"Kita hanya membimbing dan mendampingi mereka, karena mereka adalah bagian dari kita, bukan sekadar generasi berikutnya."
~ Grizella Axlyhappy reading
ஓ๑๑ஓ
Malam hari yang tenang dibawah sinar rembulan? itu hal yang dinanti nanti kan keluaga ini. Tiada kata malam yang tenang selalu saja ada keributan dirumah ini.
Mereka sudah terbiasa mendengar suara keras, barang pecah, ataupun suara lainnya yang tidak enak didengar oleh telinga.
Azrael yang pergi keluar mencari ketenangan, Jea yang duduk dipojok kasur sambil memakai headset dengan volume full agar tidak terdengar suara keributan. Sedangkan nathan, ia yang hanya duduk dibalik pintu sambil mendengar keributan di rumah ini.
Mereka belum tau penyebab pastinya kenapa keluarga mereka bisa terpecah belah begini. Tapi yang pasti mereka tau siapa sumber masalah ini walaupun masih belum pasti apakah dia orangnya atau tidak.
"Kamu itu terlalu memanjakan anak anak tau!" Ucap aditama sang ayah sambil menunjuk kearah Grizella
"Kenapa aku!? ini semua salah kamu!" Balasnya sambil menatap tajam kearah aditama. "kamu selalu sibuk sama pekerjaan sampai tidak memperhatikan anak anak."
"Aku capek kerja dari pagi sampai malam. Kamu pikir gampang tiap hari begini? Pulang kerja yang aku pengen cuma istirahat."
"Aku tahu kamu kerja keras, tapi kamu pikir aku nggak capek juga? Aku dirumah ngurus anak, beresin rumah, semua sendirian. AKU CUMA BUTUH KAMU BANTU SEDIKIT AJA ATAU PALING NGGAK LUANGKAN WAKTU BUAT KITA!" balas Grizella dengan penuh amarah
"Jadi kamu pikir aku nggak berkorban? Semua yang aku lakuin ini buat kita juga. Kalo aku nggak kerja lembur, gimana nanti kebutuhan kita bisa terpenuhi? gimana anak anak mau sekolah?" Ucap Aditama langsung duduk di sofa sambil memijat keningnya. "Aku capek ell, kalau mau debat jangan sekarang pekerjaan aku masih banyak."
Grizella hanya diam sambil melihat tajam kearah Aditama lansung putar badan dan menoleh kebelakang, "Kita hanya membimbing dan mendampingi mereka, karena mereka adalah bagian dari kita, bukan sekadar generasi berikutnya. Jadi kamu jangan terlalu nuntut sama anak anak kalau kamu nggak bisa luangkan waktu untuk kita."
Setelah mengatakan hal itu Grizella langsung pergi menuju kamarnya dengan mata berkaca kaca
Aditama langsung memikirkan apa yang dikatakan Grizella. Sejujurnya perkataan sang istri tidak salah dirinya memang jarang pulang, bisa dikatakan dia pulang ketika semua sudah tertidur ataupun beberapa hari sehari.
"Sejak kapan keluarga harmonis yang kita bangun bersama bisa sehancur ini ell?" ucapnya sambil menatap kosong kearah photo keluarga yang terpampang jelas dihadapan.
Senyum mulai terukir diwajah Aditama saat ia memikirkan betapa hangat suasana rumah dulu, dari kedatangannya yang disambut anak anak, selalu ada makanan hangat dimeja, bercanda tawa bahkan sampai berbagi cerita. Jujur ia sangat kangen sama keluarganya dulu yang begitu harmonis.
︵‿︵୨˚୧ - - - - - ୨˚୧‿︵❁ཻུ۪۪⸙͎‿︵୨˚୧ - - - - - ୨˚୧‿︵‿
Nathan yang sudah tidak mendengar suara keributan disana lantas membuka pintunya dan mengintip keluar. Benar apa yang ia pikirkan, disana sangat amat kacau, sama halnya ketika mamanya datang dan mengatakan bahwa kamarnya mirip seperti kapal pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
rindu dibalik duri
Teen Fictionkeluarga yang harmonis ya? apakah bisa kita membuat harmonis dikelurga ini kembali?