Entah sudah berapa banyak tisu yang ku habiskan, sungguh aku lelah menangis tapi sialnya air mata ini tidak mau berhenti."INI KENAPAA GAMAU BERHENTI SIH AIR MATANYA, ngapain juga gua nangisin bajingan sialan yang udah selingkuhin gua." beda di mulut beda juga di hati.
jujur saja hatinya sangat sakit udah di putusin di selingkuhin lagi, huhu gini banget nasibnya:(
kring kring
'ELEA' nama yang tertera di ponsel
"HUAA ELEA GUA DIPUTUSIN ANJIR." Jeritku dengan isakan tangis yang makin kencang.
"huh tolol sih lo udah gua bilangin berapa kali tuh cowo ga bener masih aja dilanjutin makan noh sekarang diputusin, tapi emang bajingan banget sih tuh cowo selingkuhin lo."
" TUHKAN BUKANNYA NENANGIN MALAH KENA OMEL, temen macem apa lo gitu."
"resiko beda sekolah sih udahlah jangan nangisin tuh cowo besok kita pulang sekolah have fun aja sekarang lo tidur."
"gabisa, gua sedih banget anjir bisa bisanya gua diputusin kurang apa sih gua sampe dia milih cewe itu."
"lo gaada kurangnya si Atalla aja noh matanya buta lebih milih tuh cewe yang gaada apa apanya sama lo, mending lo cari cogan aja sana disekolah kita kan banyak."
"dasar gila, gua baru berapa jam putus lo nyuruh gua cari cowo baru mikir dongg!!!"
"udah ah gua mau sleepcall sama cowo gua, sana tidur awas lo nangisin cowo bajingan itu."
tuttt
Sekarang rasanya kesal sekali dengan respon sahabatnya itu "huh awas aja besok disekolah gua jambak lu elea" gumamku sambil menatap ponsel dengan kesal.
Mataku beralih pada kontak yang masih ku sematkan di whatsapp, menarik nafas dengan dalam seolah dihatinya masih ada yang mengganjal.
setahun menjalani hubungan banyak suka duka yang ia hadapi, sungguh satu tahun bukan waktu sebentar.
tanganku dengan lincah membukan instagram dan dengan lincah mengetik sebuah nama, ketemu akun tersebut lalu ku melihat isi akun tersebut.
dia, perempuan itu sungguh aku membencinya liat saja apa yang akan aku lakukan, dia harus merasakan apa yang aku rasakan.
"huh sudah jam 11 malam saja, harus tidur kalau ga besok telat bisa mampus gua." dengan buru buru aku langsung meletakkan ponsel ku di nakas dan segera pergi tidur.
****
"ADEK BANGUN SEKOLAH." teriakan yang menggelegar membuat tidur Nebula terusik, dengan perlahan membuka mata cantiknya sambil menguap
"IYAA MAA." tak ingin membuat sang mama kembali berteriak dengan cepat Nebula langsung bersiap siap mandi.
tak lama selesai mandi ia langsung duduk di meja riasnya sambil menatap wajahnya yang sembab "muka gua cantik gini masih aja diselingkuhin nasib nasib." langsung dia menggunakan skincare dan makeup tipis untuk menutupi wajah sembabnya.
"pagii" dengan lemas Nebula mengucapkan kata itu sambil berjalan menuju meja makan yang disana sudah ada mama, papa dan abangnya.
"lemes banget sih lo, kaya belum makan setahun." ujar Abangnya, Nebula yang mendengar itu lantas memutar bola mata malasnya.
"bacot banget sih bang."
"hush kamu tuh ga sopan sama abang, abang lebih tua dari kamu loh Nebula." marah mamanya yang dijawab deheman saja sama Nebula.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI
Teen FictionElegi yang berarti Kesedihan Nebula harus menghadapi sebuah pilihan yang menurutnya sangat berat, sungguh sial sekali hidupnya harus seperti ini. Di satu sisi Nebula ingin kembali namun ia tak ingin merasakan sakit itu berkali kali. "Aku gamau janga...