IX

571 196 274
                                    

Kediaman keluarga Lee adalah rumah bergaya modern berlantai dua yang tidak terlalu besar untuk ukuran rumah mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kediaman keluarga Lee adalah rumah bergaya modern berlantai dua yang tidak terlalu besar untuk ukuran rumah mewah. Kamar utama dibangun dilantai bawah, sementara tiga kamar dibangun dilantai atas dengan satu ruangan yang nyaman untuk bersantai. Disitulah biasanya anggota Enigma menghabiskan waktu.

Dua kamar kosong tersebut, kini ditempati Renjun dan Chenle. Mereka sangat berterima kasih karena diperlakukan seperti anggota keluarga. Padahal notabene nya mereka adalah anak dari seorang 'pelayan'.

"Kenapa bobo disini? kasur dikamar adek gak nyaman?" tanya Renjun.

"Empuk kok," jawab Chenle, "cuman adek susah bobo kalo ditempat baru." Sebagus apapun kamar yang baru, jika merasa asing, maka pemenangnya tetaplah kamar lama yang membuat nyaman. Walaupun sejatinya kamar itu telah usang.

"Adek bobo sama kakak, ya? boleh ya?" Chenle tau bahwa kakaknya tidak akan menolak jika dia sudah menampilkan wajah dengan mata memohon.

"Sini sini, kakak peluk," ─Renjun menarik Chenle dalam pelukannya─ "adek siapa sih ini gemes banget." Padahal, dia pun sama gemasnya.

"Nyaman nya dipeluk kakak," ujar Chenle.

"Biar kakak peluk semale─" ucapannya terhenti ketika suara ketukan pintu terdengar amat keras.

"Buka!" teriak Jeno.

cklek. Pintu dibuka oleh Renjun. Kemudian dia berkata. "Ada yang bisa diban─"

"Enak ya kamar mewah hasil ngerayu nyokap gue," sarkas Jeno.

"Maksud kamu apa!" seru Chenle, dia tersinggung mendengar ucapan Jeno.

"Sst, adek. Masuk ke kamar ya, sepertinya tuan muda Lee butuh bantuan. Tunggu didalam ya sayang." Tanpa mendengar pendapat adiknya, Renjun mendorong Chenle dengan pelan, kemudian menutup pintunya kembali.

"Ada apa tuan muda?"

"Ikut gue, sekarang."

Susah payah memapah tubuh Jeno hingga ke garasi mobil, Renjun mengemudikan mobil tanpa tau tujuan, tuan mudanya itu tidak menjawab ketika ia bertanya, hanya mengatakan kiri jika berbelok ke kiri dan mengatakan kanan jika berbelok ke kanan.

"Kanan," ucap Jeno.

"Kanan?" tanya Renjun memastikan.

"Gak usah pura-pura tuli."

"Maaf tuan muda, saya hanya memastikan saja. Kita benar belok kanan didepan?"

"Ya."

"Memang kita mau kemana tuan muda? jika tuan muda mengatakan tujuannya, kita tidak harus melewati jalur Lembah Ular. Terlalu berbahaya lewat kesana dimalam hari," tutur Renjun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AsgardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang