𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐄𝐒𝐂𝐀𝐏𝐄

Kekuatan Memori

•
•
•
•
•

Yogyakarta, Indonesia
Sabtu, 19-November-2023

Tik... tik... tik...

Sebuah ketikan keyboard memecah keheningan malam, di bawah bintang-bintang yang begitu banyak dan bulan yang bersinar begitu terang nya.

Seorang gadis berusaha keras menyelesaikan sebuah bab cerita yang ia tulis. Dahinya yang mengeluarkan keringat dan tangannya yang bergetar, ditambah mata nya yang mulai berkaca-kaca. Membuat ruangan itu dipenuhi keresahan.

"Aku mohon... sedikit lagi," ucap nya.

Dan sampailah pada akhir bab ia menyelesaikan nya, lalu ia menatap apa yang ia tulis itu. Sedikit kisah tentang pujangga yang membuat nya selalu teringat akan nya.

"Alraf, tinggal beberapa bab lagi."

Sampai suara dering dari handphone gadis itu berdering, yang membuat atensi nya teralihkan.

Ia mengangkat nya.

__________________

"Ya? Kenapa Mey?"

"Lo ngapain nih? Gue gabut nih,
pacar gue ngilang gitu aja"

"Ohh ya? Aku lanjutin nulis
cerita ini,"

"APA?! Gila lo! Udah gue bilang
lupain laki-laki itu ege!!"

"Gak bisa Meyra, menurut ku
dia cocok jadi inspirasi ku."

"hmm, emang lo nulis bab ke berapa?"

"Malam perpisahan sekolah, "

"Ta, lo itu tau gak sih?
itu sama aja lo nekan perasaan lo."

"Terus gue harus apa?
Salah satu anggota tubuh nya
di gue Mey,"

"Tapi, apa lo gak niat ngelupain dia?
Alvias pasti bahagia disana."

"...."

"Ta, gue ma-"

"Udah dulu ya Mey, gue mau
istirahat. Bye Meyra cantik."

_____________________

Telepon itu di tutup sepihak oleh gadis itu, gadis yang dulunya periang dengan senyuman nya yang indah. Kini menjadi gadis yang murung dan jarang sekali tersenyum.

Dialah Berlina Aretta Sovia, gadis yang ditinggalkan laki-laki tulus karena keegoisan nya sendiri. Yang berakhir mulai dari ia lulus SMA.

Sekarang ia akan menuangkan semua kekuatan memori cinta nya dalam tinta tak berujung ini. Menjadikan dia melegenda dalam kisah ini.

Tentangnya sang pujangga "Alvias Rafshand Erlangga"

*****************

Love Escape

Malam Perpisahan Sekolah
Jum'at, 16-Juni-2021;/ 20:17

|
|
Mobil putih milik Alvias berhenti di gerbang dekat rumah Aretta. Cowok tidak langsung masuk, ia tertunduk menatap nanar tiket pesawat di tangannya. Matanya memerah, ia memejamkan matanya sesaat lalu menghela nafas kasar.