2

9 1 0
                                    

"Maiko, jangan abaikan aku."  - Keigo

Percakapan mereka sebelumnya membuat Maiko jadi malas untuk menjelaskan, seperti kata kata itu tiba-tiba saja keluar dari mulutnya tanpa ia sadari.

Maiko berjalan meninggalkan Keigo di belakang nya, berniat untuk mengabaikannya saja tetapi seorang Keigo tentunya tak akan menyerah untuk mendapatkan jawaban darinya.

Keigo terus mengikuti Maiko di belakang sambil berkoar koar untuk memintanya tak mengabaikannya sebentar saja.

"Maiko! jangan abaikan aku.. jujur saja aku tidak suka jika kamu mengabaikan ku begini!" - Keigo

Ucap Keigo sedikit tinggi dalam nadanya, dia jelas tidak suka jika di abaikan begitu saja apalagi dengan saudara kembar nya sendiri.

"Keigo, cukup sudah aku tidak ingin membicarakan nya sekarang!" - Maiko

Ucap Maiko sebagai balasan, tetapi terdengar dalam nada bicara bahwa dia sedang kesal dan frustasi, tidak ingin membicarakan apapun untuk sekarang.

"Maiko? Apa maksudmu?? aku kakakmu aku berhak tau apa yang terjadi padamu.." - Keigo

"tapi tidak sekarang Keigo, tidak bisakah kau menungguku untuk siap menceritakan masalahku?..

..baiklah sudah cukup, aku tidak ingin bertengkar denganmu." - Maiko

Sebelum Maiko hendak berjalan kembali, Keigo meraih lengannya dengan cepat dan sigap ia menahannya di sana.

"Maiko.. tell me, please..?" - Keigo

"no, later" - Maiko

Maiko hendak pergi kembali namun lengannya masih di tahan oleh Keigo, cengkraman pria itu tidak main main, memang sangat kuat tetapi tidak sampai menyakiti Maiko.

Awalnya Maiko ingin protes, namun sebelum suaranya keluar dari mulutnya, seseorang membuka pintu ruang rapat di dekat mereka dan segera memanggil mereka.

"di sini ternyata kalian, ayo cepat. Rapat hendak di mulai"

Suara itu berasal dari beastjeans, pahlawan pro yang menduduki peringkat ketiga, karena Keigo dan Maiko telah di pergoki akhirnya mereka memutuskan untuk menyudahi pertengkaran kecil itu dan melangkahkan kaki mereka masuk ke dalam.

"maaf telah menunggu"

Ucap Maiko sambil sedikit menundukkan kepalanya sebagai salam dan kini melangkah ke kursinya. Maiko duduk bersebrangan dengan Keigo, dan karena hal itulah Keigo terus menatap Maiko tanpa Maiko sadari.

"jadi, karena semuanya sudah disini, mari kita mulai rapatnyaa!" - P.mic

yang barusan itu adalah suara dari present mic, tentu saja dia ikut serta dalam rapat ini, tak hanya present mic tetapi eraser head dan juga mrs. midninght juga hadir dalam rapat tersebut.

Endevour yang duduk di sebelah Keigo menyadari tatapan Keigo pada Maiko, hal itu membuatnya bertanya tanya apa yang terjadi di antara si kembar ini.

"hei"  - E.

panggil endevour pada Keigo, akhirnya berhasil mengalihkan perhatian Keigo dari Maiko.

"ya?" - Keigo

"apa terjadi sesuatu di antara kalian berdua?" - E

"ah, bisa di bilang begitu.. tapi itu bukan masalah besar" - Keigo

"begitu, baiklah." - E

Rapat akhirnya berlanjut, sesekali Maiko memberikan saran untuk memperkuat pertahanan U.A terhadap penjahat, Maiko itu bisa di katakan sangat cerdas, dia seringkali di juluki sebagai 'The smart hawk' karena kecerdasan dalam memikirkan taktik dan rencana, ide-ide nya juga selalu tepat, akurasinya tak pernah salah sekali pun.

"baiklah, saran dari Mrs. Angeline pertahanan U.A harus di perkuat dengan cara memasang ranjau di bagian-bagian tertentu yang sering di lewati oleh para penjahat, bagaimana pendapat kalian semua?" - p.mic

"menurutku itu ide bagus, namun agak berbahaya apalagi kalau ada murid yang tak sengaja melewati area tersebut" - E

"akan ku jelaskan, ranjau ini akan di modifikasi ketika pagi, siang, dan sore hari ranjau itu takkan aktif.. tetapi ketika malam hari dimana para penjahat akan bergerak, ranjau itu akan segera aktif dan mengenai soal murid, itu takkan melukai murid-murid. Karena tak ada murid yang berkeliaran di malam hari bukan? Juga aku akan menambahkan alat analisis di ranjau itu untuk mengenali warga U.A" - Maiko

Seketika semua nya terdiam, itu ide yang sangat brilian tetapi di saat yang sama juga sangat berbahaya. Tetapi dengan adanya alat penganalisis yang takkan meledak karena berhasil mengenali wajah wajah para murid U.A.

"wow, ide yang briliant Mrs. Angeline~ tak kusangka kau bisa memikirkan nya sejauh itu" - P.mic

"terimakasih, tetapi jika ingin di tambahkan lagi silahkan" - Maiko

Selama yang lain fokus membahas tentang ide itu, Keigo diam diam masih terus mengamati wajah Maiko, bertanya tanya apakah dia akan mendapati adiknya itu gelisah lagi atau tidak.

Keigo itu pengamat yang cerdik, matanya selalu mengawasi setiap detail kecil dengan tajam. Jadi tak heran jika dia bisa membaca ekspresi siapapun itu.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

don't forget to vote
thankyou<3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

&quot;We're twins, right?&quot;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang