Happy reading‼️
Perlahan sinar matahari mulai memasuki kamar yang di tempati oleh dua orang gadis.
"Emhhh.." lenguh Olla saat mulai merasakan gerah akibat sinar matahari yang langsung mengarah ke tempat tidurnya, terlebih lagi AC di kamarnya sedang mati.
Setelah merenggangkan kedua lengan nya Olla mulai beranjak dari tempat tidur untuk membuka hordeng, matahari pagi yang segar itu juga akhirnya membangunkan satu gadis yang semalam bertamu saat hujan lebat, siapa lagi kalau bukan si sipit Jessi.
"Bangun woi! jangan jadi kebo" ujar Olla sambil menimpuk sahabatnya itu dengan bantal guling miliknya.
"Iya jamet! Ini juga gue bangun" balas Jessi dengan wajah yang cemberut.
"Dih, muka lu jelek amat kampung" kesal Olla saat melihat wajah Jessi yang seperti kanebo kering (tertekuk).
Jessi hanya memutar bola matanya malas dan langsung beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi.
Olla berjalan turun dari tangga bersama Jessi yang mengikutinya dari belakang, di lantai bawah sudah ada Ariel yang sedang memasak sementara Daniel sibuk menonton siaran TV di ruang tamu.
"Loh Jessi datang kapan? Kok Tante ga tau" tanya Ariel saat melihat Jessi ternyata ada di rumah mereka, Jessi tersenyum tipis "Jessi Dateng tadi malam Tante yang jelas Tante sama om udah pada tidur" jelas Jessi sambil menyalami ibu sahabat nya itu.
"Oh gitu"
"Olla bantuin mami potongin sayuran gih" perintah Ariel pada anak perempuannya itu, Olla yang memiliki sifat pemalas mau tak mau harus melakukan perintah Ariel dari pada ia tidak memiliki uang jajan selama seminggu.
Sementara Jessi malah bercengkrama bersama Daniel sambil ikut menonton. selain akrab dengan Olla, Jessi juga sangat akrab dengan Daniel karena jokes mereka yang 11/12 (bapack-bapack) Jessi sudah menganggap Daniel seperti ayahnya sendiri ya karena ia juga tak pernah dekat dengan Gerald, ayahnya.
"Om" panggil Jessi, Daniel langsung menoleh "uy napa Jes?" Sahut Daniel "main tebak tebakan yuk om" ajak Jessi tentu Daniel langsung mengiyakan nya.
Setelah menentukan siapa yang akan mengajukan tebak tebakan dulu dengan cara suit yang menang adalah Jessi, Jessi cukup berpikir keras sampai akhirnya ia mendapatkan tebakan yang menurut nya lucu.
"Sayur sayur apa yang dingin?"
"Apa tuhh"
"Sayur cold, xixixi ngakak abis"
Obrolan garing di antara mereka itu terus berlanjut hingga akhirnya terpaksa selesai karena makanan sudah jadi.
Di meja makan tak banyak perbincangan yang terjadi di antara mereka, sampai Olla membuka suara memecahkan keheningan "hari ini kita jadi kan ke Bali?" Daniel mengangguk lalu menoleh ke arah Jessi "Jessi mau ikut ga? Itung itung healing kan"
Olla memberi isyarat kepada Jessi untuk menerima ajakan itu, Jessi terdiam sejenak nyatanya walaupun sudah sangat dekat dengan keluarga Olla, Jessi masih sering merasa tak enak hati kepada Ariel dan Daniel tapi karena Olla terus menerus memaksa dengan cara menarik narik ujung baju Jessi, akhirnya ia mengiyakan. Tentu saja Olla sangat girang karena tak hanya akan bersenang-senang dengan keluarganya ia juga akan menghabiskan waktu bersama sahabat nya itu.
Setelah makan Jessi memutuskan untuk kembali kerumah miliknya, saat membuka pintu ia langsung disuguhkan dengan pemandangan ruang tengah yang hancur lebur, meja kaca di depan tv pecah, bingkai foto patah, bahkan sebuah pisau masih menancap di layar televisi, Jessi menghela nafasnya pasrah lalu langsung naik kelantai atas kamarnya.
"Maaf ya Jerry tadi malam aku ninggalin kamu" ucap nya melihat Jerry si anjing kecil sedang tertidur di depan pintu, Jessi tak mau menghabiskan waktu ia segera mengambil koper lalu mengemasi beberapa barangnya yang perlu ia bawa untuk beberapa hari menginap di Bali bersama keluarga olla.
Setelah meletakkan makanan anjing di mangkuk milik Jerry, Jessi segera pergi dari rumah itu dengan membawa motornya yang akan ia titip kan di rumah Olla sementara waktu.
Perjalanan ke bandara cukup hening terkadang hanya ada suara pasutri Ariel Daniel yang sibuk bercerita dan sebuah musik klasik yang terputar di speaker mobil, sementara dua bocah dibelakang lebih fokus untuk menatap layar ponsel masing masing.
Jessi mematikan handphone nya sejenak lalu menatap wajah Olla yang masih tertunduk sedang membaca sesuatu, "lla" panggil Jessi, Olla mengangkat alisnya sebelah tanpa menoleh. Jessi memindahkan beberapa barang yang meng halangi jarak mereka lalu semakin mendekat ke arah olla, ia menyenderkan kepalanya di bahu sang sahabat.
Di karenakan bahu Olla yang tak terlalu lebar sedikit kurang nyaman untuk kepala Jessi menyender lama, Jessi memeluk Olla, badan nya hangat untuk Jessi yang selalu merasa kedinginan setiap waktunya.
Olla kini juga ikut mematikan handphone miliknya dan menatap wajah orang yang sedang bersandar di bahu nya saat ini dengan tatapan dalam "muka lu serius banget kenapa sih?" Ujar Jessi saat melihat Olla yang menatap nya begitu "muka gue emang begini." Jawabannya singkat lalu mengalihkan pandangan ke arah jalan.
Jessi sempat terkekeh kecil melihat tingkah gadis yang sudah bersamanya sejak kecil itu.
Tak butuh waktu lama akhirnya Jessi dan keluarga kecil Olla telah sampai di bandara Ariel, Olla dan Jessi sibuk mengangkat beberapa barang di bagasi yang akan mereka bawa. "Sini, biar gue yang bawa" ucap Jessi mengambil tas ransel yang terlihat sangat berat saat di bawa oleh si mungil Olla. Olla tak banyak protes malahan ia merasa sangat bersyukur karena beban di punggungnya menghilang satu.
Saat duduk sambil menunggu pesawat, giliran sekarang Olla yang menyenderkan kepalanya di bahu lebar milik Jessi, rasanya nyaman bahu Jessi sekarang seperti bantal untuk Olla "tumben banget Tanggerang dingin" celetuk Olla lalu memasukan kedua tangan nya kantong Hoodie milik Jessi "numpang ya!" lanjutnya tersenyum berlagak sok manis, Jessi hanya berdehem pasrah.
Saat sedang sibuk menunggu padangan milik Jessi teralihkan ke arah sebuah toko kue lalu ia kembali menoleh ke arah olla "gue mau beli roti." Ucapnya menarik perhatian Olla yang hampir tertidur itu "ikutt!" Ujar Olla dengan begitu semangat seperti anak yang ingin ikut orang tua nya berbelanja, jadi mau tak mau Jessi harus mengajak anak itu yang masih setia menghangatkan tangan nya di kantong Hoodie Jessi.
Selesai membeli kue mereka berdua kembali duduk dengan tenang, dan untungnya tak lama pesawat yang akan memiliki rute Tangerang menuju Bali itu akhirnya sampai juga di bandara Tangerang.
Kini Olla dan Jessi juga sudah sampai ketempat duduk mereka yang memiliki posisi Olla di tengah sementara Jessi di dekan jendela ntah siapa yang akan menduduki satu kursi di samping Olla yang penting hari ini mereka akan ke daerah yang memiliki sangat banyak turis ntah dari dalam atau luar negri, tak lain tak bukan adalah Bali.
TBC!
Hai gwehj kembali lagieh😏😏 pada kangen ga sih? Maaf yah lama banget ga update nya wajarlah kan saya manusia bukan nabi boiii wkwk
Dah ah segini aja yah mohon kritik dan saran nya untuk author pemula inii🤓
— jangan lupa vote‼️
IZIN MENGHILANG LAGI
