: CHAPTER_02

76 16 10
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TANDAI TYPO PRENN⚠️

••••

"APA? DARA KECELAKAAN?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"APA? DARA KECELAKAAN?!"

Tubuh Damian langsung menegang mendengar nama Dara yang terlontar. Dia langsung berdiri dan mendekati Ethan.

"Baiklah. Kau tetap di sana. Aku dan Pak Damian akan segera menyusul." Ethan mematikan sambungan teleponnya.

"Ethan, apa yang terjadi? Dara kecelakaan?" desak Damian meminta penjelasan lebih lanjut.

"Nanti kujelaskan rinciannya. Lebih baik sekarang kau pergi ke rumah sakit Victory. Dara di bawa kesana. Aku akan menyusul setelah menyelesaikan sesuatu dulu."

Damian mengangguk. Dengan langkah lebar dia keluar dari ruangannya. Mempercepat langkahnya dengan berlari menuju bassemant. Raut wajahnya terlihat begitu panik dan pias. Inilah yang selalu Damian takutkan dan tidak inginkan. Keselamatan Dara adalah hal utama baginya. Apalagi hal ini terjadi di saat mereka masih bertengkar. Damian semakin menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada Dara.

Mobil Damian melaju dengan kecepatan lumayan tinggi di jalanan. Pikirannya saat ini benar-benar hanya tertuju pada Dara. Bagaimana keadaannya? Apakah Dara baik-baik saja?

Damian tetap mencoba menenangkan diri dari pikiran negatif yang mulai menggerogoti kepalanya. Damian berusaha untuk tidak percaya spekulasi apapun sebelum dia benar-benar melihat keadaan Dara dengan kedua matanya sendiri.

Beberapa menit diperjalanan, Damian sampai di rumah sakit Victory. Rumah sakit besar milik salah satu perusahaan ternama yaitu Victory Group, milik keluarga Sky Lawrence. Setelah memberhentikan mobilnya di parkiran rumah sakit, dengan terburu-buru Damian berlari masuk ke dalam gedung. Dia langsung menuju meja resepsionis.

"Sandara Anggita Atmajaya. Wanita yang terlibat kecelakaan baru-baru ini."

"Pasien berada di UGD."

Damian memutar langkah menuju UGD. Napasnya terengah-engah saat matanya menangkap sosok Dara yang terbaring di salah satu kasur. Kaki Damian terasa lemas dan tidak mampu untuk bergerak. Namun, dia tetap memaksakan untuk mendekat. Debaran di dadanya semakin berpacu cepat ketika melihat kepala Dara yang diperban. Damian membungkukkan badan, perlahan mengelus rambut Dara yang menutupi wajahnya.

"Permisi, apa Anda wali pasien?"

Damian menoleh pada Dokter perempuan yang barusan bertanya.

"Nama saya Gisel, Dokter yang mengobati pasien."

Damian langsung menghadapnya sepenuhnya. "Bagaimana keadaannya, Dokter?"

"Lukanya tidak terlalu parah. Bagian kepalanya terluka karena benturan ke setir mobil. Tadi sudah dilakukan pemeriksaan X-ray dan tidak ada sesuatu yang fatal di kepalanya."

Forever YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang