“Segala sesuatu menghasilkan timbal balik.”
•
•
•
•
•Sudah jelas ada yang gak beres, pikir Mattias kala mendapati seseorang yang mengaku sebagai dewa yang bersamanya selama beberapa minggu terakhir. Sambil mengaitkan sandal jepit yang tadi dia dapat diantara bahu dan ketiak, cowok itu memasukkan kembali peralatan makan yang tersebar di atas permukaan meja makan.
"So?" Sejauh ini makanan maupun obat dia nggak punya pantangan, tapi soal makanan di emang pilih-pilih.
Di alam yang terang benderang, dengan angin sepoi-sepoi dan aroma segar pohon buah-buahan, Mattias duduk santai sambil makan alpukat yang baru aja dikasih sama dewa di depannya. Dewanya? Ah, kayaknya dia nggak tahu nama aslinya siapa—tapi yang jelas, wajahnya kayak perpaduan antara paman baik hati dan guru killer.
“Jadi … lu serius, nih? Raga gue … uh, udah nggak ada di dunia sana?” Mattias cubit alpukat itu lagi, tatapannya malas tapi ada sedikit penasaran di matanya.
Dewa itu cuma ketawa kecil, kayak lagi nonton drama komedi. “Yep. Technically, kamu masih hidup, cuma ... ya, tubuh kamu tuh udah rusak. Nah, itu kenapa kamu kesini, lebih tepatnya, terlempar kesini.” Dewanya angkat bahu, santai banget sumpah!
Mattias ngangguk sambil ngunyah, nggak ada rasa panik di matanya sama sekali. “Okay, sounds fair. Terus … ada rencana apa buat gue? Dipulangin, diperbaiki, atau gimana, nih?”
Dewa itu nyengir, matanya berkilat, “Sebenarnya, kami tidak dapat memperbaiki tubuh yang telah rusak, jadi kami akan menawarkan kamu kesempatan baru.” Dia menjentikkan jarinya, dan mendadak muncul gambaran dunia lain, kota-kota megah dengan bangunan-bangunan tinggi, mobil-mobil keren, dan teknologi canggih yang nggak pernah Mattias bayangkan. “Ini dunia baru yang udah siap buat kamu. Bisa dibilang lebih modern daripada dunia lama kamu—tepatnya, terbilang agak lebih maju!”
Mattias ngelirik ke arah gambaran itu, sedikit kaget tapi excited juga. “Gila ... Itu dunia masa depan, kan?” Matanya berkilauan, kayak bocah dapet mainan baru.
“Hmm, bisa dibilang begitu. Tapi, ingat, tiap dunia punya tantangannya sendiri,” jawab dewa itu sambil melipat tangan di dadanya. “Di sana, kamu nggak bakal langsung jadi pangeran atau punya status spesial kayak di dunia lama kamu. Kamu mulai dari nol, kayak orang biasa, dan harus ngebangun hidup kamu lagi.”
Mattias cuma ketawa kecil, tanpa beban. “Sounds like a challenge, and I like that. Jadi, gue bakal ke sana terus gimana? Ada spesifik misi yang harus gue lakuin, atau bebas aja gitu?”
Dewa itu menggeleng pelan, “Nope, nggak ada misi khusus. Cuma ada satu aturan aja, jangan sampai ketahuan asal-muasal kamu dari dunia lain. Di sana, kamu cuma manusia biasa. Gampang, kan?”
"So inggris Lo dewa! untung Lo bikin gua untung, bukan rugi kek kemarin-kemarin." Mattias ngangguk mantap. “Deal! Eh, kapan gue berangkat?” Dia udah nggak sabar lagi buat masuk ke dunia baru itu.
Dewa itu tertawa lagi, senang liat Mattias semangat. “Sabar dulu, anak muda. Sebentar lagi. Enjoy dulu alpukatmu. Setelah ini, gue bakal teleport kamu langsung. Jadi… selamat bersenang-senang di dunia baru!”
Mattias ngasih jempol sambil ngambil gigitan terakhir dari alpukatnya, nggak nyangka petualangannya baru aja dimulai. “See you later, Dewa! Wish me luck!”
•
•
•
"𝕿һᥱ 𝖿ᥱᥱᥣіᥒg ᥆𝖿 ᥣ᥆᥎ᥱ ᥲᥒძ ᥆ᑲsᥱssі᥆ᥒ ᥕіᥣᥣ ᥒ᥆𝗍 ძіsᥲ⍴⍴ᥱᥲr. 𝕿һᥱ ძᥲrkᥒᥱss ᥆𝖿 𝗍һᥱ ᥒіgһ𝗍 ᥕіᥣᥣ sᥣ᥆ᥕᥣᥡ ძіsᥲ⍴⍴ᥱᥲr, rᥱ⍴ᥣᥲᥴᥱძ ᑲᥡ 𝗍һᥱ ᥣіgһ𝗍 ᥆𝖿 ძᥲᥡ, ᥲs ᥕіᥣᥣ 𝕸ᥲ𝗍𝗍іᥲs' ᥒᥱᥕ ᥣі𝖿ᥱ."
•
•
•Desas-desus tentang penyerangan yang terjadi pada Mathias di beberapa wilayah kerajaan sudah mulai santer terdengar, memang belum sampai Bahamera. Tempat adik-adik lain Mattias kini menetap.
Banyak orang di kekaisaran yang mulai meninggalkan negri ini karena ketakutan, mereka mendengar para pangeran menjadi tirani dan mengorbankan rakyatnya. Desas-desus tentang para kanibal dan penyihir gelap sebentar lagi akan menguasai kerajaan telah menjadi pasokan utama ketakutan para rakyat hingga berakhir mengungsi ke negri sebrang, sayangnya semua sia-sia. Kekuasaan dan kebesaran kekaisaran sudah sangat mengakar di benua terpencil ni.
Tentunya para pangeran bukan orang bodoh, sudah jauh-jauh hari mereka membaca situasi ini. Mereka telah menanamkan sihir hitam kedalam otak-otak rakyatnya sebelum rumor menyebar membuat rakyat dari banyak kerajaan serta kekaisaran menjadi korban atas pembantaian yang terjadi.
Tak ada seorangpun yang dapat menghentikan kegilaan ini, hingga akhirnya beberapa abad terlewati. Tak ada yang tahu mengapa para pangeran kekaisaran terbesar menumbalkan banyak nyawa, kisah ini menjadi ikonik yang melegenda dan besar.
Banyak orang turun untuk mencoba menjelajahi reruntuhan kekaisaran, dan satu hal yang pasti. Satu hal yang selalu membuat orang-orang itu tak dapat kembali dan memilih menetap di kekaisaran yang telah runtuh ratusan tahun lalu itu.
Berjejernya patung yang terbuat dari berlian, lima anak laki-laki yang terlihat bahagia sembari mengelilingi seorang anak perempuan. Kesucian yang terpancar dari patung anak perempuan berpakaian polos putih itu membuat semua orang memilih untuk tinggal walaupun hanya dia satu-satunya anak yang diciptakan tubuhnya dari porselen bukannya berlian, mengabdikan hidup mereka untuk menyembah patung anak kecil itu.
Dan begitulah seterusnya, hingga ribuan tahun terlewati. Bentuk benua telah berganti kerena pergeseran lempengan bumi, semua anak kecil itu disebut sebagai 6 Anak yang terjatuh dari surga. Sekaligus penjaga dari kekaisaran yang kini telah menjadi negara.
Legenda perlahan tercipta, asal muasal keenam patung anak kecil yang tercipta dari berlian murni itu. MICHAEL, Kakak sekaligus yang terlihat paling tua diantara keenam patung. Legenda mengatakan dia adalah anak paling penyayang dan lembut, penjaga perdamaian, ketenangan. Dengan pakaian ala bangsawan dan senyum kecil dengan mata tertutup yang memeluk dua anak laki-laki lain.
MUHAEN, katanya, dia adalah saudara yang ketiga dari kembar tiga itu. Anak paling aktif, ceria, dan super cerewet. Penjaga langit dan bumi, penyuka perang dan sangat periang. Posenya yang terawat lebar sembari memegang pedang dan di peluk Michael membuatnya digadang-gadang sebagai penakluk pedang.
Anak perempuan itu adalah MATTIAS, yang pada awalnya semua beranggapan dia adalah patung anak perempuan yang terbuat dari porselen. Ternyata, setelah para ahli menemukan bukti dari reruntuhan kuno yang menyebutkan nama Mattias dan juga lukisan yang diawetkan membuat semua orang perlahan sadar jika Mattias adalah laki-laki. Anak kecil yang menyandang putra dari segala bentuk kecantikan, kepolosan, dan keindahan. Penjaga keindahan, ketentraman, serta penjaga anak-anak.
Dua anak lainnya tak terlihat, wajahnya tidak jelas karena rambut serta pose mereka yang tengah memeluk Mattias dari belakang. Mereka disebut sebagai belati kembar, selebihnya tak ada catatan yang menjelaskan dua anak kembar itu atau apakah mereka anggota kekaisaran terdahulu.
Dan beginilah akhir dari cerita Mattias, di satu sisi tindakan saudara-saudaranya yang terlalu terobsesi pada Mattias dalam membalas dendam serta cinta adalah sebuah hal yang salah. Namun, di sisi lain mereka hidup penuh derita dan ketidakadilan, mungkin sebagian besar manusia juga akan bersikap sama seperti mereka jika mengalami hidup seperti ini.
Ironis memang.
![](https://img.wattpad.com/cover/372513516-288-k487186.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[TRANSMIGRASI] Invisible Twins || On going
Random[Rakta tiba-tiba transmigrasi kedalam anak kembar yang bahkan tak pernah ada!?] Jelas sekali dia tengah melangkahkan kakinya, dia tidak tertabrak, dia tidak tidur, dia tidak berkedip, tetapi tiba-tiba saja berpindah kedalam tubuh seorang anak laki-l...