"Arion, mau kuenya gak nih?"
"Katanya tadi mau dihabisin, mbak"
"Hehe... kalorinya..." Arina menggaruk pipinya pelan dengan jari telunjuknya.
Melihat itu, Arion geleng kepala, dia sudah terbiasa dengan sikap plin-plan kakaknya itu. Arion melihat kakaknya yang melenggang masuk kedalam kamarnya, dia heran toh kakaknya punya badan yang bisa dia bilang kurus di matanya tapi kenapa masih saja memusingkan soal kalori? Terlebih bukan hanya kakaknya saja tapi banyak teman perempuannya juga memikirkan hal itu.
Padahal kalau ingin ya tinggal makan saja, kenapa harus ditahan-tahan? Memangnya menyenangkan menyiksa diri?
Arion menaruh potongan kue yang tersisa dipiring kecil dan dia bawa ke kamarnya untuk menemaninya menonton film. Setelah film itu selesai, dia mengambil smartphone yang dia charger sebelumnya. Dia melepas kabelnya dan berbaring diatas kasur.
Dia membuka group chat WhatsApp kelasnya, keningnya berkedut melihat tugas yang dikrim oleh ketua kelasnya.
"Kenapa malah ngasih tugas sih" Arion cemberut.
"Ini orang gak mengerti banget artinya hari libur!"
Arion teringat kembali wajah ketua kelasnya itu, Reifan Putra. Reifan selalu ramah dan murah senyum, tapi di mata Arion tidak seperti itu. Hanya karena wajahnya yang tampan saja, padahal daripada ramah pria itu hanya menjawab semua yang ditanyakan seadanya dan senyumnya juga tidak terkesan hidup dan tulus. Arion sangat benci orang yang seperti itu.
Arion beranjak dari kasurnya dan duduk dikursi depan meja belajarnya, dia membuka buku tugas IPSnya dan mencari materi di internet untuk dirangkum ke buku tugas itu.
Empat puluh menit waktu yang Arion habiskan untuk merangkumnya, dia mengurut tangannya yang keram. Dalam hati dia menggerutu, moodnya menjadi hilang. Sebenarnya, Arion bukannya tidak suka belajar hanya saja dia benci yang namanya tugas dan pr.
Arion merebahkan dirinya kembali keatas kasur.
—keesokan harinya—
Arion mengelap keringan di keningnya, diapun mendongak menatap matahari pagi yang panasnya menyengat, dia melemparkan pandangan kearah Kepala Sekolah yang tengah berpidato cukup panjang. Arion menghela nafas.
"Kapan sih si Bapak berhenti ngomong?" gumam Arion dengan bibir yang cemberut.
Seseorang yang berdiri di sampingnya mendengar gumamannya dengan jelas. Pria itu menoleh, dia bisa melihat jelas keringat yang mengalir ke pipi dan jatuh dari dagu Arion. Pria itu menelan ludah, tatapannya tepat berhenti di bibir ranum Arion. Pria itu langsung tersadarkan dan memalingkan wajah.
'Aku pura-pura pingsan aja gak sih?' batin Arion.
Arion menghela nafas entah kesekian kalinya dan akhirnya pidato yang panjang itu berakhir, Arion langsung melesat kembali ke kelasnya tidak memperdulikan apapun lagi.
"Udah di kelas aja lu" Rayyan mendudukkan dengan kasar panatnya di kursinya, dia mengambil air mineral yang dia beli sebelumnya di warung depan gerbang sekolah.
Arion menoleh, dia mengambill tissue dan memberinya ke Rayyan. Rayyan melihhat tissue itu sesaat kemudian mengambilnya.
"Lu perhatian banget sama hal perintilan macam gini" Rayyan menyeka keringat di wajahnya dengan tissue.
Arion mengangkat pundaknya singkat, "Mau cowok mau cewek gak masalah juga kan kalau bersih? aku bukan kamu yang jorok, upil aja dimakan!"
Mendengar itu Rayyan cemberut, "Yeu gak usah dibahas juga, namanyakan penasaran. Eh by the way, tugas kemarin udah?"
"Udah lah, emangnya kamu. Pasti belum, kan?"
"Ish, kenapa lu kerjain sih? Kan gue gak ada teman semisal dihukum. Tapi lu nemu aja ya tuh materi, gua ngubek-ngubek Google gak nemu njir"
"Kamu kan punya otak cuman dipake buat gombalin cewek aja kalau gak ya main, mau ngarepin apa coba?"
Mendengar itu, Reifan yang sedari tadi mendengarkanpun terkekeh, "Bukannya cewek pada caper eh malah jijik"
Rayyan menoleh, "Lu ngikut aja sih, lagian elu! Ngapa elu malah ngasih tugas di hari minggu sih? Gak tau ya hari minggu itu tuh hari gue rebahan apa? Mana tugasnya susah lagi" gerutunya.
Sementara Arion mengangguki semua ucapan Rayyan, Rayyan benar, hari minggu adalah hari bersantai lah ini malah dikasih tugas, memang tidak peka sama sekali!
Reifan melirik Arion, Arion yang merasakan tatapan Reifan pun menoleh dan mata mereka bertemu. Arion tidak memalingkan muka atau menghindar tatap.
Reifan mengulurkan tangannya, "Kumpulin tugasnya"
Rayyan sontak ternganga, "Buju gile! Serius lu heh! Ahh, gua kaga ngerjain Rei!"
Reifan mendelik, "Bu Desi gak masuk hari ini makanya dia kasih tugas dihari minggu, jadi lu pada bisa leyeh-leyeh sehabis upacara senin. Kalau gak lu kerjain, ya itu salahnya elu. Jadi sekarang lu kerjain tuh sebelum bel nanti pokoknya harus selesai!"
"Sumpah?"
"Weeh, untung gue ngerjain, hahaha! Semangat dah buat lu pada yang gak ngerjain"
"Rei, ini punya gue taruh dimana?"
"Meja guru, buat lu pada yang belum ngerjain, kerjain sekarang pokoknya bel nanti harus dikumpul mau selesai atau belum" ucap Reifan.
Murid yang memang sudah mengerjakan langsung kegirangan, berbeda dengan mereka yang belum.
Reifan membantin, 'Makanya disuruh jangan ngeyel, susah sendiri kan'. Reifan melirik kembali Arion.
"Kenapa?"
"Oh... gak" Arion sedikti tersentak, kemudian dia menggeleng.
Reifan tidak memperdulikannya dan duduk di kurisnya. Dia mengeluarkan smartphone dari tasnya dan memilih untuk menonton music live di Youtube. Disela-sela kegiatannya, ekor matanya menangkap pergerakan dari orang yang tidak jauh darinya. Arion mengumpulkan buku tugasnya ke meja guru dan kembali duduk di kursinya.
Reifan menghela nafas dengan pelan, dia mengurut keningnya sambil menyandarkan punggungnya ke kursi, "Kapan pekanya..." gumamnya.
*-...-...*
Note:
Halo halo... ( ╹▽╹ )
Apa kabar kalian?
Cerita baru nih hehe... btw ini tidak termasuk series BL-S ya jadi chapternya akan lebih panjang. Akhir-akhir ini aku banyak baca cerita yang berat-berat, agak pusing juga dan banyak banget ide cerita dalam kepalaku yang sejujurnya aku merasa kemampuanku masih belum cukup untuk cerita yang kayak gitu (´;ω;`)
Jadi aku ingin lebih lebih bersantai.
Untuk cerita tipe ini sendiri sebenarnya klise banget haha... tapi aku juga penikmat cerita santai dengan alur yang menyenangkan. Gak telalu membuat emosi tapi bikin kesel dan greget juga... bikin ketawa dan selalu nyengir...
Aku berharap kalian suka dengan cerita ini dan updatenya sendiri gak nentu, mungin kalau lagi kepengen nulis. Jangan lupa tinggalkan jejak dengan berkomentar dan vote★
Terima kasih... (。・ω・。)ノ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
(ORIGINAL)For The Love Arion
RandomHanyalah cerita antara sepasang remaja. Arion yang cuek dan tidak peka, dan Reifan sang ketua kelas tampan yang disebut pria rubah oleh Arion.