Chapter 6 : Wolf.

777 57 9
                                        

Pagi ini cuaca tidak seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini cuaca tidak seperti biasanya. Hujan telah mengguyur kota sejak semalam. Samudra telah siuman pagi tadi. Dan kini ia sedang berada di ruang makan bersama para Master, Antares, Kenniro dan juga Prince.

Mereka semua masih berada di Black House. Sebenarnya, Samudra sangat ingin pulang. Tetapi Master Pete menyarankan dirinya agar tetap berada di Black House sampa jam makan pagi berakhir.

Meja makan itu terlihat dingin. Tak ada satupun dari mereka yang membuka suara. Bahkan, tuan rumah hanya bisa terdiam sembari mengaduk sop yang berada di hadapannya.

Sedangkan Kenniro sibuk berbicara kepada kekasihnya itu. Aura yang terpancar di tubuh Antares sangat pekat. Bahkan Samudra juga merasa bahwa dadanya begitu terhimpit. Untung saja, Master Pete yang menyadari itu segera memegang lengan Samudra untuk menyalurkan kemampuannya agar Samudra tak melemah.

Sebenarnya, Antares telah meminum ramuan untuk menghilangkan bau feromon. Tetapi, jika sang target akan mengalami Rut. Ramuan itu tak akan berfungsi untuk dirinya, dan sepertinya, sebentar lagi Antares akan dalam masa Rut nya.

Jika, itu benar, maka Samudra dalam bahaya. Antares pasti akan lebih agresif, dan bau feromon itu pasti akan membuat nya tercekat tiga kali lipat.

"Setelah makan selesai, kamu harus segera kembali ke rumah, Samudra." Samudra yang mendengar itu segera menoleh ke arah Master Great.

Ia, menghela nafasnya gusar. "Kenapa?" Tanya Samudra yang langsung membuat Great menatap Antares tajam "sepertinya, sebentar lagi masa Rut seseorang akan datang. Jika kamu ingin tetap di sini, aku dan Pete tidak bisa menjamin keselamatan mu, Samudra."

Ucapnya terjeda. "Namun, jika kau telah siap untuk melakukan nya dan memiliki keturunan. Silahkan saja, aku dan Pete akan senang hati meninggalkan mu bersama calon Mate mu itu."

Samudra tersedak. Ia menatap Great seperti tatapan hendak membunuh. "Master Great, aku mencoba untuk menerima ini karena aku ingin belajar mencintai nya, bukan untuk melakukan itu dan memiliki keturunan dengan nya!" Jawab Samudra berbicara menggunakan kemampuan batinnya.

"Tapi, Samudra. Jika kamu memilih untuk mencintai nya, itu berarti kau siap untuk melakukan apa saja dengannya. Ingat! Ini adalah keputusan yang sakral Samudra, kau tidak bisa bermain main dengan takdir ini."

Sementara Antares dan Kenniro hanya bisa saling pandang. Mereka melihat Samudra dan Master Great yang hanya saling menatap tanpa berbicara apapun. Seolah olah mereka sedang melakukan kontak batin.

"Samudra, punya kemampuan berbicara menggunakan batin." Bisik prince pada Kenniro.

"Benarkah? Kenapa bisa?" Prince mendengus, "Sial, kamu lupa Kak? Samudra itu kan Alpha terpilih. Kemampuan dia berbeda dengan Alpha biasanya."

Kenniro menepuk keningnya. "Astaga, aku lupa kalo Samudra Alpha."

"Efek kebanyakan bergaul sama Kak Antares jadi ikut bego kamu, Kak."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He Is EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang