8. Arena

46 10 4
                                    

Suara ricuh menyambut kedatangan Mora dan juga Raynard, siapa yang tidak mengenal dua orang remaja yang memiliki perkumpulan geng dan juga ratu dan raja jalanan, dua orang penguasa jalanan yang sangat dikagumi oleh pemuda maupun para gadis gadis.

Mora si Quenn jalanan yang sangat digila i, oleh cowok-cowok karena kecantikannya. Dan Raynard King jalanan yang selalu membuat para gadis-gadis tergila-gila dengan ketampanannya.

Dua orang yang paling disegani oleh pembalap lain, dan juga geng lain. Tapi yang selalu menjadi pertanyaan semua orang adalah kenapa Mora dan juga Raynard bisa menjadi seorang musuh, padahal kalo dilihat kedua geng tersebut tidak akan mengusik jika tidak diusik, yang selalu menjadi pernyataan siapa yang selalu mengusik duluan.

"Quenn." teriak Rizky dan Vira, melambai-lambai.

"Gimana nih kabarnya 3 hari kagak ketemu ama gue, kangen ya." tanya Mora, yang sudah melepaskan helmnya. Membuat rambut nya terbang terbang terbawa angin, Mora mengikatnya dengan asal, setelahnya bergabung dengan anggotanya yang lain.

"Cih, sombong amat lo nggak butuh kita lagi? 3 hari lo nggak ada kabar dan baru ngabarin tadi malam, pindah sekolah juga nggak bilang. Sebenarnya gue sahabat lo apa bukan." tanya Vira, membuat Mora tersenyum dan menarik Vira kedalam pelukannya.

"Sorry ya bikin kalian kepikiran, gue baik-baik aja gue lagi ada acara sama keluarga gue jadi gue nggak sempet buat main handphone." bohongnya, acara keluarga apa orang gue nikah sama rival gue. Batinya.

"Lain kali kasih kabar biar kita nggak khawatir sama lo." ucap Rizky, mengelus kepala Mora.

"Iya-iya, btw hadiahnya apa." tanya Mora mengalihkan pembicaraan.

"Dari ThunderWolves 5 jt, Blcak Engels 5 jt, dan dari Cobra 3 jt total 13 jt, yang turun ketuanya semua." ucap Rizky.

"13 jt, mayan lah kalo yang gue lawan cuma Riko gue masih bisa, tapi kalo si batu gue belum pernah menang dari dia." ucap Mora..menyembut ketua Cobra.

"Ini langsung 3 kok Mor, lo sama si Raynard juga cuma jarak berapa." ucap Vira, karena memang Raynard dan Mora hanya selisih berapa detik.

"Tapi masalahnya gue belum pernah bisa ngalahin tuh orang, gue juga heran si batu pekek jurus apaan dah." kata Mora.

"Yang utama tuh keselamatan, urusan menang kalah pikir belakangan." ucap Rizky bijak.

"Bener tuh." Vira dan beberapa anggota yang ada disana mengangguk.

#

"Bos, lo kok bisa barengan sama tu betina." kata Enzo, menujuk Mora dengan dagunya.

"Ngak sengaja." sahut Raynard.

"Bos, traktirannya." ujar Leo, dengan merangkul seorang gadis.

"Ganti lagi." tanya Vino.

"Jelas lah." sombong Leo.

"Yang berapa." tanya Enzo.

"Adalah." jawab Leo.

"Babe, kamu punya pacar selain aku." tanya gadis itu, membuat Leo gelagapan.

"Pa- pacar aku ya cuma kamu beb." ucap Leo, dengan tangan merangkul pinggang Leni.

"Bener." Leo mengangguk. "Awas aja kalo kamu bohong."

"Nggak akan."

"Bohong tuh Len, orang Leo pu-

"Pu? Pu apa." tanya Leni, karena mulut Enzo dibekap Leo.

"Punya pacar cantik, yaitu kamu." ucap Leo, membuat Leni tersipu malu.

#

3 motor sport berada di belakang garis star, dengan seorang wanita yang ada di depan mereka, pakean ketat ditambah mini membentuk tubuh wanita itu.

Bendera hitam ditangannya dia gengam erat. " 1...2...3...Goo." teriaknya dengan bendera yang ia lempar ke atas.

Motor yang dikendarai Mora memimpin di depan, di susul Raynard dan Riko.

Raynard menarik pendal gas, membuat motor nya menyelip motor Mora, seakan-akan tidak mau kalah satu sama lain, Mora si Quenn rancing dan Raynard yang di juluki sebagai Raja jalanan terus menambah gas mereka.

Mereka tidak memperdulikan keselamatan masing-masing, yang mereka pikirkan, mereka harus sampai di garis finish pertama.

Mata Raynard menatap tajam jalan di depan nya, motornya meliuk-liuk di atas aspal, roda motornya terus berputar cepat. Angin berhembusan menambah ketegangan penonton.

Mora yang tidak mau kalah mencoba untuk menyelip Raynard yang tidak jauh darinya.

"Raynard... Semangat.... " teriak para gadis. 

"Boss... Jangan lupa traktir... " teriak Enzo, yang mendapat taplokan dari Kaivan.

"Traktir traktir yang penting sampai garis finish dulu." omel Kaivan.

"Ye, kalo Raynard udah turun nggak ada yang bisa ngalahin." ucap nya.

"Nggak usah songong." ketua Vira, yang memang berada di sebelah Enzo.

"Fakta ya, bos lo tuh nggak pernah menang dari bos gue." sombong Enzo, membuat Vira menoyor kepalanya.

"Tapi bos gue cewek, cewek aja bisa ngalahin yang lain cuma bos lo doang yang belum pernah kalah, coba lo sama Mora." tantang Vira.

"Kalo gue balapan sama Mora ya udah pasti gue bakalan.... Kalah." ucap nya.

"Moraaa." teriak para anggota nya.

"I love you Mora... "

"Makin badas aja tu cewek.. "

"Ray, jadikan aku pacarmu."

"Ngimpi lo."

"Bismilah... Ayo Ray."

'Dag, dig, duk.'

Jatung mereka berdetak cepat saat Raynard dan Mora hampir menyampai garis finish, dan....

"Woww... " pekik mereka.

Raynard dan Mora menaikan kaca helmnya dan saling menatap dalam permusuhan.

"Satu sama." ucap Rizky, saat motor Mora dan Raynard memasuki garis finish dengan bersama.

"Imbang dong... " kata Leo, cengo.

"Ulang apa gimana." tanya Vino.

"Ulang ulang lo aja sini balapan sama gue." tantang Rizky.

"Ayo... " sahut Vino.

"Kalo mau War besok aja, inget udah jam 12 lebih." ucap Kaivan,membuat mereka kicep.

"Bubar." ucap Raynard kepada anggotanya.

"Traktir nya kapan bos." tanya Enzo.

"Lo.. Traktir mulu kayak orang nggak punya uang aja." ejek Vira.

"Terserah gue orang bos gue." sewot nya.

"Bubar semua,Balik kerumah masing-masing." perintah Mora, membuat seluruh anggota nya segera menaiki motor masing-masing.

"Kalian semua juga bubur." ucap Raynard.

#

Puluhan motor memenuhi jalan yang sepi, Mora mempimpin anggotanya, di sebelah nya ada motor Raynard.

"Bos duluan." teriak Vino, dan Enzo karena sudah memasuki jalan ke rumah mereka.

Satu persatu dari mereka membelokkan motor mereka ke jalan rumah masing-masing.

Menyisakan Mora dan Raynard yang menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi, motor berbelok memasuki perumahan elit di kota ini, sampai di mana dua motor berhenti di sebuah gerbang yang tinggi dan kokoh.

Raynard menuruni motornya dan membuka gerbang rumahnya, setelah nya Mora memasuki gerbang di ikuti Raynard.

Mereka masuk ke dalam rumah tak lupa mengunci gerbang kembali, Mora segera menganti bajunya dan mencuci muka, kaki dan tangan tidak lupa untuk mengosok gigi.

Raynard juga melakukan hal yang sama dengan Mora, setelahnya mereka berbaring diranjang untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang sangat lelah..

Mata Mora mulai tertutup tak lama kemudian terdengar dengkuran dari Mora, membuat Raynard segera memejamkan matanya mengikuti Mora.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Musuh Atau SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang