⧼Au Chat⧽ - Lima tahun yang lalu, Aslan, master of Asgard, hilang tanpa jejak. Akankah sang black lion kembali menunjukan taringnya?
Start : Jumat, 4 Oktober 2024
End : Rabu, 22 Januari 2025
#NCT
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tolong lepas." Renjun berusaha menarik tangannya, namun genggaman tangan itu semakin menguat.
"Gak, Aslan. Gue gak akan ngelepas lo lagi."
"Maaf, sepertinya anda salah orang. Saya bukan Aslan," elaknya.
"Gue gak mungkin salah, lo Aslan, Aslan gue. Lo kemana aja? gue kangen sama lo."
Mark mendekati Renjun, mengikis jarak diantara mereka berdua. Karena itu pula genggaman tangan Mark melonggar, Renjun menghempasnya keras hingga kedua tangan itu tak lagi saling bersentuh.
"Terima kasih sudah menolong," ucap Renjun lalu pergi dengan cepat.
"Aslan!" teriak Mark. Suara kerasnya menimbulkan bentakan dari orang lain, ketika hendak menyusul, Mark diingatkan dengan barang bawaan yang harus dia antar ke kamar Jeno. Alhasil, Mark kehilangan Renjun.
"Sial!"
Disisi lain, debar jantung Renjun tak beraturan. Tidak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan seseorang di masa lalu nya, perasaan kaget, takut, sedih, tapi juga senang, membuat hatinya tak menentu. Dia menarik nafas panjang, dan berusaha melupakan apa yang baru saja terjadi.
"Tenang Renjun, tenang. Inhale exhale, itu cuman kebetulan. Lo gak akan ketemu dia lagi," gumam Renjun menenangkan dirinya sendiri.
Tiba di ruang rawat inap Jeno, dia mengetuk pelan. Kemudian terdengar jawaban dari dalam menyuruh nya masuk.
"Selamat sore tuan muda," sapa Renjun.
"Siapa lo?" Wajah bertekuk Jeno semakin tidak enak dipandang, begitu melihat Renjun masuk.
Sedari tadi dia sudah menahan kesal karena teman satu geng nya tak kunjung datang, padahal Jeno sudah setengah mati menahan rasa bosan. Saat mendengar pintu diketuk, Jeno mengira itu adalah mereka, ternyata bukan, yang masuk adalah remaja puber dengan wajah bayi.
"Saya Huang Renjun, putra nya pak Yugao. Maaf tuan muda, saya agak terlambat," jawab Renjun.
"Huang Renjun? Renjun? Renjun si miskin itu?" tanya Jeno tak lupa dengan hinaannya.
"Ya, tuan muda."
"Terus mana? mana supir yang gue minta? jangan bilang lo ingkar janji, anjing!" sentaknya.
"Saya tuan muda, saya yang akan menggantikan ayah saya untuk menjadi supir anda."
"Lo? bocil SMA kaya lo mau jadi supir gue? yang masuk akal sedikit ya anjing!"
Jeno kesal ketika mendengar jawaban Renjun. Yang dia harapkan adalah supir pribadi dengan pengalaman segudang, bukan bocah polos yang nampaknya tidak tahu apa-apa.
"Saya bukan bocah SMA tuan muda, dan walaupun saya tidak memiliki pengalaman menjadi supir pribadi, tapi tuan muda bisa yakin pada saya. Saya bisa mengemudikan mobil dengan baik" tutur Renjun, dia agak menunduk, enggan melihat wajah tuan muda nya yang tidak enak dipandang.