hai everyone!
wp kuromi is here!
Chapter 2 : Kantin"So, Elysium High School ini mempunyai beberapa gedung terpisah untuk setiap angkatannya, Emer."
"Dan untuk fasilitas, Elysium ga bisa di ragukan lagi. Semuanya sempurna dan lengkap, apalagi sekolah ini udah masuk ke dalam jajaran sekolah internasional, 'kan?"
Emer menganggukkan kepalanya pertanda setuju dengan apa yang di katakan sahabat barunya itu, Athalia Putri Soreen.
Gadis cantik bersurai coklat itu hanya menjelaskan kepada Emer melalui peta yang terbentang besar di salah satu mading.
Lagipula, gila saja Thalia harus membawa Emer untuk berkeliling ke semua gedung angkatan yang ada, daripada berkeliling lebih baik dirinya menjelaskan kepada Emer melalui peta yang ada.
Thalia menatap benda yang melingkari pergelangan tangannya dengan santai, lalu beralih tatap menatap Emer yang sedang menatap sekeliling.
"Kita ke kantin, Emer?" tanya Thalia yang di balas anggukan kecil oleh Emer.
Mereka berjalan beriringan menuju kantin Elysium dengan sesekali berbincang.
Thalia sedikit mendongak menatap ke arah Emer yang ada di sebelahnya, Emer balas menatap Thalia dengan senyum kecilnya.
"Kenapa? Ada yang mau kamu tanyain, Thalia?" Thalia sedikit berdehem mendengar suara Emer yang menyapa gendang telinganya, di tambah juga dengan senyum dan aroma strawberry yang sangat menguar dengan jelasnya. 'Ini sungguh memabukkan,' batin Thalia.
"Maaf kalo aku terkesan ga sopan untuk nanya hal ini."
"Hum?"
"Apa alasan kamu pindah dari Wisteria High School ke sini, ke Elysium?" Emer tertawa kecil mendengar pertanyaan kecil yang di layangkan Thalia kepadanya.
Beberapa detik Thalia terpesona mendengar suara tawa Emer yang terkesan manis, tidak hanya Thalia, tapi juga beberapa murid yang kebetulan sedang berjalan menuju kantin seperti mereka.
Selang beberapa detik, Emer berbicara dengan ekspresi geli yang kentara di wajahnya. "Aku kira kamu mau tanyain apa tadi, Tha."
Langkah kaki keduanya membawa tubuh mereka melewati pintu kantin, hingga terlihat bahwa meja-meja dan kursi-kursi sudah hampir terisi penuh. Tapi ada beberapa meja dan kursi yang masih kosong, dan letaknya pun seolah di asing 'kan, yaitu di pojok belakang.
Abai. Sambil terus berjalan santai mencari tempat kosong dan mengabaikan sekitar yang sibuk membicarakan mereka berdua, Emer berbicara guna menjawab pertanyaan dari Thalia.
"Sebenernya, ga ada alasan khusus aku pindah ke Elysium." Emer memberi sedikit jeda ucapannya untuk membalas sapaan berupa senyum kepada gadis cantik yang sepertinya seangkatan dengannya.
"Aku pindah karena ngerasa bosen aja di Wisteria, juga sekalian mau nemenin Grandpa yang cuma berdua sama kakak di Indonesia."
Thalia menganggukkan kepalanya pertanda mengerti alasan kepindahan Emer ke Elysium. Sebenarnya tidak ada ruginya juga pindah Elysium High School, sekolah ini sama unggul nya dengan Wisteria, karena sama-sama berbasis internasional.
Merasa tidak melihat satupun tempat kosong, mereka memberhentikan langkah keduanya di pertengahan kantin.
"Sepertinya ga ada tempat kosong, Emer. Apa kita pesan makanan, terus makan di kelas aja?" tanya Thalia kepada Emer yang sepertinya merasa kurang nyaman karena di perhatikan banyak murid.
Emer menatap sekeliling. 'Sekolah ini sama saja seperti Wisteria,' batinnya.
Sesaat Emer akan menjawab, suara melengking terlebih dahulu memanggil Thalia dengan hebohnya.
"THA! SINI AJA. SEKALIAN AJAK TEMEN CANTIK, LO!"
Sungguh, Thalia merasa malu mendengar teriakkan dari sahabat Anabel nya satu itu.
Menoleh canggung kepada Emer yang memasang raut bingung di wajahnya, Thalia merasa lucu melihatnya.
"Emer, kita gabung sama mereka aja gimana?"
------DULCES------
Manik coklat madu Emer menatap bingung kedua gadis cantik yang duduk di hadapannya dan Thalia, kenapa keduanya menatap dirinya dengan pandangan memuja? Menolehkan kepalanya ke samping, dan .... Ternyata sama saja, Thalia juga ikut-ikutan menatap dirinya dengan pandangan memuja.
Emer beralih menatap sekitar yang juga sama saja terciduk mencuri-curi pandang ke arahnya, dirinya terkekeh kecil melihatnya. 'Mereka sama saja dengan murid Wisteria,' batinnya.
"Kalian ... kenapa natap aku kayak gitu? Dan lagi, kenapa kalian tidak memakan makanan milik kalian?" tanya Emer
Ketiganya terkekeh lucu karena merasa gemas akan bahasa Indonesia Emer yang terkesan masih kaku.
Gadis cantik bersurai baby blue yang duduk di hadapan Emer dengan semangat berkata, "Kamu lucu banget! Tapi lebih dominan cantik dan anggun sih. Mana bahasa Indonesianya masih kaku, kiyowo banget anjir." ungkapkan dengan rasa antusias yang besar, tidak lupa dengan tangannya yang turut menggebrak meja dengan kuat menahan rasa gemas nya.
Brak
-------DULCES-------
jangan lupa untuk vote dan komen sebanyak-banyaknya ya
sampai jumpa di chapter selanjutnya ya
Tertanda
Sabtu, 26 Oktober 2024
wp kuromi
KAMU SEDANG MEMBACA
DULCES
Teen FictionDulces dalam bahasa Spanyol memiliki arti "Manisan" sama halnya dengan gadis cantik bersurai blonde yang memiliki wangi khas buah Strawberry yaitu, Xiana Emerlyn Delancy. Obsesi besar telah tercipta dari para pria yang ada di sekitar Xiana! "I love...