Bab 03

35 23 21
                                    

Berhubung banyak yang menyarankan untuk menggunakan Pov 3, mulai sekarang udah diganti Pov-nya yaa...

Happy reading!

Jangan lupa buat follow, vote, dan komen yaa

Masukkan juga ke perpus kalian ...

***


Sudah seminggu sejak Lia mendatangi rumah Eas. Lia membawa satu buku yang berubah itu, lainnya ia tinggalkan. Rencananya, Lia ingin membaca satu persatu buku-buku itu. Ia khawatir akan mencolok jika membawa semuanya, tapi Eas mengira Lia hanya membuat alasan supaya bisa sering berkunjung ke rumahnya.


Sekarang Lia sedang menikmati makan malam bersama mamanya. Sedang banyak masalah di kantor Lorent, jadi jarang ada kesempatan untuk Lia makan bersama mamanya. Biasanya Lia hanya akan makan sendirian.


"Ma ...." Lia berpikir untuk memulai pembicaraan saat makanan di piringnya sudah habis, begitu juga milik Lorent. Aku tahu hanya sekarang kesempatannya, karena setelah ini pasti mama akan kembali sibuk dengan pekerjaan.


"Ada apa, Sayang?"


"Lia tahu ini pembahasan yang sensitif, tapi apa Lia boleh tahu tentang Papa? Lia rasa ini sudah waktunya Lia tahu ...." Lia tidak berani menatap Mama. 


"Berhenti menanyakan tentang Papamu, Mama anggap tidak mendengar pertanyaanmu tadi." Lorent segera bangkit dan berjalan meninggalkan ruang makan. 


"Ma! Apa salahnya Lia bertanya? Lia hanya ingin tahu! Apa Mama akan terus seperti ini?!" Lia kesulitan mengendalikan diri. Suaranya meninggi dengan asumsi bisa mengalahkan keegoisan Lorent.


"Fokus saja dengan sekolahmu!"


Lia mengejar Lorent yang sudah hampir sampai di pintu kamarnya. Tidak bisa! Aku harus tahu latarbelakang keluargaku. Setidaknya aku harus tahu dari siapa darah penyihir ini aku dapatkan.


"Penyihir!" Satu kata itu berhasil menghentikan tangan Lorent yang hendak membuka pintu. "Apa Papa seorang penyihir?" Bagi orang lain yang mendengar pertanyaan ini akan merasa aneh, tapi Lia sudah tidak bisa mengendalikan diri. Lia mulai kalut, terbawa emosi dan akhirnya membuatnya tidak bisa menahan tangis.


"Apa maksud kamu? Tidak ada penyihir di dunia ini!" Lorent berbalik menatap Lia dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan,


Khawatir? Aura di tubuh Lorent menunjukkan sebuah kekhawatiran. Entah apa yang Lorent khawatirkan, tapi Lia mengetahui ada yang tidak benar.


"Apa Mama percaya jika Lia bisa sihir? Banyak hal aneh yang terjadi di sekitar Lia sejak dua minggu lalu. Lia perlu tahu identitas Lia! Apa benar Lia anak seorang penyihir? Lantas dari siapa Lia mendapatkan darah penyihir itu? apa dari Papa? Lia bahkan sudah merasa bukan Lia yang dulu lagi."


"Lia, jangan mengada-ada!" Lorent terlihat terkejut.


"Akan Lia buktikan, Ma." Lia mencoba berkonsentrasi dan mengendalikan nafasnya. "Proof of magic!" Mantra pembuktian sihir, menunjukkan bahwa tubuh seseorang ialah pemilik kekuatan sihir. Tidak membahayakan, hanya menampilkan aura yang bisa mengukur tingkat kemampuan seseorang terhadap sihir.

The Eart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang