31

10.7K 358 24
                                        

Malam yang cerah, cahaya bulan menembus jendela, bayangannya terlihat indah di dalam ruangan yang kini sedikit gelap.

Udara malam yang segar membuat Shiren terduduk di sofa sambil menikmati cemilan dan matanya yang kini tertuju pada televisi.

Sangat nyaman membuatnya malas untuk terbangun untuk menyiapkan makan malam.

"Hahaha kocakk." Ucapnya saat sebuah adegan lucu pada drama yang ia tonton muncul.

"Oppa gue ganteng bangett, suka deh kalau dramanya kaya gini." Ucapnya lagi.

"Berisik!" Ucap seorang pria yang tiba tiba datang lalu merebut remote televisinya.

"Dateng dateng sewot lo." Ucap Shiren yang sedikit kesal.

Shiren dibuat marah saat Jendra memindahkan siaran televisi nya, menjadi film kartun.

Shiren menatap Jendra sangat tajam, ia berusaha mengatur napasnya yang sekarang sedang menggebu gebu.

"BERANI LO NGERUSAK KENYAMANAN GUE?!" Ucap Shiren dengan nada yang sedikit keras.

Shiren sangat marah saat Jendra tiba-tiba datang dan merusak semuanya. Padahal ia sudah sangat nyaman dan tenang pada posisinya itu.

Mendengar perkataan Shiren, Jendra hanya terdiam. Ia tidak memedulikannya sama sekali, dan malah asik dengan film kartunnya itu.

"Pindahin ngga? Selama gue masih bisa bersikap lembut sama lo." Ucap Shiren dengan nada yang sedikit mengancam.

"Lo ga usah pura-pura ga denger." Ucap Shiren lagi sambil menjaga emosinya, walaupun kini ia sudah tidak tahan lagi.

"LO GANGGU TONTONAN GUE, DENGAN LO NONTON SPONGEBOB!" Ucap Shiren saat ia sudah tidak bisa sabar lagi.

"Ini jauh lebih seru dari yang lo tonton tadi." Jawab Jendra dengan santainya.

"Lo bener bener rese, bisa ga sih ga usah bersikap nyebelin kaya gini?!" Tanya Shiren yang lagi lagi diabaikan Jendra.

"Daripada marah marah mendingan lo masak, gue laper." Ucap Jendra yang membuat Shiren mengerutkan keningnya.

"Masak sendiri, gue bukan babu lo." Ucap Shiren.

"Lo istri gue kan? Tugas lo melayani suami, dan lo harus nurut sama gue." Ucap Jendra.

"Gue amnesia, jadi gue lupa caranya masak. Cepet buatin gue makanan." Ucap Jendra lagi.

"Masih bisa lo nyebut diri lo sebagai suami? Lo perlakuin gue kaya babu Jendra, brengsek lo emang!" Ucap Shiren.

Dengan perasaan yang sangat marah dan kesal, ia beranjak dari duduknya untuk pergi ke dapur.

Namun baru saja ia hendak melangkahkan kakinya, Jendra terlebih dahulu menahan pergerakannya.

"Apa?" Tanya Shiren dengan nada yang sedikit ketus.

"Gue pengen sosis yang bentuknya mirip Spongebob." Ucap Jendra tak masuk akal.

Shiren yang mendengar itu mengerutkan keningnya, ia tak habis pikir dengan pikiran suaminya itu.

Bagaimana bisa ia membuat bentuk Spongebob dari sosis, ia bukan seniman yang bisa melakukan hal seperti itu.

"Sosis lo yang gue potong jadi Spongebob." Ucap Shiren yang membuat Jendra langsung menutupi miliknya.

"Untung cuman otak lo yang lagi sakit, coba kalau badan lo juga sakit, bisa bisa gue mati duluan sebelum lo." Ucap Shiren sambil pergi dari sana.

#####

Siang ini di apartemen terasa sangat ramai karena kehadiran keempat teman teman Jendra.

 Istri Untuk Anak Manja (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang