⧼Au Chat⧽ - Lima tahun yang lalu, Aslan, master of Asgard, hilang tanpa jejak. Akankah sang black lion kembali menunjukan taringnya?
Start : Jumat, 4 Oktober 2024
End : Rabu, 22 Januari 2025
#NCT
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terbangun pukul setengah dua dini hari, Chenle tidak mendapati sang kakak tidur disamping nya. Lantas dia mencari Renjun dari mulai kamar mandi hingga dapur dilantai bawah, namun kehadirannya tak juga ditemui. Kemudian Chenle mengambil ponsel dan segera mengubungi Renjun. Bunyi berpola yang dihasilkan suara telepon nyaring ditelinga, membuat rasa khawatir semakin tak karuan.
Lagi, sang kakak pergi tanpa berkabar.
Empat puluh menit berlalu, rasa sesak perlahan mulai menggrogoti. Chenle sekuat tenaga menahan diri agar tidak menyentuh obat yang susah payah dia lepaskan. Hingga, suara jeritan Renjun menyentaknya.
Chenle berlari cepat ke sumber suara, namun begitu sampai, dia mendengar kalimat penuh pelecehan yang dengan entengnya diucapkan Jeno.
"Kenapa engga? gue cuman cium bibir manusia murahan kaya lo."
bugh!
Tinjuan keras Chenle layangkan pada pipi sebelah kiri. Bukan main, kalimat kurang ajar itu membuat emosinya terpatik. Apalagi mengetahui bahwa bibir sang kakak telah dilecehkan.
Tak sampai disitu, Chenle menendang tubuh besar Jeno hingga tersungkur ke lantai. Amarah yang menguasinya tak terkontrol. Ketika hendak membungkuk untuk mencengkram kerah baju Jeno, tubuhnya ditarik dan dipeluk oleh Renjun.
"Sst, adek. Tenang sayang, kakak gak apa-apa," bujuk Renjun tak digubris, Chenle berontak melepaksan diri, kembali menendang tubuh Jeno.
"BERANI NYA KAMU SENTUH KAKAK KU!" amuknya.
Kemudian tuan muda Lee mulai melawan begitu melihat Chenle hendak kembali melayangkan tinju, sampai membuat Renjun ketakutan. Dia dengan cepat menangkap kepalan tangan Jeno, kemudian memelintir tangan nya hingga pemuda tampan itu berteriak kesakitan.
"ARRGH! LEPAS ANJING!"
Renjun melepaskannya, lalu menarik Chenle menjauh. "Lepasin adek, kak! manusia kurang ajar itu harus diberi pelajaran!" seru Chenle yang masih belum puas melampiaskan amarahnya.
"Sst, sayang, lihat kakak. Kakak gak apa-apa, oke?" Melihat Renjun coba menenangkan dirinya, mata sang adik memerah, lalu ia menangis kencang.
"Maaf maaf maaf, adek gak bisa jagain kakak, adek emang gak berguna, maafin adek kak maafin adek." Chenle menangis tergugu membuat Renjun merasa bersalah.
"ULANG SEKALI LAGI LEE JENO!" seru Siwon. Tuan dan nyonya besar Lee terbangun karena suara berisik yang mereka hasilkan. Namun tanpa disangka begitu sampai dibawah, hal yang mereka dengar adalah ucapan merendahkan dari anak tunggal nya.
Bukan hanya Jeno, Renjun serta Chenle pun sama kaget saat mendengar bentakan keras tuan besar Lee. Lantas, Renjun memeluk erat sang adik, seolah ingin menyembunyikan Chenle dengan tubuh kecilnya. Lalu dia berkata, "Tuan, nyonya, maaf mengganggu waktu istirahat anda. Maaf membuat keributan, ini salah saya."