kamu." ucap Bunda Clara lalu menarik Mora untuk dipeluk.

"Iya Bun, maafin Mora ya kalo Mora selalu bikin Bunda pusing, Mora akan berusaha buat jadi istri yang baik." ucap Mora, membuat Bunda Clara tersenyum.

"Oh, ya Nda, apa Mora juga harus pindah sekolah? Nda SMA AIRLANGGA itu sekolah musuh Mora, masak Mora harus satu sekolah sama musuh Mora sendiri." ucap Mora, setelah melepaskan pemukanya.

"Itu sekolah punya Papi Ken, sebenarnya yang minta sih Ayahmu katanya biar kamu bisa dipantau sama suami mu." ucap Bunda Clara.

"Ck, suami terus, Nda aku masak mau jadi babunya Raynard, Bunda taukan dia musuh bebuyutan ku, minggu kemarin aja sebelum diner aku sama dia berantem loh Bun, emang Bunda nggak takut kalo aku sama dia berantem terus.?." cerocos Mora, membuat Bunda Clara dan Rika terkekeh.

~~

"Apakah kedua mempelai sudah siap?." tanya Pak Penghulu, yang duduk di sebelah Ayah Shaka, dan di di depan Mora dan Raynard.

"Belum siap juga bakal tetep nikah." celetuk Mora, membuat mereka semua menahan tawa, tidak ada yang merasa matahari atau gimana karena mereka semua tau betul sifat Mora, keluarga Dirgantara pun juga sama, mereka sangat tau Mora.

"Mora." tegur sang Ayah, sedangkan Mora hanya mengerucutkan bibirnya.

"Untuk Nak Raynard bisa menjabat tangan Bapak Shaka, silahkan." Raynard mencabar tangan calon mertuanya.

'Hitungan detik gue bakal jadi babu ni orang, emang asem awas aja kalo dia semena-mena sama gue.'gerutu Mora dalam hati.

'Mimpi apa gue bakal jadi suami ni cewek.'batin Raynard, dengan ekor mata yang melirik ke Mora, yang sangat kebetulan Mora juga sedang melirik ke arahnya.

Musuh Atau SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang