Huh huh huh , gio masuk ke dalam kelas dengan ritmen dada dan nafas yang sangat cepat , sambil berjalan gontai menuju kursinya dengan tangan yang di kibas kibaskan ke arah lehernya karna rasa panas yang menerjang tubuhnya " bjirr cape bngt , gila tuh orang " ucap gio tanpa sadar
" Lu knpa dah cil , kaya abis liat setan aja " heran Rizal yang melihat gio yang penuh dengan keringat
" Iya lu knpa sih dek kayanya tadi pamitan ke wc , trus siapa yang gila " tanya Gerald
" Ooh itu anu itu liat tikus iya tikus gede bangtt , gila penjaga sekolah nya ngga bersihin wcnya iya gitu " ucap gio dengan cengiran khasnya untuk meyakinkan mereka dan menutupi kegugupannya dengan nafas yang masih sedikit tersenggal senggal , " bang gem minta air dong haus " dan langsung di berikan oleh gema dengan rakus gio meminum air itu sampai habis , ayolah WC kantin dengan kelas dia itu sangat jauh WC itu terletak di lantai pertama dan kelasnya berada di lantai 2 paling pojok .
" Gila tuh protagonis pria tiba tiba meluk gw emng nya gw laki apaan , tapi aneh bangt dah sifat tuh orang " batin gio sambil melamun
" Oyy gio oyy helow cil bocil CILL OY " teriak Rizal di telinga gio , " istt apaan sih penging nih kuping gw , lu kira gw budek " sewot gio
" Ya lu gw panggilin diem diem bae , gw tanya samaa lu entr ikut ke markas kaga "
" Ooh bilang dong , gw engga ikut , gw mau nganter bonyok ke bandara sekalian gw ke tempt sahabat bokap "
Saat Rizal akan menjawab omongan Rizal guru mapel pelajaran selanjutnya datang ke kelas mereka " selamat siang semuanya " sapa bu Ika
" Selamat siang Bu " ucap serempak
" Oh ada anak baru ya di kelas ini saya harap kalian betah yaa dan menaati peraturan yang ada " dengan senyum manis nya walaw beliau sudh menginjak usia 50thn
" Siapp Buu " di jawab oleh gio dan Rizal bersama dan di angguki oleh gema dan Gerald
" Okh semuanya buka halaman selanjutnya sesuai dengan materi Minggu lalu , dan untuk kalian yang baru bisa melihat punya teman sekelas kalian yaa " ucap Bu Ika , perinsip Gerald dan teman teman itu 1 cukup minggu menjadi anak teladan
Sedangkan di kelas sebelah yaitu 12 IPA 3 yang berarti kelas alam dan teman teman nya , mereka sedang mengikuti jam pelajaran olahraga
" Lu dari man aja sih lam " tanya Kelvin
" Hooh lama bangt " begitupun vino
" WC "
"Untuk kalian semua murid murid IPA 3 silakan berkumpul di depan saya " teriakan dari pak Bambang guru olahraga di sana , " knpa pak " tanya salah satu siswa, " okh karna semuanya sudh di sini saya ingin membagi 2 kelompok di kelas ini untuk bertanding basket untuk penilaian harian kalian mengerti , dan untuk yang perempuan kalian bebas melakukan kegiatan olahraga apa saja hari ini " ucap pak Bambang kepada seluruh siswa
" Akhh engga adil bngt pak masa yang ciwi ciwi ngga ikut basket juga " protes vino
" Lohh ya suka suka saya , orang saya gurunya toh "
" Klo kamu engga terima , sana kmu sama ciwi ciwi aja duduk di tribun gitu aja susah "
" Au gelap gelap " ucap vino sambil berjalan pergi meninggalkan pak Bambang
" Oalahh bocah semprul " menatap sinis vino
Pertandingan pun di mulai dengan tim alam yang pasti lebih unggul , jelas karna alam memang sangat multitalent dalam semua bidang
Pada saat Kelvin melempar kan bola ke dalam ring bola itu meleset mengenai kepala seorang siswi , yang membuat siswi itu pingsan , tapi belum dia kehilangan seluruh kesadarannya dia melihat alam mendekat ke arahnya yang membuat siswi itu tersenyum dalam pingsan nya
DI UKS
" ngeeh , awas kepala gw " seru siswi itu tanpa sadar sambil memegang kepalanya "
" Kmu ngga papa mil , ada yang kmu rasain engga " tanya oci salah satu anggota PMR yang sedang berjaga di UKS , dan ya benar yang terkena bola tadi adalah Mila yang melintas di tengah tengah lapangan
" Eh oh engga papa kok , oh iya klo boleh tau siapa yang bawa aku kesini ya tadi " tanya Mila denngan nada sedikit malu malu
" Ohh itu kak Kelvin tadi , lu beruntung bngt bisa di gendong sama kak Kelvin aaaa gw juga pengen " oci dengan sangat eksaitid
" Ooh gitu yaa , makasih ya " , " kok jdi kak Kelvin sihh kan seharusnya kak alam yang bantuin aku , kenapa ini semakin melenceng dari novel " batin Mila
Flashback yang sebenarnya terjadi
" Bjir lu gimna sihh nge shot bolanya kena orng itu " ucap vino sambil memukul kepala Kelvin
" Ya sorry mana gw tau klo tuh bola bakal belok "
Mereka berjalan mengerubungi Mila
" Haduh gimna nih bocahnya pingsan "
" Ya lu bego "
" Rik bantuin gw angkat dong "
" Ogah "
" Lam bantuin " , dan hanya di anggap angin lalu dengan tidak memperdulikan perkataan Kelvin alam pergi dari lapangan itu
" Udh lahh lu kan yang salah lu yang harus bertanggung jawab " vino sambil menepuk pundak Kelvin , dan dengan pasrah Kelvin langsung mengangkat tubuh Mila
" Bjir berat bangt nih anak " gumam Kelvin , lalu Kelvin langsung berlalu ke UKS " oy ci nih temen lu , tolong tanganin ya " ucap Kelvin
" Eh eh i - iya kak " gugup oci
Flashback off
Alam yang memang dasarnya akan membolos di jam sampai kelas berakhir pun berniat akan ke rooftop sekolah tapi sebelum dia menaiki tangga lantai 3 dia tiba tiba memiliki rasa ingin melihat murid murid IPS 1 kelas paling pojok di lantai 2 , dengan pantulan dari kaca dia melihat seseorang siswa mungil dengan mata yang menyipit dan bibir yang mengkerut pertanda dia merasa sangat mengantuk akan pelajaran itu , membuat alam tersenyum tanpa sadar
Gio yang merasa ada yang memperhatikan nya dari arah jendela dia reflek pun melihat ke arahnya dan terjadilah eye contect di antara keduanya , setelah beberapa menit gio tersadar dan mengalihkan perhatian nya , dia menutup wajah nya menggunakan buku di depannya " bjirr tuh orng Napa di situ , kaya pedo ngeri " gumam gio sambil merasakan jantung nya yang berdebar
" Eh lu kenpa gi " gio di kejutkan dnegan tepukan di pundak nya oleh Rizal
" Hah engga kok" , sambil melihat lagi ke arah jendela dan sudh tidak ada orang di sana
" Aneh lu " ucap Rizal , setelah 2 pelajaran sudh berjalan hingga akhir dan sudh menunjukan pukul pulang pra siswa bergegas menuju ke parkiran tempat motor mereka masing masing
" Kuy lahh balik " ajak Rizal
" Gass " di sauti oleh gio dan di angguki oleh 2G
Saat mereka berjalan di lapangan sekolah tanpa mereka sadari alam memandangi mereka dari atas rooftop ohh lebih tentunya ke arah gio
KAMU SEDANG MEMBACA
Giorgio
Teen Fictionbagaimna klo seandainya seorang remaja biasa , bertransmigrasi ke sebuah novel di tubuh salah satu teman sang antagonis , itu lahh yang di rasakan gior ario ............. 👉👉👉👉👉👉👉👉