Hollaa🤗
Aku cuman mau bilang, makasih yah bagi yg udah baca, vote dan komen dicerita aku..*Note
Cerita ini hasil ide dan pemikiran aku sendiri.
NO PLAGIAT⚠️
Hanya ini ajamakasihh seng💋
🎀
🎀
🎀
🎀
HAPPY READING🎬_________________________________________
Galen mencoba menghentikan mobil disekitarnya, dan beruntung nya ada taxi yg berhenti."Cepat,sebelum pendarahannya makin parah" ujar sopir taxi yg mengerti situasi saat itu.
Tanpa basa basi,Galen menggendong senja untuk dibawah kerumah sakit terdekat.
*skip ditempat balapan Nathan dan Langit.
Aksa tiba ditempat langit dan nathan, namun nathan dan langit belum selesai balapan, karena tak ada pilihan lain,aksa menyusul nathan dan langit untuk memberitahukan apa yg terjadi.
Aksa membawa motor dengan kecepatan penuh, tapi tak terlihat bayang nathan dan langit sedikit pun.
Namun beberapa saat,Aksa melihat langit dan nathan yg menepikan motor mereka..melihat hal itu aksa bahagia karena dapat menemui keduanya.
"LANGITT!!" Teriak aksa dengan raut panik.
Aksa pun menghampiri langit dan nathan.Saat ingin memberitahukan apa yg terjadi, aksa teralihkan dengan darah yg berlumuran ditangan nathan.
"Lo berantem?"
"Gk." Jawab nathan yg menyembunyikan sesuatu.
"Kenapa aksa?"
Tanpa banyak berbincang, aksa menjelasakan semua yg terjadi.
Cerita itu membuat tatapan Nathan dan langit tertuju pada aksa, namun aksa hanya mampu menunduk untuk berkata."Gue tau kalian berdua bakal marah, jadi pukul gue aja, gue emang gak becus..banting gue!!" Ucap aksa.
"Gak,hukuman buat lo nanti, senja dimana sekarang?" Tanya langit dengan beku.
"Tadi galen Wa gue,katanya dirumah sakit Cempaka" ucap aksa.
Mendengar itu, nathan buru buru pergi mengahmpiri adiknya, ia tak memperdulikan langit dan aksa.
Karena melihat nathan yg pergi, Langit pun pergi dengan kecepatan penuh.*Diperjalanan.
"Bodoh, harusnya tadi gue gak balapan" ujar nathan dalam hatinya yg terus menambah kecepatan."Ck! Harusnya tadi gk perlu balapan, bodoh bodoh!!" Ujar langit dalam batinnya.
***
Namun dengan hitungan detik, mereka berdua tiba dirumah sakit cempaka.
Nathan bergegas,masuk kedalam untuk memeriksa keadaan senja..
Namun karena tak tahu kerberadaan senja,ia menanyakan pada suster."Suster,ada pasien kecelakaan bernama senja menteri sabiru?"
"Tunggu sebentar yah saya liat dulu"
Beberapa saat kemudian langit tiba dan berdiri bersama nathan.
"Ada pak,pasien sedang diruang operasi karena mengalami pendarahan yg cukup serius"
"Ya"
Nathan dan langit pun pergi keruang operasi, disana mereka melihat galen yg duduk sambil menunggu.
"Gimana keaadaan senja?" Tanya nathan yg mencoba tenang tanpa panik.
"Masih diruang operasi than, gue mau minta maaf udah gak becus jagaiin senja"
Mendengar itu langit dangan spontan memukul tembok hingga suaranya menggema dilorong itu.
"Gue udah percaya sama kalian, ck! Tapi hasilnya mengecewakan!" Ucap langit yg cukup membara, namun tetap menstabilkan nadanya.
Galen hanya terdiam.
"Gue yg gak becus jadi jangan nyalahin mereka" ucap nathan yg menyalahkan dirinya.
Langit pun terdiam serta hanya duduk dan menunduk,begitu pun nathan.
Beberapa saat, nathan pergi untuk memberitahukan ayah dan ibunya.
"Yah, bisa datanga sekarang gak? Dirumah sakit cempaka..soalnya senja kecelakaan"
"Ya" balas ayah nathan dengan tenang.
Komonikasi yg sangat singkat itu hanya tercantum bagi keluarga senja.
***
Saat kembali, nathan hanya diam begitupun langit.
30 menit setelah menunggu.
Tiba tiba keheningan itu, terisi oleh langkah kaki dari kedua orang tua senja."Ikut kami keluar" ucap dewangga.
Nathan pun keluar bersama mereka..
Sesampainya diluar ia mengira akan mendapatkan lontaran pertanyaan tentang keadaan senja, namun bukan itu...Segini dulu yah..
Tapi kira kira apa yah kabar yg akan didapat nathan??
Kali gitu jangan lupa baca chapters 6 nyaaa sengkuhh💋💐Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!
Udah dibuat cerita untuk kalian tapi kok gak divote siehh..
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Langit[On Going]
Fiksi Remaja"Senja,senja Mentari Sabiru!!"ucap Nara dan bulan yg terus memangil senja namun tak sedikit respon dari gadis itu. Senja hanya berjalan dengan tatapan kosong seperti termenung dalam dunianya.. Tanpga sadar ia melewati lorong yg penuh dengan para ciw...