Bab 28 : Rumah

74 3 2
                                        

السلام عليكم

بسم الله الرحمن الرحيم

استغفرالله
الحمد لله
الله أكبر
لا إله إلا الله

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى سيدنا محمد

سبحان الله والحمد لله ولايلاهيل الله والله أكبر

Artinya : "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar."

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Pagi pagi buta Gus Hanif sudah di sibukkan dengan kegiatannya yang menyiapkan dirinya untuk bertemu dengan Seseorang.

"Sayang, Mas pergi dulu Ya" Ucap Gus Hanif sembari berpamitan kepada Ayesha.

"Mas mau kemana sih, Pagi pagi gini kok udah sibuk banget" Balas Ayesha sambil melihat Gus Hanif yang masih Sibuk dengan menyiapkan Barang-barang bawaannya.

"Mas mau pergi Bentar, Nanti sebelum dhuhur Mas pulang, Kamu mau nitip Apa? Ya Zawjati.." Timpal Gus Hanif.

"Es cendol, sama Bubur ketan Enakk!" Balas Ayesha dengan riang.

"Itu Aja Sayang?" Timpal Gus Hanif sembari menghampiri Ayesha yang sedang terduduk di Atas Kasur.

"Iyaaa Mass" Balas Ayesha

"Yaudah, Mas pergi dulu Ya, Assalamualaikum" Timpal Gus Hanif

"Waalaikumsalam, Iyaaa Mas hati-hati Yaa" Balas Ayesha sembari menyalimi tangan kanan Gus Hanif.

Setelah berpamitan kepada Istrinya Gus Hanif pun bergegas Pergi, Tapi sebelum Pergi ia Berpamitan kepada kedua orangtuanya dahulu.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

"Assalamualaikum Umi, Abi, Hanif pergi bentar Ya" Ucap Gus Hanif sembari menghampiri Orangtuanya.

"Waalaikumsalam, mau pergi Kemana Nak.. Pagi pagi sudah Rapi begini, Mau ketemu sama Siapaa.." Balas Umii.

"Mau ketemu Agen Properti Umi" Timpal Gus Hanif.

"Agen properti? Kamu mau beli Rumah Nak?" Tanya Umii secara Spontan dengan rasa Penasaran

"Hehe, Iyaa Umi, Hanif mau beli Rumah, udah janjian juga sama Orangnya dari jauh jauh Hari, udah deal Juga, Dan tinggal Transaksinya Aja" Jelas Gus Hanif sembari terkekeh kecil.

"Ma shaa Allah, Alhamdulillah Nak.. Mau beli Rumah dimana?" Tanya Abi yang mulai masuk ke dalam Topik pembicaraan.

"Di Bandung Abi, Soalnya waktu kemarin Khitbah, Hanif kan menghabiskan banyak waktu ngobrol" sama Abah Ayyub, Katanya Ayesha suka banget sama Kota Bandung dan mau ngelanjutin Pendidikan nya di Bandung, tapi gara gara di jodohin sama Hanif, jadi tertunda Pendidikannya, Karna Hanif tipe Suami yang pengertian, jadi Hanif beli Rumah di Bandung, biar Nanti bisa tinggal bersama di Kota kesukaan Istri, Hehe." Jelas Gus Hanif dengan Bahagia.

"Romantis banget Anak Umi, Nurun siapa sih??" Celetuk Umi dengan terkekeh kecil setelah mendengar penjelasan Gus Hanif.

"Nurun Abi Dongg" Sahut Abi dengan Bangga.

Lalu Keluarga kecil ini tertawa mendengar percakapan Satu sama lain yang Terdengar Lucu dan Manis.

"Yaudah Ya, Abi Umi Hanif berangkat dulu, Assalamualaikum" Ucap Gus Hanif.

"Iyaa Nak, Waalaikumsalam" Balas Abi dan Umi.

"Hati hati ya di Jalan" Ucap Umi

"Siapp Umi" Balas Gus Hanif dengan meyakinkan Kedua orangtuanya.

Lalu Gus Hanif pun menyalimi kedua tangan Orang tuanya itu.

Setelah berpamitan dengan Istri dan Kedua Orangtuanya, Gus Hanif pun berlalu pergi Meninggalkan Ndalem, Dan menuju Mobilnya yang ada di Garasi.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Di perjalanan Gus Hanif merasa deg deg an karna ini pertama kalinya Ia membeli Rumah dengan hasil jerih payahnya membantu Orangtuanya mengurus Perusahaan.

"Ya Allah mudahkan Lah ya Allah" Ucap Gus Hanif sembari Menyetir Mobil.

Setelah Menghabiskan wakru sekitar 30 menit di perjalanan, Akhrinya Gus Hanif pun sampai di Tujuannya, Yaitu Kantor Agen Properti.

"Assalamualaikum" Ucap Gus Hanif sembari membuka pintu Kantor.

"Waalaikumsalam, Eh Mas Hanif, Monggo Mas duduk Dulu.." Balas Seseorang dengan Ramah sembari Mengarahkan Gus Hanif untuk duduk. Siapa orang itu? Yap! orang itu adalah Salah satu karyawan di kantor Agen Properti, Sebut Saja Mas iwan.

"Nggih Mas, Matur sembah nuwun.." Balas Gus Hanif dengan Sopan sembari Menghampiri Mas iwan.

Lalu Gus Hanif dan Mas iwan pun berbincang-bincang, berdiskusi tentang Transaksi dan Akhirnya Gus Hanif pun setuju dengan Hasil Diskusi.

"Baik Mas, Rumah modern Minimalis di dalam Komplek Perumahan Bandung, dengan Lingkungan yang Asri, bersih, Nyaman dan pemandangan perkebunan dan Gunung - gunung.
Serta dekat dengan Masjid Ya. Totalnya 700juta Ya Mas." Jelas Mas iwan

"Baik Pak, Totalnya 700jt Ya, Saya bayar Tunai" Balas Gus Hanif sembari memberikan beberapa gepok uang kepada Seorang Agen Properti (Penjual Rumah)

"Baik Mas sebentar Ya, Saya Ambilkan Dokumen-dokumennya dulu" Ucap Mas iwan

"Oh iya, Baik Mas" Balas Gus Hanif.

"Alhamdulillah Ya Allah, atas Semuanya Ya Allah, Terimakasih telah mempermudah semuanya, Alhamdulillah sekarang udah punya Rumah sendiri di Bandung , nanti tinggal pindahan" Gumam Gus Hanif dengan rasa Bahagia dan sangat Bersyukur sembari Menunggu Mas iwan mengambil Dokumen.

"Baik Mas, Ini ya" Ucap Mas iwan sembari menghampiri Gus Hanif lalu Memberikan Dokumen dokumen penting tentang Rumah yang di beli kepada Gus Hanif.

"Ohh Iya Mas, Makasih Ya" Balas Gus Hanif sembari menerima Dokumen dokumen yang di beri oleh Mas iwan.

Setelah sepakat dengan hasil diskusi, dan sudah deal dan merasa cocok dengan Rumah yang di pilih, Gus Hanif pun berpamitan untuk Pulang.

"Makasih Ya Mas" Ucap Gus Hanif sembari bersalaman dengan Mas iwan.

"Iya Mas, Sama-sama. Jika ada kerusakan properti atau keperluan Rumah yang kurang, Bisa langsung hubungi pihak kita Ya Mas" Balas Mas iwan dengan bersalaman dengan Gus Hanif.

"Siap Mas" Timpal Gus Hanif.

Setelah bersalaman, Gus Hanif pun berlalu pergi meninggalkan Kantor Agen Properti.

Kini Gus Hanif melanjutkan perjalanannya untuk membeli makanan Pesanan Istrinya.

---------

Gimana nih, kalian suka gaa sama Bab inii? Author berharap kalian sukaa, kalian boleh meninggalkan saran&kritik di kolom komen atas cerita buatan Saya .
2k readers update.

Selalu Support Cerita Ini dengan Tinggalkan Vote & Komen "Next" atau Komen pendapat Kalian tentang Cerita ini setiap setelah selesai/sebelum membaca cerita ini yaa.
Terimakasih🤍🤍

Takdir Tuhan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang