00:00

291 24 1
                                    

[Halo this is SK. Entertainment….]

Notifikasi itu memasuki posel pemuda yang anteng dengan komputernya, jas putih masih melekat di tubuh atletisnya tanpa berniat melepas lalu mengantungnya.

Pemuda itu adalah salah satu mahasiswa yang sedang PKL di salah satu rumah sakit milik Om nya sendiri, merasa penasaran si pemuda mengambil ponselnya.

Netra bak kelinci itu melotot saat membaca kata pembuka di artikel resmi salah satu agensi besar korea selatan, jantungnya berdegup kencang mempersiapkan kekebalan mental jaga jaga jika yang keluar adalah artikel paling menakutkan di hari Rabu ini.

“Seo Hara tidak memperpanjang kontr— WHAT !! SEO HARA GAK MEMPERPANJANG KONTRAK ?!” 

Dengan asal pemuda itu mengemasi barangnya dan mengantungkan jas dokternya lalu melangkah cepat keluar ruangan, seharusnya dia sudah pulang dari satu jam yang lalu tapi karena betah pemuda itu menetap lebih lama.

Mobil sedan hitam melaju membelah jalanan memasuki sebuah kawasan perumahan, setelah memarkir mobil si calon dokter bedah itu memasuki rumah dengan tergesa.

“Assalamualaikum,”

Ke lima saudarnya yang sudah kembali dari tugas masing masing itu terkejut.

“Waalaikumsalam, kenapa sih Za ??” tanya pemuda yang sibuk dengan tab nya.

“Kalian udah baca artikel dari SK belum ?” bukannya menjawab pemuda yang di sebut Za itu malah balik bertanya.

Si sulung pun menenggahi.

“Duduk dulu coba, Ji buka artikel SK.”

“Lah kalian belum tau ??” tanya pemuda berkulit putih yang baru turun untuk nimbrung.

“Ada apa sih Cas ??” tanya pemuda lain yang memiliki tubuh kekar.

“Eh iya guys, ini ada Halo this is Rabu keramat.” pemuda jangkung yang tadi di suruh si sulung membuka artikel pun mengintrupsi.

Jantung mereka ikut deg degan mendengarnya.

“Artis kami Seo Hara tidak akan memperpanjang masa kontraknya dan akan menggelar tour terakhirnya di beberapa negara Asia.”

“HAH SERIUSAN ?!” mereka serentak mengerumuni ponsel yang pemuda itu taruh di meja.

“Anjir kok gak bilang sih ??”







“Siap ??” tanya sang manager yang sudah 3 tahun menemaninya meraih mimpinya sekaligus membantunya di mata kuliah.

Ini negara terakhirnya mangung sekaligus kepulangannya ke negara kelahiran, beberapa hari ini emosinya benar benar di ambang pertahanan. 

Pemuda dengan outfit manggung yang cukup memanjakan mata itu mengangguk, surai coklat itu sedikit di rapikan oleh make up artis.

Langkahnya membawa si solois menuju lift stage, sebisa mungkin menstabilkan suara agar tidak bergetar karena sedih.

Tiga tahun meniti karir dengan dukungan yang tak main main dari keluarga, staf, manager, CEO, dan tentunya para penggemarnya.

“Hara ya, hwaiting”

“Kyaaaa, Hara shi gomawo”

“Hara !!”

Lampu kembali menyorot si bintang—ralat matahari yang selalu bersinar di manapun dia berada, entah mengapa cahaya selalu tampak mengelilinginya memberikan pancaran energi positif.

Sun and Moon Alexandria ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang