00.06 Berantem

45 15 9
                                    

Happy reading!!

Rajin bgt btw akhir-akhir ini gatau kenapa.





.









"Dek, mau nanya, Ningning nya udah pulang belum ya?"

Giselle memberhentikan beberapa anak sekolah yang ia yakini satu sekolah dengan Ningning. Sore ini, dia yang menjemput Ningning karena Winter bilang ia ada urusan dan tidak bisa menjemput Ningning. Giselle juga tahu Winter tidak masuk, alasannya pun sama, nenek nya meninggal.

"Oh, udah kak. Tadi kayaknya lagi bareng sama temen-temen nya di sekitar warung sana." Tunjuk salah satu dari mereka ke arah yang lumayan jauh dari sekolah.

"Udah lama dek?" Tanya Giselle.

"Barusan kayaknya kak, gerombolan kok, kayaknya si mau main bareng. Ngga tau ya tadi sama siapa."

"Ya udah, makasih ya dek!"

Giselle langsung menyalakan motor nya dan menuju tempat yang di tunjuk oleh anak itu tadi. Tempat nya agak jauh dari sekolah. Ia menuju warung atau toko lumayan besar yang ada di situ.

Setelah Giselle menghentikan motor dan turun, ia tidak melihat sama sekali keberadaan Ningning atau murid SMA lain nya.

"Loh, mana? Katanya tadi kesini?" Heran nya.

"Cari siapa mbak?" Tanya penjual nya.

"Oh, tadi ada anak SMA yang wajah nya agak cina ngga mbak kesini?" Tanya Giselle.

"Engga mbak, belum ada anak SMA kesini."

"Lah? Terus kemana? Ya udah mbak, ada Surya Exclusive ngga?"

"Ah, pasti tadi basa-basi kan mbak? Ada kok, mau berapa?"

Giselle terkekeh sambil mengeluarkan dompetnya. "Ngga basa-basi sih, lagi beneran nyari. 1 bungkus aja mbak, berapa?"

"50 ya mbak, btw cewek kok ngerokok mbak?"

"Nggak diisep kok mbak."

Mbak-mbak nya mengernyit heran, "terus di apain mbak?"

"Di masak sama rawon. Makasih ya mbak, nih uangnya."

Giselle memberikan selembar uang kertas 50 ribu dan mengambil rokok nya menuju samping toko yang merupakan gang masuk yang lumayan kecil. Niat nya, dia mau menunggu Ningning sambil merokok.

Giselle berhenti sebentar, menyalakan korek yang ia bawa, lalu menghisap putung rokok pertama. Ia lalu lanjut jalan menuju gang tersebut.

Belum sampai masuk gang, Giselle mendengar samar-samar suara yang ia kenal. Itu suara Ningning. Giselle langsung berdiri di samping gang, bersandar di tembok, mendengarkan pembicaraan yang terjadi di gang tersebut sambil menghisap rokok nya.

‎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONLINE or OFFLINE? : WINRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang