Two

4 1 0
                                    

Belum ada satu bulan
Ku yakin masih ada sisa wangiku di bajumu
Namun, kau tampak baik saja
Bahkan senyummu lebih lepas
Sedang aku di sini hampir gila

"BISA GAA SIH LO STOP DENGER LAGU INI MUAK BANGET GUA BANGSAT." teriak kesal Elea karena ia benar benar kesal dengan Nebula yang terus memutar lagu ini ntah sudah ke 10 kali.

"diem deh lo, harusnya tuh lo ngertiin keadaan gua gimana, lo ga ngerasain jadi gua gimana." keluh Nebula sambil memandang sinis Elea.

"iyalah karna gua milih cowonya bener ga kaya lo!" tak mau kalah Elea, Nebula yang mendengarkannya kesal "kalau bener dia gabakal morotin lo tapi ini? udahlah sama sama dapet cowo ga bener gausa segala bilangin gua gitu."

Caca dan Nayna yang mendengarkan pertengkaran mereka berdua langsung menghela nafas, ini bukan sekali dua kali m ereka beradu mulut.

Saat di lampu merah tepat di sebelah Nayna yang sedang menyetir mobil Nebula melihat sepasang remaja laki laki dan perempuan di motor dengan penuh canda tawa.

lagi lagi air matanya berjatuhan, menyadari diamnya Nebula, seluruh sahabatnya mengikuti arah pandangnya seketika mata mereka melotot karena terkejut.

dengan cepat Nayna membuka jendela mobil "aduh keknya ada yang seneng banget tuh ketawa padahal mah cowo hasil ngerebut, bibit bibit pelakor tuh gini yaa ga tau diri." sindir Nayna sambil memandang sinis kedua remaja yang kini menoleh kearah mobil mereka.

tatapan Nebula langsung bertemu dengan laki laki itu, sungguh Nebula kangen sekali ingin rasanya Nebula memeluk sosok itu kembali.

"lo!! enak banget bilang gua pelakor!!"kesal perempuan itu sambil menatap Nayna dengan tatapan marah.

"nyatanya kan kaya gitu? lo emang pelakor mau aja lagi dijadiin selingkuhan, R E N D A H A N lo gaada apa apanya sama sahabat gua bagaikan tai sama bidadari." sindir Caca.

"udah guys ini ditengah jalan jangan ribut ga enak diliat sama orang orang, lagian dia ga sepenting itu buat diributin c'mon guys dia ga setara sama kita." ucap Nebula menatap Selena dengan tatapan merendahkan.

Tak lama lampu berubah menjadi warna hijau dengan cepat Nayna langsung melajukannya.

Sedangkan dilain tempat

"Atalla aku kesel banget sama mereka, kok kamu ga belain aku sih? jahat banget kamu." kesalnya sambil memukul laki laki tersebut.

"lo bisa diem ga? atau gua turunin di jalan." datar laki laki itu yang tak lain Atalla.

dengus Selena "aku ga terima ya dikatain pelakor sama temen temennya Nebula, lagian juga aku ga ngerasa ngerebut kamu tuh kamunya juga mau aja."

"gausah buat asumsi gua mau sama lo, gua sama lo karena kepaksa mending lo sekarang diem atau gua beneran turunin lo dijalan." dengan cemberut Selena pun diam 'liat aja lo Nebula' dalam hati Selena dengan hati penuh akan kemarahan.

***

"huh pedes banget keknya salah gua pesen level 5." ucap Nayna sambil mengipasi wajahnya.

"kek gua sama Elea dong level 0." ujar Nebula sambil menepuk dadanya dengan senyum bangga

"najong apa apaan itu gaa pedes." ucap Caca sambil menempeleng Nebula dan langsung ditatap tajam.

"gua kangen Ala rasanya tadi gua pengen peluk dia." ucap Nebula secara tiba tiba dengan lesu.

"LO-" ucapan Elea terpotong oleh Nayna "gapapa emang sekarang lagi masanya lo bakal sedih galau gamon, itu wajar hubungan kalian berdua juga ga cuma sebentar tapi lama cuma nanti lo bakal kebiasa kok untuk ga mikirin dia lagi lo bakal cape, mending lo sibukin diri aja."

"gua denger denger nanti sekolah bakal adain event, lo bisa daftar jadi panitianya biar ada kesibukkan." saran Caca sambil menyantap seblaknya.

"apa gua chat dia aja kali yaa." mendengar itu ketiga sahabatnya langsung menatap Nebula dengan tatapan tajam

"JANGAN GILA LO." teriak mereka bertiga, Nebula langsung melotot karena terkejut sekaligus malu karena tatapan pengunjung kearah mereka berempat.

"guyss inget tempat, jangan teriak anjing." ucap Nebula membuat mereka bertiga sadar dan reflek menutup mulut mereka.

"gimana cara biar gua bisa daftar dan dapet info info panitia event sekolah?" tanya Nebula menatap Caca

sedangkan Caca hanya mengedikan bahu membuat Nebula rasanya ingin menjambak rambut Caca detik itu juga tapi mengingat mereka lagi ditempat umum dia jadi mengurungkan niatnya.

"Coba lo tanya Kenan setau gua dia juga ikut." saran Elea, Nebula tampak menimbang nimbangkan itu lalu mengangguk "besok deh gua tanya langsung anaknya."

***

Nebula temenung di balkon kamarnya, sambil menopang dagunya, saat ini perutnya tiba tiba terasa lapar karena seharian ia belum makan nasi.

pikirannya berkecamuk.

"gua keluar ajalah ke minimarket, kayaknya harus beli es krim sama cokelat." gumam Nebula sambil berjalan memasuki kamar bercat baby blue nya.

Nebula hanya mengenakan hoodie oversize dan celana pendek yang tenggelam dalam hoodienya, saat sampai diruang keluarga dia menatap Mama dan Papanya yang sedang menonton tv "Ma Pa aku ke minimarket depan yaa mau beli cemilan." Izinnya

"minta temenin abangmu sana ga baik cewe keluar malem bahaya." khawatir sang Mama dijawab gelengan oleh Nebula "gausah cuma ke depan komplek doang kok, aman Ma udah ah keburu malem."

selama perjalanan menuju minimarket kebtulan jalanan masih ramai karena belum terlalu malam jadi tidak membuat Nebula merasa takut.

cling...

"selamat datang selamat berbelanja." ucap sang kasir dijawab senyuman oleh Nebula.

tanpa Nebula sadari, sedari tadi Nebula sampai di minimarket ada sosok yang mengawasinya dengan tatapan tajam.

srek

kaget melihat ada yang menarik tangannya, tatapannya langsung menatap wajah yang menariknya "lepasin gua, lo ngapain narik tangan gua kaya gini." emosinya karena sedang asik asik memilih Es krim tiba tiba tangannya ditarik keluar minimarket.

"gua pengen beli es krim, lepasin tangan lo sialan!" bentak Nebula.

Pemuda didepannya berhenti "ngapain keluar malem malem pake baju kaya gitu."

"lo gaada hak buat ngatur gua, mau gua pake baju apa kek mau telanjang kek gaada hak." mendengar ucapan perempuan itu pemuda tersebut langsung mengeraskan rahangnya dan menatap Nebula.

sungguh tatapan yang sangat ingin Nebula hindari, saat akan membuang buka tiba tiba rahangnya ditahan oleh pemuda itu "SAKIT! APA APAAN SIH LO MINGGIR GAA?! atau gua teriak."

"teriak aja kalau berani." tantang pemuda itu sambil menatap remeh Nebula.

"TOL-" mulut Nebula dibekap dengan tangan pemuda itu "ikut aku."

apa apaan ini pikir Nebula, bisa bisanya ia terjebak didalam mobil dengan MANTAN KEKASIHNYA sungguh tak pernah terbayangkan

"mau lo apa sih La? kurang puas selama ini nyakitin gua? giliran udah putus lo malah samperin gua kaya gini." kesal sekali rasanya ingin mencabik cabik wajah pemuda didepannya yang sayangnya tampan itu.

tadi sih Nebula kangen dengan pemuda didepannya tapi lama lama jika seperti ini ia kesal camkan itu KESAL.








haiii, up lagi gimana nih sama part inii?? jangan lupa vote sama komen yaa

ELEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang