#Bagian 13

8 2 0
                                    

beberapa menit kemudian*

                               Ruangan silvanna

"Nana, ada apa dengan sikapnya? " Tanya tigreal "kami juga tidak tahu, mungkin dyrrot
h tau? " Ucap fanny sambil bertanya kepada dyrroth "aku tidak tau, kenapa dikaitkan dengan aku? " Heran dyrroth "sudahlah, omong-omong kenapa kau diam saja alucard? " Tanya silvanna kepada alucard

"A-aku? Aku hanya sakit perut hehe! " Jawaban alucard membuat mereka juriga"aku tak yakin dengan jawabanmu? Ada apa?"tanya keras fanny "ya benar, semenjak masuk keruangan nana dan harith kau hanya mengucapkan sedikit kalimat jujurlah ada apa? " Tanya tigreal

"T-tidak ada yang terjadi, sudah kubilang aku hanya sakit perut!! " Kesal alucard "kau tidak pandai berbohong aku melihatnya" Kali ini fanny yang berbicara, walaupun mereka sudah berusaha membujuk alucard tapi sia² saja

"Hah.. Sudahlah dia tidak mau berbicara biarkan saja" Tigreal sudah pasrah dengan alucard"hei apakah kalian tahu siapa perempuan rambut pirang di ruangan nana? "Tanya tigreal " Miya kalau tidak salah dia temannya, benar kan? "Jawab silvanna

" Oh.. Dia, namanya ruby" Jawab tigr singkat "ruby? "Ucap fanny " Ya, pangeran dyrroth sudah tau duluan, dia yang menyelamatkan ruby"dyrroth agak tertekan dengan ucapan miya "apa alasan mu menyelama-" Sebelum silvanna menyelesaikan kata² dyrroth sudah permisi keluar "oh ya aku ada urusan nanti saja" Dyrroth menutup pintu itu dengan keras

"Aneh, kurasa ada yang dia sembunyikan" Heran mereka semua, silvanna menatap tajam pintu yang seseorang baru saja keluar"silvanna bolehkah aku bertanya? "Silvanna menoleh kearah suara tersebut, dia hanya menggangguk yang berarti boleh

" Apakah itu adalah wujud dari dyrroth? "Silvanna hanya diam mendengar pertanyaan itu" Hei alu kenapa bertanya seperti itu? "Larang tigreal" Ya aku setuju dengan alu, apakah itu wujud asli pangeran? "Tanya natalia yang serius" Huh... Aku, aku tidak tau"mereka hanya diam

"Sewaktu kecil rambut dyrroth sama seperti ibu, sekarang.. Entahlah aku tidak tau, jangan tanya denganku" Grenger yang melihat mereka kemudian berdiri "jangan bertanya seperti itu, silvanna tertekan dengan pertanyaan kalian, lagi pula dyrroth sudah kembali kemoniyan " Ucap grenger

"Hm.. Ya maaf aku hanya kepo, rambut mereka berbeda jauh"ucap fanny sambil minta maaf " Tidak apa, aku juga bingung.. "Mereka semua bingung dengan satu pertanyaan

         *RUBY*

" Alucard? Ah..! Bukan itu bukan dia! "Ruby berbicara sambil menghadap ke kaca kamar mandi " Tapi.. Benar itu dia, mengapa aku harus kembali bertemu dengan dia?, ah sudahlah! "Gumam ruby dalam hati, dia berjalan meninggalkan kamar mandi itu kembali menuju ruangan

Saat ruby berjalan ia menabrak seseorang "maaf aku tidak melihat mu" Ruby melihat seseorang yang dia tabrak "tak apa, kau baik baik saja? " Tanya orang itu ruby hanya diam"hey? Ruby..? "Orang itu kembali bertanya, ruby sedikit menjauh dari orang itu

" Maaf pangeran dyrroth, seharusnya anda tidak menyelamatkan saya! "Ruby menunduk takut dengan dyrroth " O-oy! Bersikaplah seperti biasa!"dyrroth agak canggung dengan tingkah ruby
"Tidak.. Seharusnya anda tidak menyelamatkan saya, seharusnya saya mati.. " Jawab ruby ketakutan

"Haish.. Walau aku pangeran kita sama sama manusia, kita harus sama sama menolong jangan pernah seperti ini.. Sikapmu jauh berbeda.. "Ruby meneteskan air matanya " B-baiklah kalau begitu"dyrroth hanya terseyum "oh ya kau sudah makan? " Tanya dyrroth

"Sudah tadi dengan miya" Jawab ruby "baiklah kalau begitu" Balas dyrroth "pangeran ingin apa? Jika tidak ada aku harus pergi.. " Tanya ruby "tidak ada omong omong apa nana dan harith sudah bangun? " Dyrroth menjawab sekaligus bertanya "nana sudah bangun tapi harith masih tidur" Jawab ruby

"Ah.. Baiklah kalau begitu, aku ingin kesana tadi kau juga? " Tawar dyrroth "baiklah " Dyrroth berjalan tanpa memperhatikan ruby, setelah sedikit jauh ruby mulai berjalan dibelakang dyrroth, dyrroth menoleh kebelakang

"Ada yang salah? " Tanya dyrroth tanpa berhenti berjalan"tidak ada ,ayo masuk"ruby membuka ruangan itu "bagaimana miya? " Ruby masuk bersama dyrroth "ya ada yang aneh ruby, nana.. Dia ketakutan.. "Jawab miya " Kurasa kepalanya terbentur keras"tanya dyrroth, miya melihat kearah dyrroth

"Hm.. Ya sepertinya begitu" Balas miya, dyrroth berjalan kearah jendela ruangan itu, tampaknya sudah mulai sadar dari tidurnya, nana kembali menangis ketakutan "miya..aku tak-takut, kumohon hiks.. Hiks" Nana mencengkram kuat baju miya

"Tenanglah.. Kau baik baik saja.. Pasti kepalamu terbentur " Miya mencoba menenangkan nana,
Dyrroth yang melihat itu hanya diam, ia mengambil sesuatu dari saku bajunya, apalagi kalau bukan HARMONIKA

"A-ada apa dengan nana? " Seseorang baru terbangun "harith?, dia baik saja tapi... " Harith mendekat kearah nana, kepalanya masih sakit tetapi ia paksa "nana.. " Mereka hanya diam

"Hiks.. Hiks..." Nana menangis melihat kearah harith dengan tatapan takut "a-ada apa? " Harith bertanya kepada nana yang melamun

-------------------

Udh siap 4 bab buat di publish tapi satu satu aja dlu oke?

DYRUBY? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang