{1} MAM

1 1 0
                                    

Alarm terus berbunyi disebuah kamar seorang remaja yang masih setia bergelung di dalam hangatnya selimut, sampai bunyi dering ponsel di atas nakas membuat ia terpaksa bangun dari tidur nyenyaknya.

Drtttttt Drtttttt Drtttttt

"Halo" suara serak khas bangun tidur menyapa seseorang dibalik sana.

"..........."

"A-apa" teriak orang tersebut.

Setelah seseorang mengatakan sesuatu disebelah sana pemuda tersebut melihat jam di hpnya, dan alangkah terkejutnya dia ketika jam sudah menunjukkan pukul 07.30 yang mana cafe dia tempat bekerja akan segera buka sebentar lagi.

Pemuda tersebut berlari turun dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk bebersih dan langsung lari menuju cafe dia tempat bekerja tanpa sarapan, emang dia ngak pernah sarapan sih hehehe..

Kling.

Bunyi lonceng di atas pintu cafe. Para karyawan yang bebersih di sana melihat remaja yang baru masuk barusan.

"Marvin sana temui buk manajer, kelihatanya dia sedang dalam kondisi buruk. Baik-baik didalam ya" kata Mbak Zaskia salah satu teman kerja part time Marvin di Cafe ini.

Haiiii guys seperti yang di panggil Mbak Zaskia nama Gw Marvin Adelio Mughni, gw berusia 16 tahun baru saja lulus sekolah menengah pertama dan akan melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas serta tetap akan bekerja part time disini, itupun jika kali ini gw selamat dari amukan ibuk manajer tercintanya hehehe..

Back to story.

Tok tok tok...

"Masuk" perintah orang didalam.

"Permisi" ucap Marvin sambil masuk kedalam ruangan ibuk manajer.

Marvin duduk dihadapan ibuk manajer dan siap mendengarkan keluhan dari ibuk manajer.

"Marvin ini sudah keterlambatan ketiga atau terakhir bagi kamu, lain kali tidak ada jatah telat lagi. Jika kamu masih telat datang ke cafe tanpa alasan yang jelas, ucapkan say goodbye pada pekerjaanmu mengerti"

"Mengerti buk"

"Keluar"

Marvin keluar dengan lesu, loyo dan letih. Sesampainya di luar Bang Liam dan Bang Jairo yang melihat Marvin keluar dari ruangan buk manajer mempukpuk bagian belakang Marvin dengan maksud mengatakan semangat.

Tidak jauh di depan sana ada seorang remaja menjengkelkan seumuran Marvin yang sedang tergelak keras menertawakan kesialan Marvin.

Marvin mengambil ancang-ancang untuk melempar remaja tersebut dengan kain lap basah bekas Bang Liam memberikan meja.

1...

2..

3..

Plakkk bunyi kain basah tepat mengenai wajah remaja yang tergelak tadi, dan gantian sekarang giliran Marvin yang tergelak puas akibat perbuatannya barusan.

Mbak Zaskia, Bang Jairo dan Bang Liam geleng-geleng kepala melihat tingkah laku kedua remaja tersebut.

"Sudah jangan main kejar-kejaran ntar di panggil buk menejer loh" kata Bang Paijo.

"Abil, Marvin gimana udah ikut tes penerimaan siswa/i baru?" Tanya Bang Jairo.

"Sudah bang" jawab mereka.

Marvin dan Syabil adalah teman satu sekolah, sebaya dan sama-sama baru lulus dari sekolah menengah pertama, dan sekarang mereka berdua akan melanjutkan pendidikan di tempat yang sama dan dekat dari cafe, dengan alasan agar tidak susah-susah mencari pekerjaan lain.

EAGLE HIGH SCHOOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang