Bab 107 : Malam Pembalasan

13 0 0
                                    

Bulan purnama menggantung di langit malam, seolah menjadi saksi bisu rencana balas dendam yang akan terjadi. Xyon, dengan pakaian serba hitam dan jubah yang berkibar, memimpin pasukannya menuju mansion Duke.

Sebelum berangkat, ia mengecup kening Xienna untuk terakhir kalinya. "Tunggulah, sayangku. Malam ini, keadilan akan ditegakkan untukmu."

Di mansion Duke, pesta sedang berlangsung. Duchess Alexandria dan Lady Ciel berpesta merayakan 'keberhasilan' rencana mereka, tanpa menyadari bahaya yang mengintai.

Tiba-tiba, pintu mansion terbuka dengan keras. Xyon melangkah masuk dengan angkuh, diikuti pasukannya. Para tamu pesta terdiam, musik berhenti mengalun.

"Yang... Yang Mulia?" Duchess Alexandria tergagap. "Sungguh kehormatan Anda..."

"Diam," suara Xyon membekukan udara. "Aku kemari bukan untuk basa-basi."

Dengan satu gerakan tangan, pasukan Xyon mengepung mansion. Callum maju membawa si pelayan muda yang menjadi saksi.

"Ceritakan pada semua yang hadir," perintah Xyon. "Apa yang kau dengar malam itu."

Pelayan itu, dengan suara bergetar, menceritakan semua rencana keji Duchess dan Lady Ciel. Bagaimana mereka menyuap kusir, merencanakan kecelakaan, bahkan merayakan kematian Xienna.

Wajah Duchess Alexandria memucat. Lady Ciel jatuh terduduk.

"Kalian tahu," Xyon melangkah mendekati kedua wanita itu. "Ada satu hal yang paling kubenci di dunia ini."

Matanya berkilat berbahaya, taringnya terlihat mengancam.

"Yaitu seseorang yang berani menyentuh dan menyakiti milikku."

"Yang Mulia, kami bisa jelaskan..." Duchess mencoba membela diri.

"DIAM!" Xyon mengaum, membuat seluruh ruangan bergetar. "Kalian telah mengambil nyawa seseorang yang tak bersalah. Seseorang yang bahkan tak pernah sekalipun berbuat jahat pada kalian."

Air mata darah kembali mengalir di pipinya.

"Xienna... dia bahkan tak bisa berteriak meminta tolong saat kalian membuatnya menderita!"

Dengan satu gerakan cepat, Xyon mencengkeram leher Duchess Alexandria.

"Kau ingin bermain dengan kematian?" bisiknya dingin. "Mari kuajari cara melakukannya dengan benar."

Lady Ciel mencoba melarikan diri, tapi pasukan Xyon dengan cepat menangkapnya.

"Jangan khawatir," Xyon tersenyum mengerikan. "Kalian tidak akan mati dengan cepat. Oh tidak... kalian akan merasakan penderitaan yang sama seperti yang Xienna rasakan. Perlahan... menyakitkan... sampai kalian memohon kematian itu sendiri."

The Villain Is Obsessed With Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang