Bagian 7 I Semua Ada Harganya

3 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bisa baca penggalan chat dulu sebelum lanjut diIg: carminerubby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bisa baca penggalan chat dulu sebelum lanjut di
Ig: carminerubby

***

Happy Reading🍷

***

"Ini beberapa barang yang berhasil ditemukan, mas. Kali ini tujuan pengirimanya berbeda dari minggu lalu. Tapi, kalau mas perhatikan, series kendaraan yang membawanya sama."  Airlangga memerhatikan pada bagian yang ditunjukkan oleh Laksmana.

"Kalau seperti ini, jelas ada orang dalam yang memuluskan penyelundupan ini. Dan dengan menggunakan Luhur, kemungkinan orang itu bukan orang biasa. Seperti dugaan, mas." Kata laki-laki berkaus putih yang dilapisi leather jacket itu. "Menurut mas, apa saingan Luhur yang melakukan ini?"

"Mengingat keadaan Luhur yang bertambah besar, memang tidak menutup kemungkinan, Mana. Tapi sebaiknya jangan cepat berasumsi dulu. Kita tidak tau siapa musuh sebenarnya di sini. Bisa saja itu orang yang tidak pernah ada dalam pikiran kita."

Airlangga mengatupkan kedua tanganya di depan bibir. Lalu meneguk whiskey dari sloki yang langsung diisi kembali oleh Laksmana begitu isinya tandas. "Tapi gerakanya terlalu kentara untuk seorang yang profesional." Terlalu aneh untuk seorang profesional melakukan hal yang ceroboh seperti ini. Seolah-olah mereka memang sengaja menunggu waktunya untuk melihat Luhur tertangkap.

Laksmana lantas mengangguk setuju. "Aku kira kita sepemikiran soal ini. Masih ada orang lain yang menjadi otaknya, mas."

"Ini sindikat besar, Mana. Melihat jumlah barang yang coba mereka sisipkan sudah cukup membuat Luhur dipenjara seumur hidup bahkan dihukum mati. Mereka sepertinya benar-benar mau membuat Luhur jatuh." Dilihat dari besarnya jumlah barang yang diselundupkan apalagi untuk seorang profesional jelas ini sangat mengganjal. Biasanya mereka akan sangat berhati-hati apalagi masalah obat-obatan terlarang tapi kali ini gerakanya terlalu terbaca. Membuatnya mudah untuk terlacak. Sebab itu Airlangga simpulkan ada unsur kesengajaan untuk menempatkan Luhur sebagai pelakunya.

Yang Airlangga pikirkan sekarang adalah, menemukan siapa orang dalam yang mencoba untuk menjatuhkan Luhur. Sekaligus yang akan menjadi juru kunci pada pelaku yang sebenarnya.

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang