Bab 9. Zello's Honesty

351 163 27
                                    

©️BaeUci_2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©️BaeUci_2024

¤¤¤

Setelah kejadian di Balkon, Arsen semakin menunjukkan bahwa dirinya tidak bisa membagi Jeongkook dengan kelima temannya kali ini.

"Kau jangan egois, Arsen!" Ucap Nino tidak terima, pria itu menatap Arsen dengan tatapan matanya yang menajam. 

Arsen membalas tatapan Nino dengan tatapan dingin, "Kau cari saja Jalang yang lain, Jeongkook hanya milikku!"

"Bajingan!"

"Kau mengumpat atas nama dirimu sendiri! Bajingan teriak Bajingan!"

"Fuck you!"

Arsen hanya mengangkat sebelah alisnya, Nino pun keluar dari ruangan Arsen. Dia bangkit lalu menendang meja kerja Arsen, pria tampan itu hanya menatap dengan tatapan dingin, tanpa ingin bereaksi seperti apa pun.

Drrttt! Drttt! Zello is Calling...

"Zello! Tumben dia menghubungiku di jam makan siang!" Monolognya, lalu mengangkat panggilan dari sang anak. "Ada apa Son?"

"Dadd, kau dimana?"

"Kau!" Arsen mengerutkan keninganya mendengar Zello memanggilnya 'kau'

"Iam sorry! Daddy dimana? Mrs Sea sakit, and Zello sedang dirumah sakit sekarang!"

"Daddy akan segera kesana!"

Arsen langsung mematikan panggilannya sepihak, kemudian mengambil kunci mobilnya dan keluar dari ruangannya dengan tergesa. Begitu keluar, dia berpapasan dengan Stefany, Sekertarisnya.

"Anda mau kemana, Tuan? Sebentar lagi ada Meeting!"

"Batalkan!"

Hanya itu yang diucapkan Arsen, dia langsung masuk ke dalam lift. Sesampainya dibasemant Perusahaan, Arsen langsung mengendarai mobilnya menuju Rumah Sakit, Miliknya.

"Selamat Pagi, Tuan Arsen!" Sapa penjaga di pintu Utama Rumah Sakit, dan Arsen hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Nona Sea Jeongkook!"

"Ruangan VIP nomor 13, Tuan!"

Arsen melipat lengan kemejanya sebatas sikut selama berjalan menuju lift, dia langsung menekan tombol yang mana akan membawanya ke ruangan tempat dimana Jeongkook dirawat.

Sesampainya disana, Arsen melihat Jeongkook sedang disuapi buah oleh Zello. "Sakit apa?" Tanyanya dengan ekspresi yang begitu khawatir.

"Mrs hanya demam, kata Dokter itu sudah biasa terjadi saat Mrs hendak datang bulan!" Jawab Zello.

"Kau kenapa bolos?"

"Disekolah cukup membosankan, sedangkan di Mansion, Zello bisa bermain bersama Mrs Sea, itu lebih baik!"

Arsen menatap Jeongkook, wajah wanita cantik itu begitu pucat. "Sudah makan?" Jeongkook mengangguk, "Minum obat?" Jeongkook kembali mengangguk.

Zello yang melihat Arsen begitu perhatian pada Jeongkook membuatnya Cemburu, dia meremat sepotong apel yang ada digenggamannya hingga tak berbentuk.

"Zello keluar!" Pemuda tampan itu langsung keluar dengan tergesa, bahkan menutup pintu ruangan dengan kasar.

Arsen menghela nafas panjang melihat itu, dia semakin yakin jika Zello sebenarnya menyukai Jeongkook.

"Tuan Muda mau kemana?"

"Biarkan saja, nanti juga akan kembali. Dia belum bisa mengontrol emosinya!"

"Tapi Tuan..."

"Jangan memikirkan Zello, kau sedang sakit!" Arsen duduk dikursi yang semula diduduki Zello, tangannya menggenggam tangan Jeongkook. "_Apa ini sering terjadi jika kau akan datang bulan, Sea?"

Jeongkook mengangguk, "Saya sering mengalaminya, Tuan. Tapi biasanya tidak sesakit ini..."

"Lalu, apalagi yang Dokter katakan?"

"Rahimku sedikit turun, mungkin karena kejadian di Balkon. Kita bercinta dengan durasi yang cukup lama, dan Tuan bermain kasar malam itu"

"Astaga! Maafkan aku, Sea!"

"Tidak apa Tuan, salah saya juga, karena saya terus meminta!"

Arsen terdiam mendengar ucapan Jeongkook, dia menatap lekat wajah cantik wanita itu. "Sea..." Jeongkook bergumam sebagai jawaban, "_Bagaimana kalau seandainya Zello menyayangimu lebih dari seorang Baby sitternya?"

Jeongkook terdiam mendengar ucapan Arsen, dia bingung harus memberikan jawaban seperti apa. Tapi tidak mungkin Zello menyukainya lebih dari seorang Baby Sitter, Zello masih terlalu muda.

"Itu tidak mungkin, Tuan!"

"Tidak ada yang tidak mungkin, Sea. Sikap Zello terhadapmu sudah cukup membuktikan semuanya, bahkan dia cemburu saat melihatku begitu mengkhawatirkanmu!"

Arsen hendak kembali bicara, tapi ponselnya berbunyi dan ternyata Dimitri yang menelponnya. "Apa?"

"Ke Markas sekarang, dan aku tidak menerima penolakan! Aku tahu kau sedang di Rumah sakit! Tinggalkan dia, dan segera ke Markas!"

"Katakan saja memalui telpon!"

"Tidak baik membicarakan sesuatu hal yang menyangkut Dunia Bawahmu di telpon, aku tunggu 15 menit, atau kau akan Kehilangan Wanita itu!" Dimitri mengancamnya dari sebrang

Arsen pun mengeraskan rahangnya, urat tangan menyembul saat meremat ponsel yang masih menempel ditelinganya, tapi tatapannya begitu teduh menatap Jeongkook. Arsen memang pandai menyembunyikan kekesalannya, tapi Jeongkook dapat melihatnya.

Arsen langsung mematikan panggilannya, dan menatap Jeongkook. "Aku ada urusan!" Jeongkook mengangguk sebagai jawaban.

Pria tampan keluar dari ruangan dengan begitu tergesa, setelah kepergian Arsen, tidak lama kemudian Zello datang.

"Apa pria itu sudah pergi?" Tanyanya pada Jeongkook.

"Dia Daddy anda, Tuan Muda..."

Zello hanya mengangkat bahunya acuh, lalu naik ke atas ranjang Jeongkook dan ikut merebahkan tubuhnya. Tangannya memeluk Jeongkook dari samping, lalu menduselkan wajahnya pada Payudara wanita cantik itu.

"Tuan Muda marah pada Daddy?" Zello mengangguk sebagai jawaban, "_Seharusnya Tuan Muda tidak boleh marah sama Daddy..."

"Zello tidak suka Daddy terlalu dekat dengan Mrs!"

Jeongkook terdiam, dia jadi teringat ucapan Arsen beberapa menit yang lalu, dan dia akan mencoba memancingnya.

"Kenapa Tuan Muda tidak suka?"

"Karena Zello menyukai Mrs!"

"Apakah Tuan Muda juga menyukai Baby Sitter yang lain?"

Zello mendongkak, lalu menggeleng. "Zello tidak menyukai Baby Sitter yang terdahulu, tapi pada Mrs, entah kenapa Zello merasakan hal lain!"

"Hal lain? Maksudnya bagaimana Tuan Muda?" Jeongkook terus memancing Zello, apakah pemuda itu akan jujur atau tidak.

"Zello mencintai Mrs, layaknya seorang pria dewasa yang Mencintai seorang wanita dewasa!"

"..."

¤¤¤

Maaf karena sudah membuat kalian kecewa🙏🙏

¤¤¤








To be Continued...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BABY SITTER [VK][GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang