Sudah satu minggu Jose tak mendapat teror. Meski Chris pulang larut, ia merasa sedikit tenang.
Bahkan Jose juga memasang cctv pada samping rumah yang terdapat pintu disana.
Demi keamanannya.
Chris terlihat stres, bahkan kemarin saat mereka melakukan aktivitas seksualnya, ia terlihat buru-buru.
Jose pun tak suka, ia tak bisa sampai pada kenikmatannya, alhasil ia curi kesempatan untuk bermain dengan miliknya sendiri.
Mungkin karena satu DPO yang sedang dicari para kepolisian, bahkan pemerintah mengumumkan hadiah sebesar seratus juta untuk siapapun yang menemukannya hidup atau mati.
Sangat mengerikan, sudah berurusan dengan narkoba bahkan pembunuhan berantai.
Kepulangan Chris masih terlihat kacau, wajahnya sangat suram dan tak enak dipandang. Tapi tak mungkin Jose mengabaikan Chris.
"Sayang? Makan dulu yuk?"
"Nggak deh, aku mau tidur aja. Aku capek banget"
"Yah, padahal aku masakin daging panggang kesukaan kamu loh... makan dikit aja yuk?"
"Enggak", tegas Chris sebelum ia melenggang pergi begitu saja.
Jose mau tak mau menyimpan makanannya dan mematikan lampu dapur. Ia menuju kamar menunggu Chris yang masih mandi.
Sesekali dirinya mendengar suara diluar kamarnya. Ia pun memberanikan diri untuk mengeceknya.
Dengan langkah hati-hati Jose mengintip, ia melihat siluet di area dapur.
"SIAPA KAMU?!!"
Jose berteriak lantang hingga Chris mendengarnya meski shower menyala. Jose pun berbalik untuk menyalakan lampu tapi siluet itu menghilang begitu saja. Chris segera memakai handuk untuk melingkari bagian bawahnya dan keluar mengecek keadaan.
"Kamu kenapa teriak? Ada apa?"
"Sayang, tadi ada orang disini! Aku yakin! Dia cuma berdiri diam!"
Chris mengecek tiap sudut dapur dan tak menemukan siapapun bahkan jendelanya masih terkunci rapat.
"Sayang, maaf, tapi aku lelah sekali. Kamu jangan terlalu overthinking ya? Please"
"Maaf, Chris.. aku takut"
"Bukannya satu minggu ini kamu tak mengeluhkan apapun?"
"Chris, aku nggak bercanda. Dia tadi bawa pistol!"
"Coba cek cctv"
Jose dan Chris memperhatikan cctv tapi memang tak ada aktivitas apapun kecuali kucing tetangga yang melewati pekarangan mereka.
"Tuh kan, nggak ada apa-apa. Kamu halusinasi aja"
"Apa? Kamu bilang aku halusinasi?"
"Iya, coba kamu ke psikiater, aku cek jadwal dulu nanti aku antar"
"Aku nggak gila, Chris!"
"Aku nggak ngomong kamu gila, Jose. Kamu cuma butuh tenang. Satu-satunya cara ya kamu ke psikiater. Orang kesana butuh pertolongan, bukan karena gila"
Chris pergi begitu saja. Sedangkan Jose mengusap kasar wajahnya lalu mematikan lampu dapur dan duduk di sofa sejenak.
Ia kesal sekali dengan sikap Chris akhir-akhir ini. Apakah ketakutannya hanya dianggap lelucon semata bagi Chris.
Jose merebahkan dirinya diatas sofa hingga ia ketiduran. Sebenarnya ia ingin berjaga karena ketakutannya, tapi rasa lelah menguasainya dan ia tertidur.
Pagi harinya ia menyadari jika sudah berada didalam kamar. Ia mengecek seluruh rumah dan lagi-lagi Chris sudah tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
TORMENTED • Chansunginho
FanfictionSeharusnya Jose tau jika sebaiknya hal buruk itu ia hindari, tapi karena egonya, ia malah membiarkan hidupnya berputar pada hal buruk itu. Sebelum membaca, tolong baca warningnya dulu ya, readers. Karena per chapter nggak aku masukin TW. Ok?👌🏼 ⚠️N...