Happy reading
-
-
-
-
-" BREAKING NEWS guys, kemarin si kulit pucat di anterin ama beb nando pulang kerumahnya" Ucap Raquel membuka gosip pagi ini.
Atensi para perempuan di bangku taman teralih karena ucapan dari Raquel, seakan terkejut bisa bisanya orang setampan nando mau nganterin orang yang berkulit pucat seperti alisya.
Ting...
Ting...
Ting..Bel masuk berbunyi membuat para siswa berhamburan menuju ruang kelas masing masing.
Di kelas alisya tengah membaca novel dan mendengarkan musik favoritnya.
Tak...
Tak..
Tak..Suara high hels milik ibu Vera menuju ke kelas alisya, jika ibu neta marah karena siswanya tidak mengerjakan tugas lain halnya dengan ibu Vera yang sangat hobi mencari kesalahan siswa
" Selamat pagi anak anak " Ucap ibu Vera
" Pagi ibu"ucap sebagian siswa di kelas alisya.
Sebagian hanya diam tidak menanggapi. Alis ibu Vera bertaut keningnya mengkerut bersiap mengeluarkan khutbah yang menghujam telinga para siswa.
" KALIANN TIDAK SIAP BELAJAR? "Ucap ibu Vera bertolak pinggang
" Siap ibu" Ucap semua siswa serentak
Bukan karena mau belajar tapi mereka tidak mau mendengar ocehan dari ibu vera, bisa mati berdiri mereka.
Pasti kalian punya kan, guru yang modelnya kek gini? Author juga punya soalnya pas sekolah dulu.
***
Jam istirahat tiba.
Para siswa berlari keluar kelas dengan wajah berseri-seri, tawa mereka mengisi udara. Beberapa orang melompat kegirangan, sementara yang lain berkumpul dilapangan, saling berkejaran. Suasana ceria memenuhi percakapan mereka diiringi canda tawa, merayakan kebebasan sejenak dari pelajaran yang membuat kepala mereka terasa penuh hari ini.Lain halnya dengan alisya, langkah kaki nya mantap saat ia menelusuri koridor sekolah yang tenang. Dinding bercat putih mengingatkan ia pada pelajarannya tadi. Saat tiba di depan pintu perpustakaan nando tiba tiba berdiri dan menggamit tangan alisya dengan percaya diri, alisya ikut saja tidak memberontak dan merasa nyaman dengan genggaman tangan kekar milik nando.
Ketika sampai di kantin dari sudut kantin yang ramai para siswi di sekolah alisya, menatap dengan hati yang teriris luka. Tidak percaya bahwa alisya yang berkulit pucat dan tidak mempunyai seorang teman berhasil mengambil hati seorang siswa baru yang notabene nya adalah seorang most wanted di sekolah mereka.
"Wah, tunggu dulu, kenapa si kulit pucat bisa ya jalan sama nando ke kantin mana pegangan tangan lagi, gue gak percaya ini, jangan jangan alisya pake pelet" Ucap gabby mengumpat kesal dan membanting sendoknya kearah mangkuk yang membuat suara berdenting.
" Awas lu alisya, lain kali bakal gue bully lo habis habisan" Batin gabby dalam hatinya.
Di depan meja kasir alisya dan nando melihat lihat buku menu dan memilih makanan kesukaan mereka masing masing.
Setelah memesan makanan mereka berdua melanjutkan untuk mencari meja kosong dan dengan antusias menunggu pesananan mereka.
" Alisya " Panggil nando
" Iya"
" Kenapa sih gue liat lo jarang banget ke kantin, gak laper lo? " Ucap nando penasaran.
Sudah lama nando memperhatikan tingkah alisya pada saat jam istirahat tiba ia hanya menghabiskan waktunya di perpustakaan. Tidak mungkin juga alisya tidak memiliki uang mengingat mamanya adalah desainer ternama yang terkenal sampai keluar negeri.
" Hmm.. " Ucap alisaya menggantung ucapannya membuat nando penasaran
" Apa? " Balas nando sedikit ingin tahu
" Gak apa apa, tuh makanan nya udah datang"ucap alisya mengalihkan.
Sebenarnya alisya jarang ke kantin karena semua orang benci kepadanya, itulah alasannya ia hanya menghabiskan waktu istirahat di perpustakaan sambil membaca buku dan menambah pengetahuannya.
Segini aja dulu
Jangan lupa vote yah