Part 2

486 53 10
                                    

Jam menunjukkan pukul empat sore. Seorang gadis yang cukup tinggi terlihat bosan di dalam rumahnya yang mewah dan megah itu. Tidak ada hal yang dia lakukan saat ini karena kesibukan para sahabatnya. Pergi untuk menggoda para gadis pun tidak akan seru tanpa kehadiran teman-temannya. Itulah mengapa gadis berwajah tampan itu memilih berada di rumahnya dengan para pelayan meskipun itu sungguh membosankan. Dia menghela nafas saat tiba-tiba ponselnya berdering. Pada layar tertulis big big boss dengan huruf kapital. Gadis itu memutar matanya. Awas saja kalau ngga penting! Pikir gadis itu.

"Halo, Ye ye?"

"Kau ada dimana sekarang, Bai Xinyu?" Tanya seseorang diseberang telepon.

"Aku lagi sama temen-temen, kenapa emang?" Gadis itu berbohong.

"Kamu harus datang ke Bai Hotel sekarang. Pakai baju yang formal!" Perintah kakeknya di sambungan telepon.

Bai Xinyu merasa muak karena pasti kakeknya itu hanya akan mengenalkannya dengan para rekan bisnis seperti biasa. Gadis berwajah tampan itu sedikit mendengus tapi dia hanya bisa menuruti sang kakek atau aksesnya untuk bersenang-senang akan di cabut oleh si big boss.

Dia segera menuju kamarnya untuk berganti baju. Dia memilih setelan jas dan celana berwarna coklat muda dengan kemeja yang berwarna lebih gelap serta sepatu formal berwarna hitam. Dipermanis dengan jam tangan mewah yang melingkari tangan kirinya, Bai Xinyu kini terlihat sangat karismatik dan tampan. Dia juga tidak lupa merapikan rambut pendeknya. Gadis itu menatap pantulan dirinya di cermin lalu bergumam pelan.

"Aku memang sangat tampan." Ucap gadis itu, tersenyum tengil.

Bai Xinyu mengambil kunci mobil Porsche miliknya lalu mengendarai mobil itu menuju Bai Hotel. Setelah sampai, dia menemukan kakeknya di penthouse, sedang berbicara dengan pengacara keluarga mereka.

"Jadi, ada apa Ye ye?" Tanya Bai Xinyu setelah mendekati lelaki tua itu.

"Tunggu aja dan liat, baibai." Jawab kakeknya.

Bai Xinyu memutuskan untuk duduk di sebelah sang kakek dan gadis itu terlihat mulai bosan setelah hampir sepuluh menit hanya duduk lalu mulai memainkan ponselnya.

"Ohhhh, itu dia!" Ucap Kakek Bai Xinyu dengan bersemangat.

Gadis berwajah tampan sekaligus cantik itu mendongak dan melihat seorang gadis dengan wajah cantik seperti malaikat. Gadis itu juga menatap Bai Xinyu dengan mata bulatnya yang terlihat polos, terlihat canggung dengan apa yang sedang terjadi sekarang.

"Aiyooooo, kamu cantik sekali Xiaozhu. Ayo duduk sini!" Ucap Presdir Bai, menunjuk kursi kosong disebelah cucunya. Zhu Yixin berjalan dengan pelan dan duduk di sebelah Bai Xinyu.

"Xiaozhu...... ini cucu Ye ye, Bai Xinyu." Ucap Presdir Bai dengan bangga.

"Halo, aku Zhu Yixin.... Senang bertemu denganmu." Ucap Zhu Yixin lalu sedikit menunduk.

"Ye ye, ngomong-ngomong apa ada sesuatu yang akan dirayakan hari ini?" Tanya Zhu Yixin dengan hati-hati.

"Tentu saja ada." Jawab Presdir Bai, tersenyum.

"Kalian berdua akan bertunangan." Lanjutnya membuat kedua gadis itu membulatkan mata mereka.

"APAA?!" Ucap keduanya dengan kompak.

"Ye ye... Kau pasti bercanda kan! Aku tidak bisa melakukan ini." Ucap Zhu Yixin dengan panik.

"Kita berdua tau bahwa kamu ngga punya apa-apa, Xiaozhu. Ye ye juga dengar kalau kamu ngga bisa bayar tagihan rumah bulan ini, kamu akan diusir. Jadi kenapa kamu ragu sama kesempatan ini hmm?" Ucap Presdir Bai.

"Sementara cucu ku ini adalah brandalan pembuat masalah. Jadi dia butuh hubungan yang stabil untuk terhindar dari skandal. Aku tidak ingin para investor menjadi ragu karena tingkah pewaris ku ini." Lanjut Presdir Bai menjelaskan situasinya. Bai Xinyu mengerutkan alisnya, tidak suka dengan perkataan kakeknya itu. Jadi semua ini demi investor dan menyelematkan reputasi perusahaan? Dia berdecih didalam hati. Apa lagi yang sedang direncakan oleh big boss satu ini.

Married to An Arrogant Heiress [Bai Xinyu - Zhu Yixin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang