Pt. 47 END

1.3K 211 15
                                    

Cast :
Lee Haechan
Jung Jeno

Genre : Historical, Drama

Rated : G

WARNING : JIKA TIDAK MENYUKAI CERITA INI DIMOHON UNTUK SEGERA KELUAR DARI SINI TANPA MENINGGALKAN KOMENTAR KEBENCIAN! TERIMA KASIH

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Semilir angin segar terasa begitu menyejukkan. Membuat dedaunan saling bergoyang dan bergesek satu sama lain. Ditemani juga dengan suara kicauan burung yang terbang bebas diatas langit yang cerah.

Haechan sedikit berdendang lembut sambil menggendong bungkusan selimut tebal ditangannya. Selimut tebal dan hangat yang membungkus tubuh mungil seorang laki-laki tampan.

Tubuhnya tanpa sadar bergoyang ke kiri dan ke kanan dengan pelan agar si kecil tetap nyaman didalam gendongannya.

"Kakak, ini aku bawakan cemilan untukmu!!"

Namun suara cempreng tiba-tiba saja terdengar dari jauh.

Haechan memejamkan matanya, dan mengulum bibirnya dengan kesal. Matanya langsung menatap tajam pada sumber suara berisik itu.

Seorang pemuda dengan wajah cerianya mendekatinya dengan menenteng rantang bambu ditangannya.

"Kenapa?" Tanyanya polos saat melihat Selir Lee menatapnya tajam.

"Manse, bisakah kau mengecilkan suaramu? Kau tidak lihat ada Putera Mahkota yang sedang tidur." Ucap Dayang Kim yang sejak tadi berdiri dibelakang Haechan.

"Benarkah? Hehe maaf aku tidak tahu.. Apakah Putera Mahkota terbangun?" Manse cengengesan tanpa berdosa sambil mengintip pada buntelan yang ada dipelukan Selir Lee.

"Untungnya Putera Mahkota tidak terganggu, kalau sampai dia bangun aku akan menendangmu puluhan kali." Ancam Selir Lee.

"Hehe maaf kak, aku tidak sengaja. Ini aku bawakan kue beras kesukaan kakak. Aku yang membuatnya sendiri lohh." Manse berucap bangga dan langsung membuka tutup rantang bambu itu.

Dan saat itu juga langsung tercium aroma harum dari kue beras yang Manse bawa.

"Kelihatannya enak." Ucap Dayang Kim.

"Tentu saja!! Ini buatanku, jadi sudah terjamin kenikmatannya. Ayoo cobalah, kakak kan lelah seharian mengurusi Putera Mahkota jadi harus banyak mengkonsumsi makanan-makanan lezat." Manse menyodorkan rantang itu kehadapan Selir Lee.

"Harusnya kau buatkan makanan sehat." Ujar Dayang Kim.

"Makanan sehat saja belum cukup, harus yang lezat agar gizi terpenuhi." Timpal Manse.

Selir Lee terkekeh mendengar percakapan mereka, dengan perlahan ia mencomot satu kue beras dari dalam rantang dan segera memakannya.

"Ini sengaja aku buat ukuran kecil agar kakak mudah memakannya. Bagaimana? Enak tidak?" Tanyanya penasaran.

Selir Lee mengernyitkan matanya, seolah-olah tengah menimbang-nimbang rasa makanan buatan Manse itu.

Pemuda bawel itu sangat menunggu penilaian dari Selir Lee. Jantungnya berdegup kencang, seolah-olah penilaian Selir Lee adalah penilaian juri di kontes memasak.

Manse dan Dayang Kim masih menunggu Selir Lee menilai kue berasnya.

"Eummm.. Rasanya—"Ucap Selir Lee menggoda.

"Rasanya apa kak?" Tuntut Manse tak sabaran.

Selir Lee terkekeh pelan dan dengan perlahan menelan sisa kue beras dimulutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sang Musisi [NoHyuk] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang